Penyebaran Virus Corona (Covid-19) yang begitu cepat dikategorikan
sebagai bencana nasional. Berbagai
himbauan pemerintah dibuat, mulai dari work
from home (WFH), peniadaan Ujian Nasional (UN) bagi anak sekolah,
perpanjangan pelaporan pajak, hingga himbauan berdiam diri di rumah.

Pedagang sepi pelanggan, Pemerintah juga mengatur jam
operasional semua lini, jalan-jalan pun menjadi lenggang. Penarik becak sepi penumpang, penjual kaki
lima memperoleh penurunan omset. Dari
sanalah menggugah Keluarga Alumni Fakultas Peternakan Univeristas Jenderal
Soedirman (Kafapet Unseod) Semarang Raya untuk membagikan 100 paket peduli yang
diberangkatkan dari 4 titik.
Sasarannya, warga rentan ekonomi yang berdomisili di
Semarang dan sekitarnya seperti tukang becak, penyapu jalan, kaum dhuafa, dan
para pekerja informal yang terdampak pendapatannya karena wabah Covid-19. Paket yang dibagikan Kafapet Unsoed Semarang
Raya yang terdiri dari 1 ekor karkas ayam potong, 5 kilogram beras, 1 botol
hand sanitizer, dan 1 paket masker.

Pembagian 100 paket ini merupakan bagian dari peran serta
alumni Fapet Unsoed terhadap fenomena yang terjadi pada masyarakat dan menjadi
cara menanamkan kepedulian sosial. Erie
Sasmito, pencetus kegiatan menyampaikan bahwa Peduli Covid 19 sekaligus
menstimulir multiplier effect, donasi
beras dan ayam segar. “Petani dan
pedagang beras olih duit, peternak
dan pedagang ayam ikut terbantu juga,” ujar Erie. (269)
0 Komentar
Jika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer