Teknologi Digital pada Industri Perunggasan


www.kafapet-unsoed.com. Sabtu, 8 Mei 2021. Alumni Fakultas Peternakan Unsoed Ir. Roni Fadilah kembali membagikan ilmunya, kali ini berkaitan tentang pengalaman narasumber dalam penggunaan tekhnologi digital di industri perunggasan. Kuliah ini terlaksana atas dasar kerjasama PT New Hope Indonesia dengan Fakultas Pertanian Jurusan Peternakan Universitas Lampung (Unila), dengan total tiga kali tatap muka. Kuliah diikuti lebih dari 120 mahasiswa dan dipandu oleh  Ir. Khaira Nova, MP.,   dihadiri pula oleh Kepala Jurusan (Kajur) Peternakan Dr. Ir. Arif Qisthon, M.Si. serta Dosen lainnya yaitu Ir. Riyanti, MP dan Dian Septiana, S.Pt, M.T.A.  sebagai Dosen Unggas Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Roni memulai paparannya dengan menjelaskan sejarah revolusi Industri, yaitu :

1. Revolusi industi 1.0 bermula saat ditemukannya mesin uap, penemuan ini berdampak sangat besar pada bidang Pertanian, Manufaktur, Pertambangan, Transportasi dan Teknologi. 

2. Revolusi industri 2.0 adalah saat dimana ditemukannya tenaga listrik serta industri menggunakan conveyor belt di akhir 1800an. Mobil, pesawat, tank serta senjata mulai diproduksi secara masal. 

3. Revokusi Industri 3.0. Penemuan komputer dan robot pada akhir abad 20 menjadi tanda dimulainya revolusi industri 3.0. Komputer dan robot ini mulai menggantikan fungsi manusia di industri seperti sebagai operator dan pengendali lini produksi. 

4. Revolusi industri 4.0 terjadi di awal abad 21 dimulai dengan adanya penggabungan tekhnologi otomatis dengan tekhnologi cyber. Hal tersebut menyangkut tentang sistem cyber-fisik, Internet of think (IoT), cloud computing, dan cognitive computing. Revolusi industri 4.0 menanamkan kecerdasan buatan yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia.

Pergeseran pola konsumen juga dipengaruhi dengan semakin majunya perkembangan jaman. konsumen masa lalu kebiasaannya hanya mengkonsumsi. Konsumen masa kini dengan pesatnya aliran informasi mereka tidak hanya mengkonsumsi, mereka menshare pengalaman mereka dan sekarang banyak sekali konten yang bisa dibagian melalui media sosial.

Dunia perunggasan berkembang sangat pesat, bahkan sekarang diikuti dengan aplikasi  tekhnologi digital berbasis Internet of Things (IoT), Tekonolgi Artificial Intelegent (AI) yang bisa memprediksi kemungkinan apa yang terjadi ke depan, serta semua data telah disimpan dengan sistem Cloude dengan fasilitas semua data tersimpan di big data. Hal ini membuat kontrol lingkungan (MILEU) bisa lebih masif serta data yang diperoleh  bisa dimonitor secara real time. Pihak manajemen sekarang bisa melihat kondisi farm (ayam) secara langsung walaupun tidak berada dikandang dengan bantuan Closed Circuit Television (CCTV).

Beberapa manfaat menggunakan teknologi digital pada Industri Perunggasan diantaranya :

1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi

2. Mampu memberikan visibilitas real time monitoring

3. Mengotomatisasikan proses manual

4. Nemberikan nilai tambah (value added) dengan adanya analisa Big Data.


Beberapa aplikasi teknologi digital yang digunakan dengan fitur fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan, mulai digunakan pada (a) Chicken Pedigree, beberapa fitur aplikasi bisa memonitor sifat yang menjadi indikator dalam pemuliaannya adalah : 1) Rangka ; 2) daging/telur ; 3) fungsi cardiovascular ;4) sifat genetik; dan 5) formasi kaki. Teknologi Digital digunakan karena  chicken Pedegree memerlukan keakuratan data yang sangat tinggi. Waktu pemuliaan sekitar 4-5 tahun.



