Dr. Triana: Nomor Satukan Amanah dan Kejujuran


Tahun 80-an atau sebelumnya, kompleks Unsoed di Desa Grendeng dan Karangwangkal masih terasa “di pinggir Kota Purwokerto”. Terlebih kompleks “kampus belakang”, termasuk Fakultas Peternakan yang berada di Desa Karangwangkal. Ada dua jalan utama menuju kampus belakang, menyusur Jalan Kampus yang sekarang diapit Kampus Fisip dan kantor Pusat, atau lewat Jl Prof. Suharso yang sekarang menjadi pusat kuliner di sekitar GOR Satria, lanjut masuk Jl. Dr. Soeparno.

Hingga tahun 90-an awal, bila melewati Jl. Prof. Suharso, kita akan melewati jalanan dengan sisi kiri dan kanan ladang tebu yang rimbun dan tinggi. Jalanan tersebut sepi, terlebih saat malam.

Bila alumni Unsoed angkatan 70-an atau 80-an dan belum pernah menengok kampus, lantas datang pada tahun 2021, bisa kaget menjumpai almamaternya. Ternyata Unsoed, dan juga Kampus Fakultas Peternakan sekarang berada di tengah kota!



Tampaknya “hal baru” ini juga ada dalam kesadaran Dr.Triana Setyawardani. S.Pt., M.P. Dekan baru Fakultas Peternakan Unsoed ini menyebut bahwa Experimental Farm (Exfarm) berada di tengah kota!

Salah satu yang menjadi rencana Triana sebagai dekan adalah melakukan revitalisasi new exfarm. “Sebagai smart teaching farm yang ada di tengah kota, dan sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa untuk berwirausaha, transfer teknologi dosen melalui kegiatan teknologi tepat guna, juga untuk farm education bagi masyarakat,” papar Triana melalui aplikasi WhatsApp.

Letak exfarm yang (sudah) di tengah kota menjadi strategis. Dalam catatan yang ada, tempat tersebut telah didatangi anak-anak PAUD, TK dan juga SD. Pernah juga berbagai kelompok ternak datang untuk belajar. Akhir tahun 2019 misalnya, exfarm menerima kunjungan dari beberapa kelompok ternak yang tergabung dalam Tim Pengelola Inovasi Desa (TPID) dari Kabupaten Kebumen, Kabupaten Banyumas, juga tempat-tempat lain, ada juga tamu dari perguruan tinggi di Lampung.

Dalam lahan exfarm  seluas 22.776,4 meter persegi terdapat kandang closed house petelur, pedaging, ternak ruminansia. “Ada tempat untuk display produk, dan sebagainya. Masih dibangun untuk tiga tahun ke depan secara bertahap. Peletakkan batu pertama Kamis, tanggal 8 Juli,” ungkap Triana.

Dr. Triana Setyawardani, S.Pt., M.P dilantik sebagai Dekan Fakultas Peternakan periode 2021-2025 pada 14 Juli 2021. Dari dua calon Triana terpilih menjadi dekan dalam Rapat Senat Fakultas dan Rektor Unsoed, (27/5). Satu calon lain adalah Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti, M.P.

Tentu saja tugas dan tanggung jawab Dekan Fakultas Peternakan bukan hanya exfarm. Triana melihat bahwa jabatan dekan sangat strategis. “Dekan secara manajerial mengkoordinasi dan mengambil keputusan  dengan mempertimbangkan semua unit di fakultas. Tujuannya untuk mencapai target-target yang sudah dicanangkan oleh universitas dalam hal ini Rektor. Bisa bekerja secara sinergis dengan Rektor karena fakultas adalah bagian dari universitas,” papar Triana.

Lahir di Purwokerto, 4 Maret 1969, Triana mengaku masih terus mendapatkan pendampingan dan dukungan ayahnya, Prof. Dr. H. Iswanto, S.H. Ayah Triana pernah menjadi Dekan Fakultas Hukum, menjadi Wakil Rektor 2; keduanya di Unsoed, dan menjadi Rektor Universitas Wijaya Kusuma (UNWIKU).

“Saya sangat termotivasi atas keteladanan beliau. Beliau tegas, disiplin dan selalu menekankan keujuran,” ujar Triana.

“Saat saya terpilih jadi Dekan, beliau mewanti-wanti untuk menomorsatukan amanah dan kejujuran,” kata Triana.

Satu pesan lagi dari ayah Triana yang ia pegang adalah, selalu menghormati sesepuh atau senior dan merangkul teman dan yunior untuk bersama-sama memajukan fakultas.

Triana menikah dengan Ir. Sulistiono, M.Si yang sekarang adalah Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Banyumas. Mereka mendapat karunia tiga putra-putri; Shafira Ayu Permatasari, S.Farm, Ayunda Tasya Hapsari, dan Fauzi Sulistyo Nugrahanto.

