HBH PC ISPI JABAR 2 : Sejarah ISPI dan Eksistensi Sarjana Peternakan di Berbagai Bidang Usaha

PC ISPI JABAR 2 (yang lebih terkenal dengan PC ISPI BOGOR) telah sukses menyelenggarakan perhelatan halal bi Halal virtual yang dilanjutkan dengan acara Talk Show dengan Thema "Sejarah ISPI dan Eksistensi Sarjana Peternakan diberbagai Bidang Usaha" dengan nara sumber para  tokoh yang terlibat langsung dalam perkembangan organisasi ISPI dari pertama berdiri sampai sekarang yaitu Bapak Ir. Ignatius Kismono, MS (Pendiri ISPI), Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA (Mantan Dirjen PKH dan Guru Besar IPB), Ir Achmad Dawami (Ketua GPPU), dan Ir. Apriliani Purwanto (Mantan Ketum PB ISPI).

Acara ini digelar pada Sabtu, 20 Juni 2020 mulai jam 09.00 wib sampai jam 12.00 wib, diikuti oleh 70an peserta dari berbagai Pengurus ISPI baik Pengurus Pusat, hadir Ketum Ir Didiek Purwanto dan Sekjen Joko Susilo, SPt serta Pengurus Cabang yang tersebar dari berbagai wilayah Indonesia. Hal yang sangat istimewa dalam acara ini, PC ISPI JABAR 2 yang diketuai oleh I Wayan Suadnyana, S.Pt telah berhasil mengangkat tema sejarah perjalanan ISPI , serta berhasil menghadirkan tokoh pendiri ISPI yaitu Bapak Ir. Ignatius Kismino, MS, serta Ibu Sorta Sitorus (Insinyur Peternakan Pertama di Indonesia), serta para tokoh ISPI lainnya.

Beberapa warga Kafapet Unsoed tampak ikut serta antara lain Tri Harsi (kepala BIB Lembang), Roni Fadilah (sekretaris ISPI PC Jabar 2, panitia), Fajar Hidayat, Feter Kristiyanto dan Bambang Suharno.

Ketua Umum PP ISPI Bapak Didiek Purwanto dalam sambutan pembukaannya menyebutkan potensi yang dimiliki oleh Sarjana Peternakan yang luar biasa. "Total sarjana peternakan sekitar 35.000 orang yang tersebar di seluruh Provinsi dan Kabupaten. Oleh karenanya ISPI harus aktif", ujar ketum PP ISPI. Lebih lanjut Didiek memberikan gambaran apa yang telah dikerjakan dan apa yang akan dikerjakan selama kepengurusannya, diantara rencananya membuat buku sejarah perjalanan ISPI yang ke 50, menyiapkan para sarjana peternakan yang baru menjadi entrepreuneur, serta dalam jangka dekat akan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa untuk perubahan AD/ART. Sekjen PP ISPI, Joko Susilo, S.Pt menambahkan apa yang disampaikan Ketum, yaitu 32 Pengurus Cabang ISPI sudah terbentuk, dan 17 Pengurus Cabang sudah dilantik, dan ISPI sudah memberikan 10 rekomendasi ke Kementan (dirjen PKH) dan Pemerintah Daerah

Selintas tentang sejarah ISPI dikupas oleh Ir. Ignatius Kismono, MS (Pembicara pertama) di mulai dari Kongres pertama tahun 1968 di Ciawi, yang hanya diikuti oleh beberapa sarjana peternakan sekaligus sebagai pendiri ISPI, ada  7 tokoh Sarjana Peternakan angkatan pertama IPB Tahun 1968. Ke-7 orang tersebut ialah Erwin Soetirto, Djarsanto, Rachmat Hidayat, Jan Leswara, Kismono, Koeswardhono, dan Yayan Suchriyan S. Kongres ISPI ke dua 1974 dan pesertanya lebih banyak, karena sudah mulai bertambah sarjana peternakan, dan Kongres ISPI ke 3 di Bali.