(b) Breeding Farm, penggunaan software digital yang sangan diperlukan dalam management breeding antara lain yang berkaitan dengan : 1) Genetic tracking; 2) Manajemen kandang; 3) Produksi; 4) System pelaporan; 5) Situasi farm serta bisa ditambahakan 6) mesin grading telur tetas, serta 7) sistem perkandangan itu sendiri.  


(c) Closed House System. Aplikasi teknologi digital pada Kandang dengan sistem tertutup ini menggunakan fitur fitur yang sangat memudahkan pengaturan kondisi lingkungan di dalam kandang (micro climates), supaya ayam berada dalam kondisi zona nyaman (comfort zone). Fitur digital yang digunakan untuk mengatur suhu, kelembapan, kecepatan angin, pencahayaan, feeding, kontrol Amoniak, dan fitur lainnya yang disesuaikan kebutuhan Pengguna (User). 


(d). Aplikasi Digital pada Feedmill, industri pakan kini banyak sekali menerapkan tekhnologi seperti dalam penerimaan bahan baku, produksi, kontrol kualitas, pengepakan, penimbangan serta pendistribusian. Seluruh aspek tersebut sudah menggunakan tekhnologi modern. Global Positioning System (GPS) juga dipergunakan, seperti untuk tracking pengiriman pakan, bahan baku, dokemen dan lainnya  sehingga posisinya bisa diketahui. 


Sesi diskusi dipandu oleh  Dosen Unggas Khaira Nova, dan ada beberapa pertanyaan kritis dari mahasiswa, diantaranya adalah : Agus Nurwahid yang menanyakan terkait apa langkah untuk menentukan pemasaran produk peternakan terutama dalam keseimbangan supply and demand. Roni menjelaskan "saat memulai bisnis atau usaha dibidang peternakan, yang paling awal kita lakukan adalah mensurvei kemampuan dari daya serap pasar. Hal ini sangat penting dilakukan agar tidak terjadinya over supply".


Pertanyaan lain muncul dari Vinka Dwi Lestari, Ia menanyakan terkait dampak kesalahan input data dalam pengoperasian. Kelemahan majunya tekhnologi yang sangat pesat adalah jika sumber daya manusianya (SDM) tidak di upgrade untuk paham dengan teknologi digital yang sedang digunakan, kesalahan input data bisa berdampak fatal karena output yang dihasilkan akan salah, oleh karenanya kemajuan tekhnologi perlu diiringi dengan pembinaan Sumber Daya Manusia sebagai operator yang siap mengoperasikan. Menyambung pernyataan narasumber, Ahma Yosman Arbi menanyakan, bagaimana jika SDM yang dimiliki hanya giat saat ada owner/boss di dalam farm. Roni menjelaskan memang perlu dilakukan pendidikan/training kepada operator, bisa juga dengan memberikan penghargaan/achievment untuk karyawan yang berprestasi.

Kuliah umum ditutup oleh  Kepala Jurusan (Kajur) Peternakan Dr. Ir. Arif Qisthon, M.Si. "Satu kebanggan dan kehormatan Jurusan Peternakan Unila bisa menghadirkan para Profesional untuk berbagi ilmu kepada mahasiswa", ujar Arif. "ke depan acara seperti ini perlu ditingkatkan lagi dan sangat bermanfaat untuk terus menjakin sinergitas antara Industri dan kampus", tambah Arif.   dalam kesempatan ini pula Kajur Arif Qisthon memberikan piagam penghargaan kepada PT New Hope Indonesia, Roni Fadilah dan Fajar Hidayat.



Penulis     : Fajar 

Editor      : Roni

Foto        : Fajar

Posting Komentar

0 Komentar