 

Fokus Pengolahan Hasil Ternak

Sebagai pengajar dan peneliti, Triana memilih fokus pada masalah pengolahan hasil ternak, khususnya susu dan daging. Ia pernah meraih penghargaan penelitian inovatif Menristek dengan judul Proses Produksi Keju Probiotik dari Susu Kambing.

Hasil-hasil penelitian Triana telah dipublikasikan pada berbagai jurnal ilmiah, baik nasional maupun internasional. Beberapa jurnal tersebut adalah International Food Research Journal, Food Science and Technology, Veterinary World, The Indonesian Journal of Tropical Animal Agriculture, Media Peternakan, Buletin Peternakan, Animal Production. 

Triana juga menyumbang artikel pada prosiding seminar nasional dan internasional. Seminar-seminar tersebut misalnya Seri Seminar Agribisnis dan Teknologi Peternakan, Animal Science and Food Technology Conference, Asian—Australasian Dairy Goat Conference, Asian-Australasian Association of Animal Production Societies Conference (AAAP), dan International Seminar on Tropical Animal Production (ISTAP).

Dari hasil beberapa penelitian, Triana juga telah mempublikasikan buku monograf. Beberapa judul di antaranya adalah: (1) Karakteristik Kimia Fisik Keju Probiotik Susu Kambing; (2) Karakteristik Fisikokimia, Mikrobiologi dan Sensori Kefir; (3) Bakteri Asam Laktat Probiotik sebagai Kultur Fungsional Keju.  Sementara itu buku ajar yang telah dihasilkan yaitu buku ajar Ilmu Pascapanen Peternakan. Buku teknologi tepat guna yang telah dipublikasikan yaitu buku Cara Mudah Membuat Keju, Yogurt dan Kefir dari Susu Kambing, Masker Kefir Susu Kambing, dan Yogurt Minuman Segar Menyehatkan.

 

Triana menempuh pendidikan S1 di Fakultas Peternakan Unsoed. Ia masuk tahun 1988. Selepas itu Triana menyelesaikan magister Ilmu dan Teknologi Pangan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan doktor Ilmu Pangan di Institut Pertanian Bogor.

“Saya masuk Fakultas Peternakan Unsoed melalui jalur undangan PMDK ketika itu,” ungkap Triana. Penelusuran Minat dan Kemampuan atau PMDK adalah salah satu metode seleksi mahasiswa. Metode ini menggunakan prestasi di SMA sebagai dasar seleksi.

Karier sebagai dosen dimulai Triana tahun 1994. Saat ini telah mencapai jabatan fungsional Lektor Kepala dengan golongan IV/a. Triana mengampu mata kuliah yang terkait pascapanen dan teknologi pengolahan hasil ternak. Dosen yang pernah meraih penghargaan Dosen Berprestasi I tingkat Unsoed ini mengajar jenjang S1 hingga S3. Mata kuliah yang diampu adalah Teknologi Hasil Ternak, Pascapanen Peternakan, Mikrobiologi Peternakan, Agroindustri Persusuan, Evaluasi Hasil Ternak, Daging Telur Susu dan Kulit, dan Ilmu Pengolahan Hasil Ternak.

Triana mengajukan temuan untuk mendapatkan paten. Temuan tersebut adalah Pembuatan Keju Cottage Susu Kambing Dengan Starter Probiotik Campuran (Granted/IDP000073683). Temuan lain proses dan komposisi bahan baku keju herbal rendah lemak dengan rasio perbandingan tertentu (P00202009203). Selain itu ada juga komposisi bahan baku kefir menggunakan campuran kolostrum sapi dan susu sapi dengan rasio perbandingan tertentu (P00202005657).

Jejak kepemimpinan ayahnya terlihat pada diri Triana. Ia menjadi  Ketua Bagian Ilmu Peternakan Unsoed sejak 2018. Pada tingkatan universitas Triana adalah reviewer internal penelitian dan pengabdian. Ia juga reviewer nasional pengabdian, dan sebagai mitra bestari pada internasional tropical animal science jurnal Q2 sejak 2017 sampai dengan sekarang. Triana menjadi Ketua Divisi Sertifikasi Pangan Halal di Pusat Pangan Gizi LPPM Unsoed.

 Melengkapi peran tridharma perguruan tinggi, Triana menjalankan kegiatan aneka pengabdian masyarakat. Pengabdian masyarakat yang ia lakukan tak lepas dari fokus perhatiannya pada masalah pengolahan hasil ternak, khususnya susu dan daging. Salah satu yang ia lakukan pada masa pandemi Covid19 adalah pelatihan Aplikasi Teknologi Fermentasi untuk Produk Berbasis Susu pada Masa Pandemi Covid 19 di Kelompok Wanita Ternak Sumber Makmur Purbalingga (DRPM).

Sutriyono

 

Posting Komentar

0 Komentar