"Kajian, Launcing Tabungan Kurban dan Diskusi", Kafapet Jabodetabeksuci Memang Istimewa


Minggu (28/11) Kafapet Unsoed Daerah istimewa Jabodetabeksuci (Kafapet D.I.J) kembali menggelar Kajian Bulanan yang ke 61 di Sukabumi, di kediaman pasangan Ir. Rahmat Hidayat, S.Pt, IPM, alumni Fapet Unsoed angkatan 94 dan Ika Dianawati, S.Pt, Angkatan 96 Puri Cibeureum 1 Jl. Krakatau No.19 Cibeureum Sukabumi. 

Kajian dipandu oleh Nadam Dwi Subekti Sie Kerohanian, dan Nadam membagi kajian menjadi 4 yaitu Kajian, tanya jawab, Launching Tabungan Qurban dan Ramah Tamah. Sebagai pembuka kajian diawali dari sambutan tuan rumah, "Sungguh kami sangat bahagia bisa menjadi tuan rumah untuk kajian Kafapet Unsoed ke 61, diharapkan talisilaturahmi ini tetap terjaga dengan baik", ujar Rahmat. Kajian kali ini diikuti okeh alumni dari Sukabumi serta Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi, Cianjur dan  Bogor. Tercatat di buku absen sekitar 47 alumni yang hadir mengikuti kajian Kafapet D.I.J.  

Ustad Jamaludin sebagai Narasumber, setelah membuka kajian ada satu statement yang membuat kita semua bersyukur, "Ditengah tengah hiruk pikuk duniawi yang sudah sangat krodit, di era jaman sekarang ini masih ada sekelompok Alumni khususnya Alumni Fapet Unsoed yg masih konsisten  menyelenggarakan kajian ilmiah tentang agama", Ustad Jamal dalam prakata pembukaan kahian. Topik Kajian kali ini tentang Penggolongan Manusia dan Konsep Kehidupan".

"Awal Islam datang disebut Aneh, dan akan  terjadi lagi Islam akan kembali menjadi aneh di akhir jaman ini", ujar ustad Jamal membawakan sebuah hadis.

"Bahagia lah orang yg disebut asing yaitu orang orang yang masih tetap istiqomah dalam ketakwaan", imbuh Ustad Jamal. 

Allah Ta'ala berfirman:

اِعْلَمُوْۤا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَا خُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَا ثُرٌ فِى الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ وْلَا دِ ۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّا رَ نَبَا تُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰٮهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطٰمًا ۗ وَفِى الْاٰ خِرَةِ عَذَا بٌ شَدِيْدٌ ۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَا نٌ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِ

"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu."

(QS. Al-Hadid 57: Ayat 20)

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa

Nanusia dibagi memjadi2 golongan

1. Ahlul Afiah, yaitu golongan yang tidak dipusingkan dgn urusan dunia, sehat, fasilitas ada, harta kaya raya, tetapi istiqomah dalam ibadah

2. Ahlul Musibah, yaitu golongan yang secara dunia serba kekurangan, harta kurang, tetapi istiqomah dalam ibadah

Hanya aja yang menbedakan adalah derajat surganya yaitu golongan 2 derajat surga lebih tinggi dari golongan 1.

Dalan keseharian, Allah Ta'ala akan menguji manusia apakah selalu Istiqomah dalam ibadahnya (Al Mulk, ayat 1)

Lebih lnjut, Ustad Jamal menjelaskan bahwa di akhirat akan dibagi 2  golingan, yaitu :

1. Manusia yang dapat siksa

2. Orang yg dapat ampunan dosa dari Allah Ta'ala  dan dapat ridho-Nya.

Untuk mencapai keistiqomahan dalam ibadah, ada Konsep kehidupan, yaitu :

1. Belajar hidup benar.

2. Mencari Kebenaran

3. Menjungjung tinggi nilai nilai kebenaran

4. Jangan merasa paling benar

Yudi Akhmadi Ketua Kafapet DIJ

Penutup kajian, dilangsungkan  tanya jawab, Yudhie Akhmadi menanyakan tentang "Kiat kiat bagaimana supaya Istiqomah", disusul oleh Rahmat Hidayat tentang "Bagaimana cara menghadapi orang yg merasa benar?", dan terakhir pertanyaaan dari Roji "Apakah ada perbedaan antara silatuhrahmi dan silaturahim". Semua pertanyaan dijawab secara rinci oleh Ustad Jamal.

Seksi berikutnya adalah Launching Tabungan Kurban, KTA E-Money dan Jaket Uniform  Yudhie Akhmadi merinci dengan detail tentang tujuan dan konsep tabungan Kurban, perlu masukan dana untuk Kas dr oembuatan KTA dan Uniform.

Bagus Pekik

Diskusi dilanjutkan oleh Bagus Pekik sebagai Pengurus Pusat Kafapet Unsoed dan Sekjen PW ISPI Jawa Barat, Bagus Pekik memaparkan pentingnya kekompakan alumni yang tergabung di Kafapet Unsoed. Wilayah Sukabumi dan Cianjur tetap gabung dengan Kafapet D.I.J. tetapi akan membuat koordinasi khusus untuk wilayah Sukabumi dan Cianjur. Kemudian ke depan, diharapkan alumni Fapet Unsoed bisa aktif di ISPI dan bisa juga mendirikan PC di Wilayah masing masing dgn berkoordinasi alumni dr Perguruan Tinggi lainnya.

Dalam kesempatan diskusi ini, Roni menyampaikan pesan dari Kampus Fapet Unsoed dalam rangka program Tracer Study mohon kerja sama dari alumni untuk berperan aktif untuk mengisi form isian yang sudah disediakan oleh pihak kampus, khususnya Alumni yang baru lulus 2-3 tahun yang lalu "Ujar Roni". 

Terakhir Bambang Suharno (Bams) sebagai Dewan Pembina Organisasi dan sekaligus Pimpinan Redaksi Kafapet-unsoed.com menjelaskan Sejarah singkat Daerah Istimewa Jabodetabeksuci (D.I.J) diantaranya

1. Lokasi posisi di Jakarta dekat dengan Pusat Pemerintahan.

2. Pengurus Wilayah yang aktif dan sebagai motor pergerak Kafapet Unsoed.

Kemudian Bams menjelaskan peran strategis Kafapet-Unsoed.com.

Penutup diskusi, dari generasi Milenial yaitu Bayu dan Yogie, "Generasi milenial banyak bergerak di kewirausahaan, kuliner dan sektor jasa, dan milenial siap aktif di Kafapet". Gayung bersambut Yogie menambahkan tentang peran Milenial yang sangat strategis dan siap ikut aktif dalam kepengurusan Kafapet Unsoed.

Diskusi berlangsung penuh dengan keakraban, Jamuan yang luar biasa dari tuan rumah, ada pecel, rawon, goreng ayam dan anaka jajanan. Kafapet D.IJ. selalu kompak dan istiqomah dalam merajut tali silaturahmi.


Penulis     : Roni Fadilah

Foto          : Roni Fadilah

Editor       : Fajar Hidayat 

Posting Komentar

0 Komentar