Kandang "Closed House" akan Memunculkan Potensi Genetik Ayam Broiler


    Kafapet-unsoed.com, di masa pandemi ini tidak menyurutkan semangat teman-teman mahasiswa D3 Fakultas Peternakan Unsoed. Kuliah umum the series tentang Basic Sciences Manajemen Pengoperasian Kandang Tertutup telah dilakukan pada hari sabtu, tgl 13 Maret 2021, mulai dari jam 08.00 wib - 11.00 wib. Peserta yang hadir tidak kurang dari 90 orang. Perkuliahan ini terselenggara atas kerjasama Fakultas Peternakan  Universitas Jenderal Soedirman dengan PT New Hope Indonedia Tangerang, serta didukung oleh Keluarga Alumni Fapet Unsoed dan Kafapet-Unsoed.com. 

Kuliah umum dibuka oleh Guru Besar Fapet Unsoed Prof. Elly Tugiarty dan diikuti juga oleh Dr. Rosidi, dosen senior lab. Unggas Fapet Unsoed, dan sekitar 70 mahasiswa Vokasi Fapet Unsoed.

    "Ayam broiler yang dipelihara saat ini berasal dari strain ayam yang telah teruji dan hasil dari seleksi yang sangat ketat, keunggulannya adalah  ayam tumbuh kembang dengan pesat, tetapi ada kelemahannya yaitu rapuh (Fragile)" ujar Roni.

"Potensi ayam broiler akan muncul, jika 70 persen faktor lingkungannya mendukung", kata Roni Fadilah yang disampaikan dalam kuliah umum di Fakultas Peternakan Unsoed. Salah satu fasilitas terkini yang bisa mengontrol faktor lingkungan saat ini adalah kandang tertutup dengan berbagai kemajuan teknologinya.

    

    Roni menjabarkan prinsip kerja dari kandang dengan Close House System yaitu membuang gas beracun dan panas yang diproduksi dari tubuh dan kotoran ayam, dan digantikan dengan udara segar. Faktor yang perlu diperhatikan adalah lingkungan di dalam kandang kemudian lingkungan di luar kandang serta cooling pad dan kipas. Prinsip dasarnya dari Close House adalah mengelola ketiga faktor tersebut supaya di dalam kandang ayam merasa nyaman.

Pemateri juga menjelaskan tentang kelemahan kandang Close House yaitu : 1) Biaya investasi tinggi, 2) " Return of Investasi" selama 20 periode, 3) SDM pengelola harus terampil, 4) Pemilihan lokasi harus sesuai dengan perizinan dan 5) Ketersediaan sumber listrik yang cukup dan stabil.

 

Selain kelemahan tersebut kandang Close House tetntu memiliki kelebihan yaitu : 1) Meningkatkan kepadatan ayam, 2) Ayam menjadi lebih tenang dan nyaman, 3) Udara yang tersedia selalu segar, 4) Meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan, 5) Efisiensi tenaga kerja tinggidan 6) Suhu dan Kelembapan dapat dimonitor serta dikontrol.


Faktor-faktor penting dalam pengoperasian kandang Close House dipaparkan oleh pemateri. Beberapa faktornya adalah : 1) Dimensi kandang, 2) Kapasitas kipas, 3) Kebutuhan udara minimum, 4) Kebutuhan jumlah kipas, 5) Kecepatan angin, 6) setting pengoperasian kipas, 7) Pergantian udara dan 8) Kebutuhan luas penampang PAD/Inlet.


Pada bagian ini yang memang sudah memasuki hitungan suasana kuliah menjadi sangat interaktif banyak mahasiswa yang memberikan pertanyaan, contoh pertanyaan yang muncul adalah bagaimana mengkonverikan dari meter kubik per jam menjadi Cubic Feet per Minute (CFM). Interaksi antau pemateri dan audiens semakin intens dikala audien bisa menjawab soal-soal latihan yang diajukan oleh pemateri.

    



    Diakhir kuliah, mahasiswa banyak sekali memberikan tanggapan positif terkait berlangsungnya kegiatan kuliah umum ini. Mereka merasa banyak ilmu baru yang didapat dengan penjelasan sangat detil dan mendalam yang diberikan oleh Ir. Roni Fadilah selaku pemateri. Bahkan sambil bercanda Prof Ely menyampaikan bahwa kesan-kesan yang disampaikan oleh mahasiswa bukan settingan dari dirinya melainkan murni pernyataan dari hati nurani mereka.



Penulis  : Fajar dan Roni

Foto     : Fajar

Posting Komentar

0 Komentar