Kajian ke-52 Kafapet Unsoed: Hikmah dibalik Peristiwa Isra Mi'raj

Tangerang, Kafapet-Unsoed.com. Hikmah dibalik peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam dibahas dalam kajian Kafapet Unsoed Jabodetabeksesuci yang ke 52 di kediaman Sekretaris Kafapet Unsoed Jabodetabeksesuci Yudhie Achmadi, Graha Rafflesia Citra Raya E12 No. 7 Tangerang. Acara kajian dihadiri sekitar 30 alumni dari berbagai wilayah di Jabodetabeksesuci.

Acara ini pihak tuan rumah mengundang penceramah Ustad Ubaydillah,  salah satu pengasuh di pesantren Tafiz Qur'an di Tangerang. Dalam kesempatan ini Ustad  memaparkan hikmah peristiwa Isra Mi'raj.

Ustad Ubaydillah menjelaskan bahwa Isra' Mi'raj (Isro Mi'raj) adalah perjalanan malam hari  Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam dari Masjid Haram (Makkah) ke Masjid Aqsha (Palestina) dilanjutkan dengan “naik” ke Sidratul Muntaha menghadap Allah Subhana Wa Ta'ala .

Suasana kajian yang selalu akrab dan kompak
Ada sejumlah hikmah Isra Mi'raj yang wajib kita renungkan dan amalkan, yaitu :

1. Isra Mi'raj merupakan salah satu mukjizat sebagai bukti kenabian dan kerasulan Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam . Dalam Al-Quran, peristiwa yang hanya dialami Rasulullah  ini disebutkan dalam dua ayat.

Ayat tentang Isra'
‘‘Mahasuci Dzat yang telah menjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada waktu sebagian dari malam hari dari masjid Al-Haram ke masjid Al-Aqsha yang telah Kami beri berkah sekelilingnya agar Kami dapat menunjukkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami…” (QS. Isra:1).

Ayat tentang Mi’raj
”Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muhtaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.’‘ (QS. An-Najm: 13-18)

Tujuan Isra Mi’raj
Memperlihatkan sebagian bukti atau tanda kekuasaan dan kebesaran Allah Ta'ala, 
Menguji keimanan manusia karena jaman itu banyak orang yg tidak percaya terhadap peristiwa Isra Mi'raj.

2. Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan yang nyata

Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan suatu perjalanan yang nyata bukan hanya perjalanan ruhani saja. Dan di dalam sebuah hadits juga dijelaskan bahwa Rasulullah saw mengalami peristiwa isra’ mi’raj dengan keadaan sadar dan dia mengalaminya dengan jiwa dan ruhnya atau dengan kata lain secara nyata . Setelah peristiwa itu terjadi , Rasulullah saw pun langsung menceritakan kepada sahabat nya .

Peristiwa isra’ mi’raj seperti yang di jelaskan dalam ayat di atas ( QS.AL-Isra ayat 1 dan QS. An- Najm ayat 13 -18 ) menunjukkan sebuah tanda – tanda kekuasaan Allah swt . Dan menunjukkan betapa besarnya kekuasaan Allah swt dan tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah swt dan dengan peristiwa isra’ mi’raj menunjukkan bahwa Allah swt dapat melakukan segala hal yang dikehendakinya .

3. Adanya perintah untuk mengerjakan shalat.

Hikmah utama Isra’ Mi’raj adalah perintah shalat. Shalat adalah satu-satunya kewajiban dan menjadi kebutuhan umat Islam yang amar-nya diturunkan langsung oleh Allah Ta'ala .

Shalat merupakan penentu diterima-tidaknya amal saleh seseorang serta menjadi ibadah (ritual) paling utama dalam Islam.
Shalat juga merupakan amal perbuatan yang pertama kali dihisab di akhirat dan menentukan baik-buruknya amal seseorang.

4. Diperlihatkan peristiwa besar yaitu keadaan Neraka dan Surga.
Di Neraka diperlihatkan orang yang menarik narik lidahnya sendiri kemudian memotongnya,  menjerit kesakitan. Lidah itu tumbuh lagi dan dipotong lagi, dst.  Malaikat Jibril menceritakan bahwa orang tersebut sewaktu di dunia selalu mengajak atau menyuruh orang untuk melakukan kebaikan,  tetapi dirinya sendiri tidak melakukannya.

Diskusi Setelah Kajian

Seperti kajian-kajian  terdahulu,  setelah kajian dilakukan Diskusi, dan di Kajian ke 52 ini.  Ada diskusi yang cukup "hangat" yaitu Teguh Munajat diberikan kesempatan untuk memaparkan tentang "Makrifat", dalam diskusi ini langsung dibahas oleh Minto Besar Raharjo, sampai pembahasan melebar tentang Syi'ah.  Diskusi ini dimoderatori oleh Puji Hartono. Satu hal yang patut dibanggakan oleh Kafapet Unsoed yaitu walau diskusi sampai "panas", hati tetap dingin dan persaudaraan antar alumni tetap terjaga dengan baik.

Yudhie Akhmadi sebagai tuan rumah,  menjamu Kafapet Unsoed dengan beragam hidangan dari mulai Baso,  Siomay,  Nasi gudeg,  sate,  aneka masakan jengkol, Es campur, dan lain-lain. Semoga tuan rumah selalu diberi keberkahan atas semua kebaikannya. Aamiin.

Penulis: Roni Fadilah
Foto : Roni Fadilah

Posting Komentar

0 Komentar