Visiting Profesor, Di Yamaguchi University, Jepang

Foto 1. Pemberian Kenangan kepada Prof.Yuri dari Yamaguchi University Japan oleh Dr.rer.nat.AB., Susanto,MSc.

Purwokerto, Kafapet-unsoed.com. Alumni Fakultas Biologi Unsoed  angkatan 1983 Dr.rer.nat.AB., Susanto,MSc. dari tanggal 13 Desember 2023 sampai dengan 31 Desember 2023 di Jepang,

Sudah mencapai tiga kali atau 3 tahun undangan selalu datang ke email Dr.rer.nat.AB., Susanto,MSc. untuk melakukan Visiting Profesor di Yamaguchi University (YU), Jepang ini. Dan baru undangan ke 4 inilah ABe (sapaan akrab Dr.rer.nat.AB., Susanto,MSc) dapat melakukan program tersebut di tahun 2023. Undangan datang dari Kantor Internasional Yamaguchi University atas masukan dari Profesor Miura. Adapun Prof.Miura adalah koordinator program kerjasama antara Universitas Udayana (UNUD) Bali dengan Yamaguchi University, Jepang di bidang Remote Sensing, ungkap ABe saat pemaparan jarak jauh yang di pandu Ir.Alief Einstein,M.Hum. dari kafapet-unsoed.com

Menurut alumni Program S2 dari Ryukyus University, Okinawa, Jepang Dr.rer.nat.AB., Susanto,MSc. bahwa program kerjasama tersebut menarik sekali karena sudah diperpanjang hingga 3 kali, artinya program kerjasama ini sudah lama sekali dan menghasilkan banyak Master atau Doktor di bidang Remote Sensing atau profesi terkait Remote Sensing.

Program kerjasama antara UNUD dan YU Jepang ini menjadi menarik, karena di awal program, ABe ikut membantu dan menstimulus melalui program beasiswa untuk mahasiswa S2 di bidang Remote Sensing di UNUD, Bali. Kemungkinan total ada hampir 50 an orang alumni UNUD yang mengikuti program beasiswa ini dengan dukungan Beasiswa Unggulan di Setjen Kemdikbudristek. Banyak alumninya yang terserap di UNUD menjadi dosen atau lembaga terkait bidang kelautan di Kementerian lain, seperti Kementrian Perikanan dan Kelautan, atau di lembaga penelitian seperti BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), kata ABe.

Sepengetahuan ABe program kerjasama antara UNUD dan YU di di awal program distimulus dan dikelola oleh Prof.Sugimori dari pihak YU. Beliau seorang peneliti senior dari ORI (Ocean Research Institute) di bawah Tokyo University (TODAI) Jepang. TODAI adalah universitas berkualitas dunia yang masuk rangking 30 besar dunia atau rangking 1 di Jepang (kalau belum ada perubahan) di tahun 2023 ini. Profesor Sugimori adalah professor yang ulet dan tangguh dalam mengelola program kerjasama ini. ABe ketemu pertama kali dengan professor Sugimori adalah saat ada seminar internasional bidang kelautan di UNDIP sekitar tahun 1989-an. Setelah itu dilanjutkan pertemuan juga di seminar kelautan di UNUD Bali. Kemudian dari pertemuan itulah ABe mendukung penuh program kerjasamanya dengan memberikan Beasiswa Unggulan dari mahasiswa pilihan tim dari Sugimori untuk melanjutkan studi ke Yamaguchi University. Selanjutnya program kerjasama ini di komandani Profesor Tanaka dan dilanjutkan Profesor Miura dengan staf di lapangan atau di UNUD Bali yaitu Profesor Osawa, jelas ABe.

Dari sejarah perjalanan program kerjasama antara UNUD dan YU itulah kemudian muncullah undangan sebagai Visiting Profesor ke ABe untuk datang ke Yamaguchi University. Dan kunjungan ABe ke YU Jepang sekarang ini, merupakan kunjungan kedua. Salah satu tujuan dari kunjungan kedua ini ke YU, ABe mempunyai tujuan untuk menggabungkan FPIK UNDIP ke dalam program kerjasama UNUD dan YU di bidang Remote Sensing dan didukung oleh Badan Penjelajah Antariksa Jepang (JAXA), ujar ABe yang juga Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNDIP Semarang.

ABe alumni Program S3 dari Universitaet Bremen, Bremen, German berharap dosen-dosen di FPIK UNDIP bisa melakukan penelitian bidang kelautan dengan memanfaatkan data Remote Sensing. Semoga di akhir kunjungan ABe ini hingga akhir tahun 2023 bisa terwujud. Selain itu ABe juga melakukan rintisan kuliah daring (online) bersama, antara professor di YU dengan dosen/profesor yang masuk ke dalam Asosiasi Alumni DAAD khusus kajian Studi Sumberdaya Kelautan (DAMARS) di Universitas IPB. Rencananya kegiatan ini akan dilakukan 1-2 kali dalam setahun. Dari professor di YU sudah memberikan lampu hijau untuk dapat dilaksanakan di tahun 2024. Sebagai bentuk persetujuan tersebut, ABe sudah bertemu dengan Profesor YURI sebagai Vice President YU di YU (lihat foto 1).

Target selanjutnya adalah melakukan program kerjasama antara YU dan FPIK UNDIP bersama partnernya untuk melaksanakan sejenis Summer/Winter Camp yang berisi kegiatan bersama untuk mahasiswa S1 dengan issue Studi Sumberdaya Kelautan Berbasis Lingkungan Berkelanjutan. Rencana program ini juga akan dieksekusi di tahun 2024. Program Visiting Profesor yang ABe lakukan ini, semoga dapat di akhiri dengan penandatangan MoA (memorandum of agreement) antara FPIK UNDIP dan pihak International Office dari YU Japan.

Di tengah-tengah diskusi dengan pihak Internasional Office dari YU, ABe beruntung sekali mendapat kesempatan untuk mengunjungi beberapa Lab di bidang Kedokteran Hewan. Pada saat kunjungan ke Lab inilah penulis bertemu dengan Profesor Sato dengan mahasiswa S2/S3 bimbingannya. Mereka semuanya ada 21 orang di tahun 2023 ini dan mahasiswa tersebut mendapatkan beasiswa dari pemerintah Jepang atau pemerintah Indonesia melalui beasiswa Kemendikbudristek. Pada saat pertemuan dengan mahasiswa inilah, ABe melakukan kuliah umum secara singkat dengan tema Pemberdayaan SDM Muda Indonesia Dalam Penyiapan Indonesia Maju Tahun 2045. Selain mahasiswa Indonesia juga ada seorang Posdoct dari Myamar. Sehingga acara kuliah umum dilaksanakan menggunakan Bahasa Inggris (lihat Foto 2).

Foto 2. Kuliah Umum dari Program Visiting Profesor di Yamaguchi University

Program Kedokteran Hewan di Yamaguchi ini menarik sekali, karena perkuliahan ini dilaksanakan kerjasama antara Yamaguchi University dan Kagoshima University. Mahasiswa yang terlibat dalam program ini, berasal dari kedua universitas tersebut dan keberadaan mereka bisa di kedua perguruan tinggi tersebut. Kuliah dilaksanakan secara daring atau luring tergantung kesepakatan mereka. Hal ini berarti mahasiswa dari Kagoshima University bisa tinggal di Yamaguchi atau sebaliknya, namun ijasah yang diterima sesuai di perguruan mana mahasiswa tersebut terdaftar. Program kerjasama ini dilaksanakan dengan alasan bahwa jumlah mahasiswa bidang peternakan/kedokteran hewan, secara nasional semakin menurun. Oleh karena itu untuk memberdayakan fasilitas dan sumberdaya di beberapa perguruan tinggi di Jepang yang saling berdekatan, maka dilaksanakan program tersebut. Oleh karena itu program kerjasama ini layak di laksanakan atau di terapkan di perguruan tinggi di Indonesia, walupun untuk mengeksekusi program ini dibutuhkan persiapan penyamaan kurikulum, penyediaan dosen berkualitas, dan tentu saja tidak lupa pembiayaan tersendiri. Biaya sangat penting karena program ini menyediakan Lab khusus dan fasilitas kuliah umum secara daring (online) interaktif. Semoga kelak di Indonesia, program sejenis ini bisa terlaksana dan di terapkan, mengingat Jumlah dosen berkualitas pasti akan berkurang, Jumlah mahasiswa prodi langka akan semakin menyusut. Namun kajian prodi tersebut sangat menarik dan sangat dibutuhkan pada jamannya.

ABe menambahkan dengan cerita unik yang ABe alami. Kunjungan ke Jepang adalah suatu hal yang sangat menarik. Karena saat ABe berkunjung ini mengalami hujan salju sehari. Sehingga tumpukan salju di jalan masih tipis namun suhu di lingkungan sekitar sudah dingin. Saat salju turun sudah 3 derajat C. Selain itu ABe juga mengalami hal yang tidak menyenangkan sekali, yaitu ABe lupa tidak membawa power bank, yaitu cadangan baterai kalau HP menipis baterainya. ABe lupa bahwa di berbagai gedung falitas umum, khusus di Jepang, orang akan sulit mendapatkan fasilitas colokan ke saluran listrik. Kondisi ini sama dengan kalau ABe ingin mendaptkan akses internet. Orang wajib mempunyai paket roaming dari Indonesia. Paling mudah kalau sedang kehabisan baterai HP nya atau paket roaming, maka wajib membawa power bank atau mampir di Café yang cukup mahal sambil minum kopi. Selain itu akan susah di dapat. Hal ini berbeda dengan di negara seperti Korea, China, atau Indonesia. Oleh karena itu ABe menyarankan agar saat berkunjung ke Jepang untuk membawa power bank dan paket roaning/internet yang cukup. Kemudian ABe juga mengucapkan terima kasih atas undangan dari Prof. Miura dan Prof Osawa dari YU untuk melaksanakan Visiting Profesor ini dari tanggal 13-31 Desember 2023, semoga semua hal yang ABe dapatkan dapat bermanfaat bagi banyak generasi muda. Terima kasih Yamaguchi University, Japan.



Penulis     : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Foto           : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Posting Komentar

0 Komentar