Antara Ramadhan, Database, Kalkulator dan Pembangunan Masjid. (Opini Roni Fadilah)

Ini judul tulisan memang rada panjang dan mumetin. Apa hubungannya antara Ramadhan, Database Alumni, Kalkulator dan Pembangunan Masjid di Fapet Unsoed?

Sebenarnya kalau disebut nggak  ada hungannya ya memang nggak ada, tapi kalau dipaksa-paksa dihubungkan  ternyata sangat erat sekali. Kok bisa?

Mari kita runut satu-satu, mulai dari menyatukan persepsi dahulu.

1. Ramadhan yaitu salah satu bulan di tahun hijriah di mana kaum muslim melakukan ibadah puasa (tentunya yang wajib melakukannya yang telah memenuhi persyaratam sesuai syariah).
2. Database disini didefinisikan sebagai data dasar Alumni Fapet Unsoed yang berisi informasi data pribadi dan  lainnya yang dicatat dan disimpan dalam media penyimpanan.

3. Kalkulator, semua sudah  tahu, alat untuk menghitung angka baik penjumlahan, perkalian dan sebagainya. Hasil dari hitungan kalkulator adalah pasti, jika tidak,  berarti error.

4. Pembangunan Masjid yaitu pembangunan masjid yang akan dan sedang dikerjakan di Kampus Fapet Unsoed.

Ceritanya kita persingkat langsung ke point 4.
Apakah pembangunan masjid sudah selesai dikerjakan? Habis berapa biayanya? Dananya dari mana saja?

Jawabannya tersebut dijawab dengan berurutan : belum, berdasarkan proposal dari Panitia Pembangunan masjid total biaya Rp 1.023.932.934,25 (supaya mudah,  dibulatkan Rp 1 milyar), terbuka untuk siapa saja baik alumni, mahasiswa, dosen ataupun pihak lainnya.

Kok belum selesai? Kenapa?

Dijawab lagi : Iya, karena baru peletakan batu pertama tgl 2 Mei 18 kemaren dan Dana yang terkumpul masih jauh di bawah Rp 500 juta.

Alhamdulillah... Kok Alhamdulillah? Dana yang terkumpul masih jauh dari harapan dan Masjid juga belum selesai.

Mari kita sambungkan satu per satu uraian di atas yaitu point 1 s/d 4.

Kenapa kita perlu bersyukur dan mengucapkan Alhamdulillah? Ternyata kesempatan kita untuk berwakaf, berinfak atau beramal sholeh dengan menyisihkan sebagian rezeki kita masih terbuka lebar, sangat lebar. Sebelum bulan Ramadhan kita tidak sempat, pas bulan Ramadhan ini baru sempat.

Dan jika itu benar-benar diniatkan dan dikerjakan, tidak terbayang "Keuntungan Bisnis" yang akan diperoleh jika "Berbisnis" dengan Allah Ta'ala. Sebagai ilustrasi, pada bulan di luar ramadhan saja, jika Rp 1 kita berikan untuk wakaf/infak/sedekah atau untuk kebaikan lainnya, akan dijanjikan dibalas dengan 7 batang pohon, yang setiap batang pohonnya ada 100 cabang. Jadi dibalas dengan 700 kali lipat. Kalau amal kebaikan dilakukan di bulan Ramadhan? Ternyata dilipat gandakan lagi.

Dalam hitungan pasti, Kalkulator masih bisa menjawab, tapi kalau dengan hitungan yang dijanjikan Allah Ta'ala yaitu "dilipat gandakan", kalkulator "tidak bisa mengeluarkan angka", dan hanya Allah Ta'ala yang bisa "Menjawab dan Menghitungnya".

Apa hubungannya dengan database?

Begini ceritanya, konon infonya Fapet Unsoed dari mulai berdiri sampai sekarang telah menghasilkan "Alumni" lebih dari 8000 orang. Angka yang cukup lumayan banyak. Jika data ini dihubungkan antara bulan Ramadhan dan Pembangunan Masjid di kampus Fapet Unsoed, ternyata, Kampus sedang memberikan peluang "Ladang Ibadah" di bulan Ramadhan untuk beribu-ribu Alumninya yang telah tersebar diseluruh pelosok Indonesia. Kesempatan ini jarang terjadi, dengan perhitungan matang Panitia Pembangunan Masjid memberikan kehormatan tertinggi untuk Alumni Fapet Unsoed untuk berlomba lomba  "Berbisnis" dengan Allah Ta'ala.

Wah, kalau berlomba-lomba tidak adil dong. Bisa jadi ada Alumni yang tidak kebagian untuk berwakaf atau berinfak.