Pembicara ke dua yaitu Prof. Muladno, diawali dengan kilas balik kepengurusan ISPI era 2000an sampai sekarang,  serta memaparkan beberapa gagasannya untuk ISPI di masa depan, diantaranya :

  1. ISPI harus berubah, dari Sentralistik menjadi Desentralistik. 
  2. Harus ada perubahan mendasar pada AD/ART ISPI, terutama tentang Pengurus Cabang ISPI yang bisa didirikan oleh 15 Sarjana Peternakan. Hal ini sudah tidak relevan lagi, mengingat jumlah sarjana peternakan sudah banyak.
  3. Otonomi cabang harus diperkuat, dan sangat mendukung untuk diadakan Kongres Luar Biasa khusus perubahan AD/ART ISPI.


Pembicara ke tiga, Ir Achmad Dawami, anggota aktif ISPI dari kalangan Profesional. Ir. Dawami lebih menyoroti tentang peranan  sarjana peternakan yang menyebar di tiga posisi, yaitu harus adanya kolaborasi yang harmonis antara Pemerintah, Perguruan Tinggi dan Pihak Swasta untuk mendorong pembangunan industri Peternakan dalam rangka  meningkatkan konsumsi protein hewani.

Pembicara ke empat, Ir. Apriliani purwanto, dari kalangan Profesional dan mantan Ketua Umum PP ISPI dua periode tahun 2002-2006. Purwanto (dikenal dengan sapaan pak Pur) diawal paparannya memberikan apresiasi yang luar biasa kepada PC ISPI Jabar 2 yang aktif dan mengangkat sejarah ISPI dalam acara Halal bi Halal.

Dalam paparannya Purwanto memberikan beberapa pandangan, diantaranya :

  1. Peranan generasi muda ISPI harus aktif berbisnis, mulai dari sektor pemasaran produk peternakan.
  2. Segenap potensi yang ada di ISPI berperan aktif dalam mengkapanyekan konsumsi produk peternakan, tujuannya dalam rangka meningkatkan konsumsi protein hewani.
  3. Harus ada perubahan orentasi kurikulum di Perguruan Tinggi, era sekarang porsi wirausaha/Bisnisnya harus lebih diperbanyak.
  4. PB ISPI harus berperan aktif memberikan masukan kepada pihak legislatif maupun  Eksekutif dalam mengambil kebijakan atau perundang undangan.
  5. Pengurus Cabang ISPI harus memahami "Apa kemauan para anggotanya" sehingga kepengurusan menjadi aktif.


I Wayan Suadnyana, S.Pt, Selaku ketua PC ISPI JABAR 2 memberikan kesempatan kepada Ibu Ir. Sorta Sitorus, lulusan pertama dari Fakultas Peternakan IPB tgl 21 April 1967, serta beberapa perwakilan PC ISPI di mulai dari Prof. Suhudby, dari Universitas Mataram NTB, bercerita tentang perjalanan karirnya dari mulai kuliah sampai sekarang tidak terlepas dari ternak kerbau. kemudian utusan PC dari Lampung, Kalteng, Banten dan yang lainnya.

Ir Bambang Suharno, alumni Fapet Unsoed yang juga salah satu penulis buku 40 Tahun ISPI (1968-2008) yang terbit tahun 2008 mengaku tertarik mengikuti acara ini karena mengangkat tema sejarah ISPI dimana hal ini sangat relevan dengan kegiatan ISPI sekarang yang sedang menyusun buku 50 tahun ISPI. Ia menyampaikan tanggal 20 Agustus 2018 adalah 50 tahun ISPI, dan saat momen penting itu tidak ada kegiatan peringatan setengah abad ISPI, oleh karenanya saat itu ia mengusulkan ISPI agar segera menulis buku 50 tahun ISPI sebagai kelanjutkan buku sebelumnya. Hingga saat ini buku masih dalam proses penyusunan, diharapkan 20 Agustus 2020 bisa diluncurkan.

Agar ISPI tidak melupakan sejarah, Bambang mengusulkan agar setiap tanggal 20 Agustus dilakukan acara peringatan hari lahir ISPI di pusat dan cabang . Peringatan hari lahir ISPI, penting untuk mengingat sejarah sekaligus untuk melakukan evaluasi kinerja ISPI, di PB maupun PC. 

Di akhir acara, Ketum PB ISPI menyampaikan terima kasih atas semua masukan dan ia telah mencatatnya dan akan segera ditindaklanjuti, termasuk tentang kongres luar biasa, penerbitan buku ISPI, peringatan hari lahir ISPI.**

Penulis dan Foto : Roni Fadilah

Posting Komentar

0 Komentar