EDISI KHUSUS ULTAH FAPET KE 55: KENANGAN AWAK REDAKSI DI KAMPUS COKLAT


Tak ketinggalan..! Dalam rangka meramaikan Dies Natalis Fapet Unsoed ke-55 awak redaksi kafapet-unsoed.com menyampaikan kesan-kesannya selama menimba ilmu di kampus coklat. Sembari bernostalgia kehidupan kampus mereka teringat kenangan indah masa kuliah. Tulisan tentang kesan-kesan awak redaksi disusun berurutan sesuai tanggal pengiriman.

Sutriyono Robert (Peternak kata-kata. Penulis biografi Prof Rubiyanto Misman, Alumni Angkatan 1990)

Di Sebuah Sudut Kampus

Saya mungkin semester satu atau dua ketika itu. Seorang teman memberi tahu kalau ada nama saya di papan Kemahasiswaan, tempatnya di pojokan. Ketika saya cek, ternyata nama saya tertulis, mendapatkan honor. Dan honor itu dari satu tabloid terbitan Jakarta, atas satu cerpen yang dimuat.

Selepas itu saya jadi rajin ke sudut kampus tersebut. Bukan untuk mengambil honor, tetapi untuk mencari informasi apakah dapat honor atau tidak.

Begitulah, saya kuliah tahun 90-an itu terhubung dengan dunia luar lewat tulisan. Dan bukankah semestinya demikian juga dengan kampus. Setiap dosen, setiap pengajar, setiap mahasiswa selalu terhubung dengan dunia luar, terutama dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Apalagi sekarang begitu dimudahkan dengan internet. 

Maka, bravo Fapet Unsoed. Kampus yang telah berkenan memberikan kesempatan saya untuk kuliah lama sembari terhubung dengan dunia di luar sana. Jaya, dan terus maju.

Farid Dimyati, S.Pt (Pemimpin Redaksi Majalah Poultry Indonesia, Alumni Angkatan 2009)

Sebagai mahasiswa yang tidak lempeng-lempeng amat, saya juga dulu ya nakal saat kuliah. Nakalnya ngabsenin temen yang bolos atau saya diabsenin temen saat saya bolos.

Jadi ada kenangan tersendiri soal absen-absenan ini. Saya mahasiswa yang ndak begitu rajin saat kuliah, kalau ada kegiatan mahasiswa di luar kampus atau luar kota, apalagi demonstrasi, saya biasanya bolos kelas, lebih milih demonstrasinya. 

Nah, saya punya dua temen militan yang rajin kuliah. Mereka sangat baik untuk bantu ngabsenin saya. Jangan dibayangkan semua dosen manggil satu per satu mahasiswa yang hadir yah, kelas saya banyak sekali siswanya, sampai sekitar 100 orang kalau ndak salah ingat.

Sejauh saya bolos dan diabsenin, aman tuh ndak pernah ketauan. Tapi ya memang saya gak bolos tiap ada kelas juga. Seinget saya, toleransi boleh gak hadir itu maksimal tiga kali pertemuan. 

Disinilah kenakalan saya mulai jalan. Saya ngitung udah berapa kali toleransi ketidakhadiran saya itu. Kalau tiga toleransi itu sudah saya gunakan, untuk keempat dan kelimanya, biasanya saya kontak temen saya itu untuk 'mengamankan' presensi saya.

Suatu ketika posisinya kebalik. Saya hadir, temenku itu tidak hadir kuliah karena ada urusan. Saya absenin lah sebagai bentuk solidaritas. Ndilalah, yang biasanya ndak dipanggil satu per satu, pas sesi akhir kuliah kok yo dipanggilin satu satu untuk mengacungkan jari.

"Mampus saya," gumamku. Saat temenku dipanggil namanya, ndak ada orangnya tapi ada tanda tangannya. Ya iya orang saya yang tanda tangan, hahaha.

Akhirnya si dosen nanya, ini siapa yang ngabsenin si ini. Marahlah dosen itu, dan wajar juga kalau marah sih. Saya langsung ngacung mengatakan bahwa saya yang tanda tangan. Singkat cerita, hukumannya adalah saya disuruh ke rumahnya. 

Esok harinya saya beneran ke rumah dosen tersebut, tentu bersama temenku yang saya absenin itu. Sebagai murid, saya minta maaf dan berjanji tidak mengulanginya lagi. Sebelum keluar dari rumahnya, jelas dong saya diceramahin dulu satu SKS soal kejujuran.

Itulah kisah nakalku, apa kisah nakalmu? 

Selamat Dies Natalis Fakultas Peternakan Unsoed ke-55. Semoga semakin jaya kampus tercintaku. Maju Terus Pantang Menyerah!

Ir. Roni Fadilah, S.E (Marketing Service Manager PT New Hope Indonesia, Alumni Angkatan 1986)

Kala itu, di Bandung tahun 1986 akan mengikuti Test Sipenmaru (Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru), berbekal dari teman kaka yaitu pak Polisi asli dari Purwokerto memberikan info bahwa di Purwokerto ada Perguruan Tinggi Negeri yaitu Universitas Jenderal Soedirman, saat itu Fakultas eksak cuman ada 3 pilihan yaitu Fakultas Biologi, Pertanian dan Peternakan. Karena faktor pilihan iseng, jatuhlah pilihan ke 2 fakultas Peternakan Unsoed dengan harapan bisa kuliah jauh dari Ortu dan padahal tidak tahu sama sekali nanti apa yang akan dipelajari. Ortu tidak mengijinkan karena "Jauh dan saya termasuk orang yang perlu 'Waskat' dari Ortu, maklum termasuk golongan anak "baik", untungnya kaka "Mengijinkan asal pulang bawa 'Insinyur'. Saya sendiri sebenarnya sudah di terima di PTN berstatus Ikatan dinas di daerah Dago Bandung dan Perguruan Tinggi  Swasta salah satu terbaik di kota Bandung, ambil Fakuktas Akutansi.

Diterima di Fakultas Peternakan Unsoed, baru pertama kali mrnginjakan kaki di Purwokerto, naik ojek dini hari, cari alamat kos yang direkomendasikan teman ke arah Sumampir, dan tatapan pertama lihat kampus dengan papan nama salah satu fakultas di Unsoed di depan DKT "Gedung tua, banyak kaca yang pecah, dan tidak terawat", langsung "Penyesalan pun hinggap di hati", dan tatapan ke dua melihat Gedung Perpustakaan yang baru dibangun dan megah, terlipur lah sudah "kata penyesalan dalam hati". 

Latihan Dasar Keprajuritan wajib diikuti oleh setiap mahasiswa baru, dari sini lah mulai "Terasa didikan ala militer membentuk kedisiplinan. Kebersamaan, setia kawan dan sepenanggungan", di lanjut dengan Penataran P4, membuat jiwa nasionalisme lebih terpatri, ditambah  teman bertambah banyak. 

Di Fapet Mulai kuliah semester 1, sudah banyak praktikum, semester berikutnya lebih banyak lagi, dan sering ke luar daerah secara bersamaan pakai motor. Kompak, selalu bersemangat,  saling membantu,  peduli, guyub, sederhana, pantang menyerah dan selalu bersama tidak terasa membentuk karakter tersendiri untuk mahasiswa Fapet Unsoed. Dosen yang ramah, selalu support setiap kegiatan mahasiswa, merupakan nilai tersendiri yang tidak bisa tergantikan. 

Setelah mendapatkan status Alumni, karakter khas dari kampus yaitu kompak, semangat, aktif, terjalin tali persaudaraan,  guyub dan saling peduli dengan sesama dan rasa bangga jadi Alumni Fapet,  merupakan ciri khas yang tidak ada duanya. 

Dirgahayu Fapet Unsoed ke 55

Jaya selalu...

Ajeng Wirachmi (Reporter Majalah TROBOS Livestock, Alumni Angkatan 2014) 

September 2014. 

Purwokerto memang ayu, lengkap dengan suasananya yang syahdu. Kala itu, kali pertama saya menginjakkan kaki di kampus dan kelas baru. 

"Selamat datang mahasiswa baru Fakultas Peternakan Unsoed" 

Begitu bunyi sebuah banner di pintu masuk fakultas. Saya serius memperhatikan tiap sudut kampus. Mulai dari taman, tangga, ruang kelas, laboratorium, hingga kantin. 

Sejujurnya, saya sangat bahagia bisa berkuliah di sini. Tumpukan harapan agar menjadi insan terdidik dan mumpuni; sepenuhnya saya curahkan saat nama saya muncul sebagai mahasiswa baru Fapet Unsoed. 

Pada awal perkuliahan, diri ini dibuat gemetar. Deretan praktikum mulai menerpa. Apalagi, sebelum praktikum dimulai, praktikan harus mengikuti pre-test. Untuk saya, hal itu cukup berat. Mengingat metode belajar yang saya usung adalah sistem kebut semalam. Atau bahkan, sistem kebut semenit. "Berat," saya pesimis. 

Benar saja. Praktikum berjalan cukup sangar. Asisten yang bertugas juga sama sangarnya. "Setelah praktikum ini, ada post-test. Nilai kalian tidak boleh kurang dari 70. Kalau sampai kurang, harus post tes ulang. Atau bahkan, praktikum ulang," kata seorang asisten.

Sumpah mati. Untuk mahasiswa baru, omongan tersebut menakutkan. Sungguh. Saya pucat, bayangan buruk seketika lewat. "Bagaimana kalau nilaiku ambruk? Bagaimana kalau indeks prestasi awalku jelek? Bagaimana kalau....bagaimana kalau..." dalam hati, saya tak berhenti berucap. 

Namun, setelah dipikir... bagus juga sistem praktikum itu. Mengajarkan kedisiplinan dalam belajar. Terlebih, mendidik kita untuk tidak meremehkan atau mengabaikan sebuah praktikum mata kuliah.

Menjelang semester 2, saya sudah mulai handal mengatur jadwal dan strategi praktikum. "Mulai mudah," saya melempar tawa tipis. 

Satu hal yang tak pernah saya lupa adalah suasana kelas. Mendapatkan kawan dari berbagai daerah di tanah air adalah kebanggaan tersendiri. Diberi kesempatan untuk saling mengenal mereka adalah sebuah kebahagiaan tak terukur. 

Para dosen di Fapet Unsoed tercinta juga sangat ahli di bidangnya dan tentunya sangat asyik. 

Pernah, suatu ketika kami dibuat panik ketika seorang dosen mengadakan kuis dadakan, atau secara acak bertanya tentang materi yang baru saja diberikan. 

Sebagai 'anak kandang' yang terkadang praktikum hingga pagi (terlebih saat semester 5), sudah pasti kami terserang kantuk yang luar biasa. Maka, sebagian dari kami tidak memperhatikan materi kuliah, atau bahkan tertidur selama kuliah (termasuk saya). Alhasil, pertanyaan dan kuis dari dosen sanggup membuat kami keringat dingin. 

Ada lagi dosen yang selalu membuat mahasiswanya penasaran. Setiap penjelasan dalam sesi kuliahnya memicu para mahasiswa untuk kritis, hingga larut dalam diskusi sengit. Akhirnya, kami hanya saling melempar tawa dan mencari solusi bersama. "Kalian itu calon orang-orang sukses. Maka harus semangat belajar dan mendulang pengalaman," begitu kata sang dosen. Dan, kami semua meng-amini dengan suara nyaring. 

Maret 2018.

Akhirnya, saya berhasil menamatkan perkuliahan. Ada rasa sedih, senang dan bangga. Percaya atau tidak, saat ingin meninggal kampus dan Purwokerto, saya menangis sejadi-jadinya. Berat rasanya meninggalkan Fapet beserta isinya. Sedih rasanya tidak dapat belajar bersama teman-teman lagi. Apalagi, saya tersadar bahwa sudah tidak mendapat pengajaran lagi dari para dosen di kampus. Tapi, ada awal ada akhir. Ada pertemuan, pasti ada perpisahan. 