Kalau begitu, Mari kita minta bantuan Kalkulator untuk menjalankan tugasnya. Seandainya yang dipakai parameter "Adil" itu adalah sama rata besaran Rupiahnya per Alumni. Di bawah ini ada beberapa asumsi besaran wakaf atau infak yang dipersembahkan untuk alumni Fapet Unsoed dalam rangka pembangunan masjid sampai berdiri dengan megahnya sesuai yang direncanakan oleh Panitia, sbb :

Jika data yang dipakai 8000 alumni, beberapa asumsinya adalah :

  1. Jika 100℅ alumni terlibat, berarti per Alumni secara bersama berinfak sebesar Rp 125.000 (Perhitungan ini, sangat kecil kemungkinan bisa terjadi)
  2.  Jika 75 ℅, Rp 167.000 per alumni (kecil kemungkinan terjadi)
  3.  Jika 50 ℅, Rp 250.000 per alumni (mungkin terjadi)
  4.  Jika 25 ℅, Rp 500.000 per alumni (peluangnya besar terjadi)
  5.  Jika 10 ℅, Rp 1.250.000 per alumni (bisa terjadi)

Jadi mau berapapun per hitungan Alumni yang terlibat, kalkulator bisa menghitungnya.

Akan tetapi, apa yang terjadi sekarang ini? Fakta menunjukkan, proposal sudah dihitung oleh papanitia secara rinci dari mulai anggaran, gambar masjid dan team pelaksananya. Tapi dana yang terkumpul masih belum dari harapan. Adakah yang salah?
Database alumni tidak akurat kah? Atau Kalkulator yang rusak?

Kembali ke sebelah otak "positive thinking",  kemungkinan Alumni bergerak untuk berwakaf atau berinfak ria saat bulan Ramadhan ini, seperti yang telah diuraikan di atas. Masalah data based yang kurang valid, satu sisi mungkin ada benarnya juga, karena sampai saat ini belum ada database Alumni Fapet Unsoed terkini yang akurat. Ketidak akuratan ini membuat apa yang telah dihitung dengan kalkulator tidak pernah sama dengan realita dana yang diterima oleh panitia.

Oleh karena itu, di bulan Ramadhan ini, supaya perhitungan dengan Kalkulator, dan data yang ada bisa "matching" dengan  dana yg terkumpul. Pengurus Keluarga Alumni Fapet Unsoed telah berusaha mendata ulang Alumni dengan cara mengisi form di www.kafapet-unsoed.com, serta terus menerus mempublikasikan tentang pembangunan masjid di kampus Fapet Unsoed tercinta.

Jadi, mumpung sekarang bulan Ramadhan, di depan mata ada ladang yang sangat terbuka untuk berwakaf/berinfak untuk pembangunan masjid di kampus Fapet Unsoed. Mari berwakaf atau berinfak, sebarkan ladang amal shaleh ini ke setiap alumni yang ditemukan, everybody's become sales. Makin cepat berdirinya masjid, makin bagus.

Dana untuk wakaf/ infak bisa ditransfer langsung ke Panitia Pembangunan masjid (ada di proposal pembangunan masjid di www.Kafapet-unsoed.com, bisa melalui kepengurusan Kafapet Wilayah masing-masing, atau melalui penggalangan dana per angkatan.

Penulis Opini : Roni Fadilah, Ketua Kafapet JabodebekSuci

Ditulis dan diedit di hari pertama bulan Ramadhan, 17 Mei 2018

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Gagasan yg hebat. Semoga semua alumni tergerak tanpa memandang suku bangsa Dan agama. Aamin

    BalasHapus
  2. Alhamdulillahiladzi bini'matihi tatimushalihat... baarakallahu fiik, dik RF, ***** sangat bagus dari sisi manapun tinjauannya... Namun agak kepanjangan khawatir ada yg malas menyelesaikan mbaca... Semoga Allah Ta'ala menjadikan tulisan ini penggugah semangat tuk lbh banyak lagi yg bersedekah

    BalasHapus
  3. Alhamdulillahiladzi bini'matihi tatimushalihat... baarakallahu fiik, dik RF, ***** sangat bagus dari sisi manapun tinjauannya... Namun agak kepanjangan khawatir ada yg malas menyelesaikan mbaca... Semoga Allah Ta'ala menjadikan tulisan ini penggugah semangat tuk lbh banyak lagi yg bersedekah

    BalasHapus
  4. Alhamdulillahiladzi bini'matihi tatimushalihat... baarakallahu fiik, dik RF, ***** sangat bagus dari sisi manapun tinjauannya... Namun agak kepanjangan khawatir ada yg malas menyelesaikan mbaca... Semoga Allah Ta'ala menjadikan tulisan ini penggugah semangat tuk lbh banyak lagi yg bersedekah

    BalasHapus

Jika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer