Hadiri Perayaan HUT ke-45 Capra Pala, Ini Pesan Dekan Fapet Unsoed

Kafapet-unsoed.com. PURWOKERTO. Dekan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Fapet Unsoed) Prof. Dr. Triana Setyawardani S.Pt MP, menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Capra Pala di Gedung Putih Baturraden, Sabtu (12/11/2022). Selain melakukan seremoni pemotongan tumpeng, Dekan juga menyampaikan beberapa pesan untuk seluruh anggota Capra Pala.

“Kegiatan-kegiatan Capra Pala sebagai unit kegiatan mahasiswa di Kampus Fapet Unsoed dapat menjadi bagian dalam Program Belajar Merdeka Kampus Merdeka,” ujar Prof Triana, Sabtu (12/11/2022) malam.

Perayaan HUT ke-45 Capra Pala terdiri atas beberapa rangkaian acara. Diawali seremoni pemotongan tumpeng oleh Dekan Fapet Unsoed pada Sabtu (12/11/2022) malam, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan sarasehan. 

Rangkaian HUT ke-45 Capra Pala diakhiri Minggu (13/11/2022) pagi yang ditandai dengan penanaman 400 pohon di kawasan Baturraden oleh anggota Capra Pala. 

Selain Dekan Fapet Unsoed, perayaan HUT Capra Pala juga dihadiri oleh Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Agustinah Setyaningrum. Lebih dari 120 anggota Capra Pala, baik anggota luar biasa (alumni) maupun anggota muda dan anggota biasa, meramaikan  acara tersebut. 

Anggota Luar Biasa yang hadir, antara lain Endarto Tri Prajoko (Semarang, angkatan 1988), Puji Astuti (Jakarta/angkatan 1989), Niken Istamaririn (Kalimantan/angkatan 1988), Yosepha Endang  (Palu/angkatan 1987), Bambang Pujiatmoko (Lampung/angkatan 1984), dan Tatang Elmy Wibowo (Yogyakarta, angkatan 1994). 

Saat menyampaikan sambutan, Prof. Triana mengusulkan agar warna syal Capra Pala diubah dari ungu menjadi cokelat sapi bali. “Ini sejalan dengan warna identitas Fakultas Peternakan Unsoed yang berubah dari ungu menjadi cokelat sapi bali,” ujarnya.

Alumni Fapet Unsoed angkatan 1988 ini  juga berharap agar terus terjalin komunikasi yang baik antara anggota Capra Pala dengan kampus demi penguatan program unit kegiatan.

Seusai seremoni potong tumpeng, acara dilanjutkan dengan sarasehan dan diskusi. Beberapa senior alumni seperti Satrio Widi Purboyo, Bambang Pujiatmoko, menyampaikan tentang sejarah dan kegiatan-kegiatan Capra Pala.

Tanam Pohon

Di hari Minggu (13/11/2022), ratusan anggota Capra Pala menggelar aksi menanam pohon di Baturraden. Beragam pohon ditanam, antara lain jambu air, kelengkeng, suren dan durian.

Ketua Capra Pala, Fafa Chrisnandy mengatakan, aksi tanam pohon di kawasan Baturraden merupakan puncak perayaan HUT Capra Pala ke-45.  Pohon berguna memberikan oksigen dan udara bersih untuk manusia. Pohon juga bisa menjadi sumber makanan sekaligus memerangi perubahan iklim. “Kami menyebutnya Oxygen Invest. Dengan menanam pohon, kita sudah berusaha membuat dunia lebih sehat untuk kehidupan masa depan,” ujarnya.

Salah satu Anggota Luar Biasa Capra Pala, Puji Astuti mengapresiasi panitia yang telah bekerja keras menyelenggarakan seluruh rangkaian perayaan HUT ke-45 Capra Pala. 

"Kalian luar biasa. Semoga acara ini semakin merekatkan persaudaraan anggota Capra Pala," kata Alumni Fapet Unsoed angkatan 1989 ini.

Tentang Capra Pala

Capra Pala lahir di Purwokerto pada 10 November 1977. Saat itu, perkembangan minat dalam bidang kepencintaalaman di Indonesia pada tahun 1970-an, berhubungan erat dengan revolusi industri di berbagai belahan dunia terutama bagi negara-negara berkembang. Pada saat itu bermunculan organisasi pecinta alam sebagai reaksi dari keadaan tersebut. 

Sama halnya dengan mahasiswa Fapet Unsoed, mereka yang memiliki hobi kepecintaalaman mulai merintis berdirinya organisasi pecinta alam. Perintisan ini diprakarsai oleh beberapa orang mahasiswa yang gemar berdiskusi hingga larut malam dan mempunyai rasa persaudaraan tinggi. Mereka menamakan dirinya Midnight Man, yang dimotori oleh Noor Singgih Prodjodipuro. Pada tahun 1977 baru direalisasikan oleh Ketua Senat Mahasiswa Fapet Unsoed, Pratiwanggono Purwosuprodjo bersama pencetus ide dan merupakan organisasi pertama kali di lingkungan Unsoed. Pendukung ide ini antara lain Fahmi Sanusi, Cahyo Seetiadi, Dedi Purwanto, Priono Sastro Sudipo, Agus Joko Purnomo, Siswadi, Hartono, Agus Sulistio, Dewi Tri Murti, Endang Hadiningsih, Agus Budiman, Sarono Budi Harjo, Suryo Sumargo, Dedi Suwardi, Bambang Sulistio, Bambang Tri Wahyu, Aladin Nasution, dan TDP Ani Soe.

Tonggak berdirinya Capra Pala adalah dengan adanya kegiatan pelacakan Rute Gerilya Eks Tentara Pelajar Bridge XVII, pada 10 November 1977. Tanggal inilah akhirnya dideklarasikan sebagai tanggal lahir Capra Pala. Nama Capra diambil dari nama genus kambing yang mempunyai kemampuan dan daya tahan terhadap segala keadaan untuk tetap survive di lingkungan buruk, sedangkan pala merupakan singkatan dari pecinta alam. 

Kini Capra Pala memiliki ratusan anggota, baik yang berstatus mahasiswa Fapet Unsoed (anggota muda dan anggota  biasa), serta alumni Fapet Unsoed (anggota luar biasa) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, bahkan luar negeri.


Penulis : Masirom

Foto : Masirom

Posting Komentar

0 Komentar