Kenangan indah selama menimba ilmu di Fapet Unsoed tak akan pernah luruh. Sekali lagi, saya sangat bangga menjadi alumnus Fapet Unsoed. Tempaan pengalaman dan pembelajaran selama di kampus banyak berpengaruh terhadap hidup saya. 

Kini, Fapet Unsoed memasuki usia 55 tahun. Saya hanya sanggup berharap yang terbaik untuk almamater tercinta. Semoga, Fapet Unsoed tetap jaya, mahir mendidik mahasiswanya, dan unggul dalam mencetak alumni berkualitas. 

Jaya terus Fapet Unsoed!


Zanuar Arifin (Penyuluh Pertanian, alumni PTUP 90)

Ketika kuliah di Fakultas Peternakan Unsoed dulu saya memiliki  beberap teman yang sangat dekat bahkan sangat dekat. Cowok maupun cewek. Setelah lulus dan lama tidak bertemu, saat ketemu terasa biasa saja dan adem-adem saja.

Berbeda dengan teman yang dulu jauh, bahkan bisa dibilang "tidak kenal", setelah bertemu diusia "matang" kita jadi seperti kenal dekat. Komunikasi berjalan dengan lancar baik di dunia maya atau bertatap muka.

Pesan

Silaturahmi sesama alumni setelah lulus sangat bermanfaat bagi kehidupan sesungguhnya.


Fajar Hidayat, S.Pt (Technical Sales PT New Hope Indonesia, Alumni Angkatan 2013)

Tahun 2013 merupakan tahun bersejarah dimana saya diterima sebagai mahasiswa baru Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman. Rasa yang bercampur aduk tak bisa dijelaskan melalui kata-kata. Kami sebagai mahasiswa baru mengikuti Program Pengembangan Karakter dan Kepribadian Mahasiswa (PKKM) guna meningkatkan softskill. Banyak sekali kenangan yang terukir dalam prasasti hati baik dalam kegiatan akademik maupun dalam berorganisasi.

Kegiatan belajar mengajar diwarnai dengan beragam praktikum lapang, tentu sangat menyenangkan dan menambah wawasan serta jaringan lakon dunia peternakan. Kurang dengan praktikum, saat libur semester saya dan beberapa teman sempat magang selama 2 minggu untuk menimba ilmu di sebuah peternakan ayam petelur. Tahun 2015 saya pernah mengikuti kompetisi mahasiswa berprestasi, walaupun tidak mendapatkan peringkat pertama hanya peringkat ke-3 tetap harus bersyukur dan bangga pada apapun yang sudah kita raih dengan berusaha sungguh-sungguh.

Saya termasuk aktif mengikuti kegiatan-kegiatan keorganisasian di lingkungan Fakultas Peternakan Unsoed. Organisasi yang saya ikuti adalah Persaudaraan Islam (SALAM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Banyak pengalaman berharga terutama saat menjabat sebagai Presiden BEM ditahun 2017. Hal yang diluar dugaan jodohku ternyata Mahasiswi aktifis Persaudaraan Islam (SALAM).

Yudisium merupakan momen kelulusan saya dari Fakultas Peternakan Unsoed setelah dikukuhkannya gelar Sarjana Peternakan (S.Pt). Terimakasih untuk seluruh jajaran Dosen Fakultas yang telah membimbing dengan penuh kasih sayang.

Hangatnya cinta dari Fakultas Peternakan tidak sirna setelah lulus. Keluarga Alumni Fakultas Peternakan Unsoed sangat merangkul dan bersinergi sangat para senior saya anggap sebagai orang tua yang senantiasa memberikan ilmu dan pengalamannya.

Semoga Fakultas Peternakan semakin jaya dan terus berinovasi untuk negeri.

Salam hangat

Alief Einstein (Dosen Fapet Unsoed, Alumni Angkatan 1979)

Saya lulus SMA Negeri XI Jalan Bulungan Kebayoran Baru Jakarta Selatan akhir tahun 1977. Namun masuk Fapet Unsoed pertengahan 1979 bersamaan adanya aturan baru yaitu tahun ajaran baru di "undur" 6 bulan artinya saya sempat "nganggur" enggak kuliah 1,5 tahun. Malu rasanya tiap ketemu teman-teman SMA yang sudah mulai kuliah di UI dan ITB. Singkat cerita berbekal di SMP N XI Kebayoran Baru Jakarta Selatan saya juara kelas, saya "paksakan" masuk SMA N XI di SMA "kumpulan juara" dari SMP. Tahun 1977 itu belum ada UMPTN, saya ambil pilihan "terlalu tinggi" yakni Kedokteran UI saya "ujian" di Jakarta, terus Teknik Sipil saya "ujiannya" di ITB Bandung. Seandainya saya, baik di UI atau ITB ambil fakultas yang tidak terlalu tinggi, misalkan Fakultas MIPA mungkin saya "keterima" kuliah ya?.

Karena pernah "nganggur" lama 1,5 tahun.... dengan "menggendong" tas rangsel saya awali perjalanan antar kota naik kereta api untuk ikut ujian masuk PTN. Pertama saya singgah ke UNS Solo, terus Unsoed, kemudian ke Bandung ujian di UNPAD dan juga ujian di ITB, tentunya UI Jakarta. Walaupun pernah ngangggur saya masih "tetap bandel" dalam pilihan fakultas semuanya fakultas "top-top" seperti UNPAD dan UI saya pilih Kedokteran lagi, ITB saya masih pilih Teknik Sipil.

Tiba pengumuman saya hanya diterima di Peternakan Unsoed, senang rasanya daripada nganggur ?.

Ketika rumah orang tua di kawasan "elit" Menteng Jakarta saya ikut RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa) di Masjid Sunda Kelapa tepatnya belakang Bapenas dan dekat Taman Surapati Menteng Jakarta. Senang rasanya bila ada kegiatan di RISKA di liput media. Pengalaman saya di RISKA dan Pramuka selama SMP dan SMA, serta ikut "Tae Kwodo" di MBAU Pancoran Jakarta, saya diamanahi Sekretaris 2 Senat Mahasiswa (sekarang BEM) Fapet Unsoed. Saya salah satu pendiri ISEMAPETI (Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia). Pra Munas ISEMAPETI saya Sekretaris Umum. Sebelumnya saya diberi tugas oleh pimpinan universitas untuk konsultasi ke Jakarta dengan pejabat Depdikbud tentang ISEMAPETI. He he tugas berat ya?. Saya mulai dengan merancang AD ART dengan konsultasi ke sana-sini.

"Jam Terbang" saya di RISKA, memang senang dengan kegiatan "yang menantang jiwa muda". Nah di SEMA Fapet Unsoed saya "ketemu" dengan "tokoh" SEMA yang se ide dengan saya yakni bagaimana mengenalkan Fapet Unsoed di kalangan pelajar. Saya dengan "tokoh" SEMA tersebut merancang Kejuaraan Sepatu Roda tingkat pelajar. Depan Kantor Pos Purwokerto Jalan Soedirman sampai ujung jalan Merdeka kami tutup (tentunya sudah ijin berbagai pihak). Kebetulan adik-adik saya di Jakarta ikut "kumpulan" sepatu roda Veni Vidi Vici (VVV). Sebelum lomba, saya manfaatkan untuk bisnis jualan sepatu roda dan pernak-pernik sepatu roda.

Pimpinan dan tim lengkap VVV berhasil kami bisa hadirkan ke Purwokerto untuk memberikan pembekalan kepada pelajar bagaimana cara menggunakan sepatu roda yang baik dan benar di Jalan Soedirman. He he he ada yang hebat lho, di depan RRI Purwokerto  tim VVV semuanya putri menari "Jaipong" dan tentunya berpakaian lengkap ala "Jaipong".... yang "buat warga kagum" adalah semuanya menari di atas sepatu roda. Oh ya, selama VVV di Purwokerto baik penginapan di hotel, tranportasi, konsumsi, sampai oleh-oleh khas Purwokerto semuanya bukan biaya SEMA Fapet Unsoed, alias gratis-tis.

Masirom, SPt, MM Editor in Chief iNews.id (MNC Group, Alumni Angkatan 1994)


Membuat sedikit tulisan tentang kesan selama lima tahun di Fapet Unsoed, sungguh tak mudah. Sulit menemukan bagian mana yang akan ditonjolkan. Semuanya berkesan.

Setiap detak perjalanan 5 tahun kuliah rasanya menjadi bekal berharga, yang berpengaruh besar, mewarnai perjalanan-perjalanan hidup berikutnya.

Walau ilmu-ilmu pelajaran selama kuliah tak terkait langsung dengan pekerjaan saat ini, saya menyadari tempaan di Fapet Unsoed  lah yang membawa saya hingga titik ini. 

Mengikuti jadwal-jadwal kuliah yang ekstra padat, plus praktikum yang tak kenal waktu (ingat praktikum Ternak Perah jam 3 pagi), 

mengajarkan kepada saya tentang arti kerja keras.

Aktivitas organisasi kemahasiswaan, khususnya Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Capra Pala, juga banyak memberi pembelajaran kepada saya, khususnya soft skill. Keterampilan, yang di kemudian hari sangat menunjang perjalanan saya di dunia kerja.

Terima kasih Fapet Unsoed. Selamat Dies Natalis ke-55, semoga terus berperan menjadi kawah Candradimuka bagi generasi-generasi penerus bangsa. Terus berkarya menghasilkan inovasi-inovasi unggul yang bermanfaat bagi nasyarakat luas.

Dr. Ir. Nuruh Hidayat (dikenal dengan nama populer Dr EHNA, Owner www.ikabari.com, Founder www.alislamtv.id., Dosen Informatika UNSOED, Alumni Angkatan 1992)

Bravo FAPET UNSOED 

Maju Terus Pantang Menyerah ..

Salam hangat sahabat-sahabatku semua dimanapun berada, saya masuk Fapet UNSOED tahun 1992,

Bersyukur sekali bisa diterima di kampus yang sangat sunyi sekali waktu itu, kesunyian ini hilang seketika setelah disibukkan dengan berbagai aktivitas kuliah dan kegiatan.

Kuliah di fapet unsoed sangat mengesankan karena di kampus ini lah saya di gembleng kedewasaan saya, baik dewasa dalam menghadapi masalah dan 

Ilmu berorganisasi, kuliah saya betul-betul SPt (Read : Sarjana Pitung Tahun kurang 5 bulan). Kuliah saya memang tidak semulus dengan teman-teman yang tepat waktu kuliahnya, di sela-sela kepadatan perkuliahan saya mengikuti beberapa UKM (unit kegiatan mahasiswa) mulai dari UKI, UP3, UKKI, Senat Mahasiswa dan kegiatan-kegiatan di luar Kampus.

Banyak sekali hikmah yang bisa dirasakan sampai saat ini dengan mengikuti berbagai organisasi di Kampus, diantaranya untuk melatih problem solving dan softskill.  Juga dari kampus ini lah yang menjembatani saya menekuni bidang Komputer. Guyonan nya di fapet unsoed itu diajarkan semua bidang kecuali peternakan...

Matur suwun Almamater tercinta Fapet UNSOED, Bravo dan Selamat DIES Natalis yang ke-55 Fapet UNSOED. Semoga terus menelurkan alumni-alumni yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa indonesia.

Dr. ENHA 

Bambang Suharno (Pemimpin Umum/redaksi Majalah Infovet & Majalah Info Akuakultur , alumni angkatan 1985)


Sebagai warga Banyumas,  nama Jenderal Soedirman tentu menjadi sebuah nama kebanggaan. Namun bagi para alumni SMA negeri 1 dan 2 di Purwokerto (waktu saya lulus baru ada 2 SMA Negeri), menjadi mahasiswa Unsoed dianggap sebagai prestasi yang biasa saja.  Pun demikian saya yang lulus SMA 1 Purwokerto tahun 1985.

Ketika saya diterima di Fapet Unsoed, saya sendiri bertanya-tanya kelak kira kira lulus akan menjadi apa. Untunglah pendidikan di Fapet Unsoed yang saya rasakan memang luar biasa. Ilmu teknis peternakan yang diperoleh di kampus manapun menurut saya kurang lebih sama . Yang membedakan adalah suasana kependidikan di kampus.

Ladasmil (Latihan Dasar Militer) yang dididik keras di awal kuliah, membuat lulusan lebih tangguh menghadapi tantangan, dan setidaknya menjadi kenangan pernah berjalan rapi pakai pakaian ala TNI. Apalagi bapak Tentara yang mendidik kami selalu memberikan pemahaman spirit Jenderal Soedirman.

Praktikum, tugas kelompok, Kerja Praktek  yang sangat padat,  tanpa disadari melatih kemampuan bekerjasama dan membuat hubungan persaudaraan antar mahasiswa lebih erat.

Ikut dalam kegiatan Senat Mahasiswa dan yang lainnya, adalah wahana belajar praktek leadership.

Dan yang tidak saya duga, hobi menulis yang saya salurkan melalui rintisan menerbitkan majalah Husbandry, menjadikan saya keterusan hidup dari hobi ini. Saya bersyukur  dari hobi ini saya berkesempatan jalan jalan ke luar negeri dan berbagai kota.

Terima kasih Fapet Unsoed, teruslah mendidik mahasiswa dengan baik.

Selamat Ulang Tahun ke-55.


Sri Maulidini, S.Pt (Calf Staff in Ultra Sumatera Dairy Farm, Alumni Alih Jenjang 2016)

Asaalamualaikum 

Hallo sobat Kafapet Unsoed. Bahagia rasanya bergabung di keluarga Fapet Unsoed. Menurut Ku Fapet Unsoed merupakan rumah yang teduh. Berisi manusia intelek namun tetap membumi. Hal itu yg membuat saya nyaman di antara keluarga besar fapet unsoed. Kekeluargaan dan kekompakan yang dijalin tidak diragukan lagi. Merangkul adik-adik tingkat bagai adik atau anak sendiri. 

Sistem pendidikan penuh cinta dan kasih sayang membuat Ku riang gembira menjalankan perkuliahan, yaa... walaupun dengan tugas yang menggunung tetap ringan terlaksana. for your information, Aku merupakan mahasiswa Alih Jenjang tahun 2016 dan lulus tahun 2018 dimana sebelumnya aku lulusan Diploma dari IPB. selama 2 tahun Aku menghabiskan waktu di Fapet Unsoed banyak hal yang Ku dapat karena aktif dalam berorganisasi yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fapet Unsoed serta menjadi Pengurus Besar Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia (PB ISMAPETI).

Jaya Selalu Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman


Fajar Dwi Pamuji (Alumni angkatan 2014)

Setiap perjalanan memiliki kesan bagi saya baik yang mendalam maupun biasa saja. Perjalanan singkat saya dimulai tahun 2014 di Fakultas Peternakan (FAPET) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED). Awal semester saya merasakan perbedaan besar dalam cara belajar, maklum saja saya berasal dari SMK dan merasa masih kurang rajin belajar terutama dalam membaca.

Setelah menjadi mahasiswa saya merasa harus melakukan perbaikan untuk dapat mengikuti mata kuliah dengan baik. Sebagai anak FAPET hal paling berkesan dalam akademik pasti praktikum dan laporan. Sebagian besar mata pelajaran praktikum membuat saya harus meluangkan waktu lebih untuk belajar supaya tidak post test dan mengerjakan laporan tulis yang mendekati deadline.

Kesan non-akademik saya ada di UKM FAPET walaupun mungkin bisa dibilang tidak sebaik teman-teman yang lain. Saya aktif di UKM AEC selama hampir 4 tahun, yang puncaknya di tahun 2016/2017 menjadi Vice-President. Selain itu saya juga aktif di SALAM FAPET di tahun pertama. Selebihnya saya Alhamdulillah beberapa kali mendapatkan juara dalam perlombaan yang saya ikuti baik di internal FAPET maupun regional Jawa Tengah – Jogjakarta, sebagian tentang Desain Grafis, ada juga tentang Debat dan Essay.

Sebenarnya ada cerita menarik dalam perjalanan akademik, tapi saya coba ceritakan dengan singkat saja yaa. Semester 5 waktu itu adalah waktunya untuk mahasiswa meraih prestasi yang seharusnya bisa diraih. Saat itu saya mencoba mengikuti pemilihan untuk mahasiswa berprestasi. Singkat cerita saya tidak terpilih karena memang ada yang lebih pantas daripada saya. Semester itu pun saya mulai untuk menjadi asisten praktikum mata kuliah yang merupakan hal paling menarik dalam kegiatan praktikum. Menjadi asisten praktikum terus berlanjut hingga saya semester 8, yang saat itu menjadi asisten praktikum dalam 5 mata kuliah sekaligus. Keputusan itu saya ambil karena saya merasa kurang aktivitas selain menunggu penelitian dan proses selanjutnya.

Puncak pencapaian saya mungkin bisa dibilang berada di semester 8 dan 9. Saat itu saya mengikuti seleksi untuk program Charoen Pokphand Best Student Appreciation (CPBSA) Batch II, yang Alhamdulillah saya terpilih dan singkat cerita saya magang di Feedmill Charoen Pokphand selama 1,5 bulan dan berangkat ke China selama 8 hari. Pada akhirnya saya harus menyelesaikan studi di semester 9 yang saat itu Alhamdulillah saya mendapatkan 2 apresiasi saat Yudisium yaitu sebagai lulusan terbaik (IPK Tertinggi) dan pendadaran dengan Bahasa Inggris.

Tetap semangat dan sukses selalu.


Yudhi Akhmadi, S.Pt (Kepala Cabang PT Tekad Mandiri Citra, SKS 2004)

Tahun 2004 awal cerita dimulai, perasaan bahagia  masuk di fakultas peternakan, hidup mandiri dan pertama kali jauh dari orang tua, itu yg akan dijalankan selama 4 tahun kedepan. 

Tahun pertama kuliah adalah  ujian dalam segala hal. Luar biasa saya harus bisa membagi waktu kuliah, praktikum, dan  pelihara ayam di kandang  experimental farm menjadi rutinitas setiap hari, apalagi ketika DOC datang disaat yg tepat yaitu pas UTS atau UAS Wow itu luar biasa, harus begadang memberi DOC makan tiap 2 jam selama 7 hari itu pengalaman yang sangat berkesan, diantara kerindu terhadap keluarga yg jauh disana. 

Tahun selanjutnya yang ada kebahagiaan (bahagia punya keluarga baru Pawang (paguyuban mahasiswa anak kandang), bahagia bisa mandiri, punya teman dari segala daerah, dan punya dosen rasa orang tua yang selalu membimbing tanpa pamrih). Kesibukan Organisasi yang benar-benar menempa kepribadian dan kepemimpinan dalam segala hal. Unit Penelitian dan Pengembangan Peternakan (UP3) dan Badan Eksekutif Mahasiswa menjadi arena belajar saya dalam mengatur organisasi. Manfaat nya luar biasa terasa Ketika bekerja. 

Selamat Dies Natalis ke-55 Fapet Unsoed, selalu berinovasi dalam sains dan bisa mempublikasikan hasil risetnya ke masyarakat.



Awak Redaksi kafapet-unsoed.com


Posting Komentar

0 Komentar