UPL UNSOED SIAP MENDAKI ACONCAGUA, GUNUNG TERTINGGI DI DUNIA



Ketua Kafapet Unsoed  BRJ (no 3 dari kiri) bersama Tim UPL Unsoed
Pada Rabu, 2 Mei 2018 panitia Ekspedisi Soedirman VII (ES VII) bersama Calon Atlet (Arizal, Wida, Reza dan Amanat) bersilaturahmi ke kediaman Ketua Umum Kafapet UNSOED Bambang Rijanto Japutra. Silaturahmi ini dimaksudkan  guna mensosialisasikan kegiatan ES VII yang akan mendaki ke salah satu gunung tertinggi di dunia yaitu Gunung Aconcagua di Argentina , serta mencari dukungan logistik untuk suksesnya misi pendakian ini. Panitia ekspedisi mengucapkan syukur dan terima kasih atas dukungan Kafapet Unsoed terhadap kegiatan UPL

Kepada kafapet-unsoed.com, Ketua Kafapet menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung cita-cita UPL untuk berprestasi di tingkat dunia. Ia berpesan agar tim pendaki  pantang mundur mengibarkan sang merah putih serta benderaUnsoed.

Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa Pecinta Alam atau disingkat UPL MPA Unsoed merupakan sebuah unit kegiatan mahasiswa di dalam lingkup Unsoed dan bergerak di bidang kepencitaalaman dan petualangan alam bebas. Sejak tahun 1990’an, UPL memiliki mimpi besar untuk membawa nama Universitas Jenderal Soedirman di atas tujuh puncak tertinggi dunia (Seven Summits of The World).

Impian itu kini sudah mulai menjadi kenyataan. UPL MPA telah berhasil melakukan pendakian tujuh puncak tertinggi dunia yang dimulai dengan pendakian Gunung Elbrus, Rusia (2005), Gunung Kilimanjaro, Tanzania (2009), dan Gunung Jayawijaya, Indonesia (2012) serta satu pendakian internasional lainnya yaitu Gunung Huascaran, Peru (2016). Setelah sukses dengan ketiganya, UPL MPA selanjutnya akan melakukan pendakian ke Gunung Aconcagua, Argentina pada bulan Desember 2018 dalam kegiatan yang bernama Ekspedisi Soedirman VII Soedirman Spirit on The Top of The White Sentinel.

Ekspedisi Soedirman VII selain melakukan pendakian di Gunung Aconcagua juga akan membawa misi pengenalan kopi Indonesia dan pengenalan budaya Indonesia. Kopi yang akan dibawa rencananya adalah Kopi Toraja, Kopi Wamena, Kopi Kintamani, Kopi Gayo, Kopi Luwak dan Kopi Sonya. Pemilihan kopi ini merupakan representasi dari wilayah – wilayah di Indonesia. Alasan pengenalan kopi juga berbanding lurus dengan tren kopi yang sedang mencapai klimaksnya sehingga diharapkan dengan pengenalan kopi Indonesia ke masyarakat internasional, akan berdampak pada ekspor kopi Indonesia.

Pengenalan budaya Indonesia rencananya akan dilakukan di KBRI Buenos Aires dengan materi pengenalan pariwisata Indonesia, pengenalan kesenian Indonesia, serta demonstrasi kuliner Indonesia. ***



Posting Komentar

1 Komentar

Jika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer