Kegiatan Ladasmil era 70an |
Sertifikat LDK yag masih disimpan Gati Nikensari |
LDK angkatan 85 |
"Saya seneng nih, senior-senior mendukung diadakan kembali LDK," tambah Bagus Pekik, alumni yang semasa mahasiswa aktif di Resimen Mahasiswa (Menwa), kini berkarir di Charoen Pokphand Indonesia.
Banner IBS yang menampilkan kegiatan kerjasama dengan Rindam Jaya |
LDK semula bernama Latihan Dasar Militer (Ladasmil), merupakan kegiatan khas untuk mahasiswa baru Unsoed yang tidak dimiliki universitas lain. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menanamkan disiplin dan spirit Jenderal Soedirman yang pantang menyerah, maju terus pantang mundur. LDK berlangsung sekitar 2 Minggu meliputi latihan baris berbaris, gerak jalan menyusuri medan yang sulit dengan berbagai rintangan, serta materi penghayatan perjuangan dan kedisiplinan lainnya. Acara ini dilakukan lintas fakultas, sehingga pada masa orientasi mahasiswa baru ini, mahasiswa antar fakultas saling mengenal.
Roni mengatakan, kenangan paling indah saat LDK adalah semua mahasiswa laki-laki dibotakin, pakai baju hijau cuma satu-satunya, dijemur, dihujanin, campur keringat. Selama 2 minggu. Kulit tambah hitam. "Tapi karena dicampur mahasiswa beragai fakultas, jadi saling mengenal sebelum masuk kuliah di fakultas masing-masing," tambah Roni.
Perubahan nama dari Ladasmil menjadi LDK dilakukan sekitar tahun 1986, dimana waktu itu istilah "militer" dikesankan sebagai kegiatan pendidikan yang kurang pas untuk sebuah perguruan tinggi yang menjunjung tinggi kebebasan berpedapat atas dasar keilmuan. Istilah keprajuritan dimaksudkan untuk mengkomunikasikan bahwa kegiatan ini bukan kegiatan militer melainkan kegiatan untuk menanamkan jiwa keprajuritan.
Menjelang reformasi makin banyak pihak mengkritik LDK karena dianggap sebagai kegiatan militeristik yang tidak sesuai dengan budaya ilmiah di kampus. Hingga akhirnya, ketika reformasi bertiup kencang tahun 1998, tuntutan pembubaran LDK makin kencang hingga akhirnya kegiatan khas Unsoed ditiadakan. Mahasiswa Unsoed tidak lagi memiliki pembekalan yang berbeda dengan kampus lainnya.
Para alumni Unsoed ketika mulai berkarir di swasta maupun pemerintahan mulai merasakan bahwa LDK telah ikut berperan menggembleng alumni Unsoed menjadi tahan banting,
Ketua Kafapet Unsoed Jatim Takris Pratama mengaku terkejut bahwa LDK sekarang sudah tidak ada lagi. "lho piye tho. Kalau gitu sudah nggak Jenderal lagi Soedirmannya," ujarnya dengan logat khas Jawa Timurnya.
LDK Zaman Now
Perbincangan kafapet-unsoed.com dengan beberapa alumni Fapet menyimpulkan bahwa LDK justru perlu dikembangkan dengan materi yang lebih sesuai dengan zaman now. Mungkin mahasiswa baru saat ini kurang memahami siapa Jenderal Soedirman dan bagaimana perannya di awal kemerdakaan Indonesia. Serta bagaimana spirit tersebut dapat menjadi bekal ketika lulus kelak. Seorang alumni menyarankan agar LDK bisa disertai misalnya nonton bareng film tentang Jenderal Soedirman, berkunjung ke museum Jenderal Soedirman atau napak tilas perjuangan untuk lebih menghayati bagaimana perjuangan zaman old yang sangat "seru" bagi generasi zaman now.
Para pakar SDM di Unsoed bisa memformulasikan pembekalan mahasiswa baru Unsoed dengan materi LDK plus motivasi yang bisa menjadi bekal softskill. Diyakini kelak hal ini akan berperan penting ketika alumni Unsoed terjun di masyarakat kelak.
Jangan seperti saat ini, ketika Unsoed meninggalkan LDK, justru kampus lain menyelenggarakan kegiatan sejenis LDK. "Dibanding sistem perpeloncoan mahasiswa yang sering membawa korban, LDK lebih aman , sehat dan konstruktif," ujar seorang alumni.***
Foto: group WA Kafapet
3 Komentar
Mantapppp...
BalasHapusSetuju sekali, karena Ciri Khas dan Jiwanya Unsoed itu adalah sifat Satria dan Semangat juang Djenderal Besar Soedirman.
Latihan Dasar Kepeajuritan harus mulai diadakan kembali...
Setuju
BalasHapusAyo BRJ, Roni F, Bambang Suharno, MBR, BP, TM, TS, Aries TW, Gati dan adik2ku semua segera ditindaklanjuti. Godok programnya dan usulkan ke para pimpinan Unsoed. Met berjuang
BalasHapusJika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer