MAHASISWA FAPET IPB ANTUSIAS BELAJAR CLOSE HOUSE SYSTEM


Bogor, Kafapet-Unsoed.com. Rabu (6/4) Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor menggelar kuliah umum bersama seorang ahli di bidang perunggasan, seorang Insinyur Profesional Ir. Roni Fadilah,  SE,  IPU sekaligus memegang jabatan Marketing Service Manager PT New Hope Indonesia.

Perkuliahan digelar via zoom meeting dengan total peserta  126 orang. 


Selain mahasiswa, turut serta dalam perkuliahan tersebut Jajaran dosen Fapet IPB Prof. Dr. ir. Sumiati, M. Sc,  Dr Ir Rita Mutia, M.Agr, Dr Ir Widya Hermana, MSi dan Ir Dwi Margi Suci, MS. 

Topik kuliah umum kali ini "Manajemen Pengoperasian Sistem Kandang Tertutup (Closed House System)"


Dalam perkuliahan Roni menjelaskan Prinsip dasar kandang tertutup (Closed house/CH) yaitu membuang gas beracun dan panas yang diproduksi dari tubuh dan kotoran ayam, dan digantikan dengan udara segar. 

Proses tersebut disimulasikan dengan 3 faktor utama yang penting untuk dikelola di kandang CH, yaitu ;

A. Lingkungan dalam kandang, ada ayam, feses, air, udara, suhu dan kelembaban.

B. Lingkungan di luar kandang, matahari, malam, hujan, udara, suhu dan kelembaban

C. Cooling Pad dan Kipas, mengandung air dan pergerakan udara.

Prinsip dasar kandang CH, yaitu bagaimana mengelola Faktor A, B dan C supaya ayam hidup di dalam kandang menjadi nyaman.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan di kandang CH, diantaranya

A. Dimensi kandang

Mengetahui Luas penampang kandang (Lebar x Tinggi, satuan meter persegi, m²) dan Volume Kandang (Lebar x Tinggi x Panjang, satuan meter kubik, m³) langkah awal dasar untuk memulai perhitungan tentang kandang CH

Contoh, kandang dengan Lebar 14 meter, tinggi 2,5 meter dan panjang 120 meter, maka Luas Penampang = 14 m x 2,5 m diperoleh 35 m², Volume Kandang = Lebar 14 m x tinggi 2 m x panjang 120 m diperoleh 4.200 m³

B. Menghitung Kapasitas Kipas (Exhaust Fan)

Langkah berikutnya yaitu mengetahui Kapasitas Kipas Total (m³/jam) yang diperlukan dalam kandang CH. Kapasitas Kipas Total bisa diketahui dengan cara terlebih dahulu mengetahui berapa kecepatan angin yang diperlukan saat ayam akan dipanen, umumnya kecepatan angin jika ayam di panen di atas 1,6 kg kisaran 2 -3 meter per second (s,detik). 

Contoh, Kecepatan angin yang diperlukan 2,5 m/s, maka kapasitas kipas total bisa dihitung dengan cara Luas Penampang kandang (m²) x kecepatan angin (m/s) x 3.600 second (s). Bisa juga kapasitas kipas dihitung dalam satuan Cubic Feed per Minute (CFM)

Contoh, dari hitungan di atas, luas penampang = 35 m², kecepatan angin 2,5 m/s, maka kapasitas kipas = 35 m² x 2,5 m/s x 3.600 s, diperoleh 315.000 m³/jam (185.409  cfm)

C. Kebutuhan Udara Minimum (Ventilasi Minimum )

Strain ayam broiler modern yang sekarang beredar memiliki kebutuhan udara minimum berbeda beda, tetapi umumnya dikisaran 8 m³ per Kg Bobot Badan per Jam (8 m³/kg bb/jam).

D. Menghitung Kebutuhan Jumlah Kipas (Exhaust Fan)

Menghitung kebutuhan jumlah kipas yang dioerlukan di kandang CH bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu :

1. Jumlah kipas = Kapasitas kipas total yang diperlukan dibagi dengan kapasitas ukuran kipas yang akan dipakai.

Contoh, kipas yang akan dipakai ukuran 52", kapasitasnya 24.500 cfm, dari data di atas, 

Maka dapat dihitung Jumlah Kipas yang diperlukan = 185.409 cfm dibagi 24.500 diperoleh 7,4 kipas, dibulatkan menjadi 7 kipas ukuran 52", tetapi dilapangan pembulatan akan dilakukan ke 8 kipas dengan pertimbangan cadangan jika ada kipas yang rusak.

2. Jumlah kipas yang diperlukan dapat dihitung juga dengan rumus

 Jumlah kipas = panjang kandang (m) x Lebar kandang (m) x kepadatan (ekor/m²) x 4 cfm x Bobot Panen (kg) dibagi Kapasitas kipas dengan ukuran kipas yang dipakai.

Contoh. Ukuran kandang data di atas, kepadatan 12 m², rencana panen 2,1 kg, kipas yg dipakai ukuran 52" dgn kapasitas kipas 24.500 cfm. 

Jumlah kipas = 120 m x 14 m x 12 ekor x 4 cfm x 2,1 kg dibagi 24.500, diperoleh angka 7 buah kipas ukuran 52". Di lapangan dalam perhitungan harus diperhatikan penurunan daya kerja kipas. Contoh kapasitas kipas 52" 24.500 cfm, akan dihitung menjadi 21.500, 22.500 atau 23.500. 

E. Pengaturan Kecepatan angin

Pengaturan kecepatan angin di dalam kandang tergantung umur dan berat ayam. Bisa dilihat di  Tabel. Setiap pergerakan angin pada kecepatan tertentu akan memberikan perbedaan antara suhu aktual yang dibaca di Termometer dengan suhu efektif yang dirasakan ayam, hal ini karena ada efek suhu dingin (Wind Chill Effect).

F. Setting Pengoperasian Kipas

Prinsip setting pengoperasian kipas yaitu bagaimana caranya mengatur kecepatan angin di dalam kandang harus disesuaikan dengan (1) suhu yang diperlukan ayam. (2) memenuhi kebutuhan udara minimum yang diperlukan ayam, dengan memperhatikan adanya efek angin dingin (wind chill effect).

G. Pergantian Udara (Air Exchanged Rate)

Air Exchanged Rate (AER) adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk memindahkan seluruh volume udara di dalam kandang dalam sekali pindah. AER bisa dihitung dengan rumus :

AER = Volume kandang (m³) dibagi kapasitas kipas total (m³/jam).

H. Menghitung Luas "In Let" yang diperlukan

In Let adalah lubang tempat masuknya udara ke dalam kandang CH. Luas In Let yang diperlukan bisa dihitung dengan rumus.

Luas In Let = kapasitas kipas total (m³/3.600 s) dibagi kecepatan angin (m/s).

Selain faktor di atas, di kandang CH perlu diperhatikan juga adanya udara yang tidak bergerak (dead spot), tekanan negatif (static pressure) yang berdampak dari daya kerja kipas, titik pengembunan pada sekam (dew point) dan indek panas (Heat Index) di dalam kandang.


Mahasiswa antusias dan aktif mengajukan pertanyaan dan berdiskusi tentang materi kandang CH. Tercatat beberapa nama seperti : Akbar Muzadi, Yasminnisa Adisti, Fadli Aulia, Mercy Slait. Mereka sangat senang mendapatkan materi langsung dari praktisi karena yang disampaikan merupakan hal-hal yang real terjadi di lapangan.

Di akhir perkuliahan Prof. Sumiyati memberikan komentar bahwa Materi kuliah ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa maupun dosen di bidang peternakan, untuk menambah pengetahuan dan membuka wawasan tentang sistem kandang ayam broiler modern saat ini serta membuka wawasan tentang perkembangan teknologi di bidang perunggasan yang saat ini diterapkan di peternak bersamasama dengan industri. 

"Kami mengucapkan banyak terimakasih pada Bapak Ir Roni Fadilah, SE, IPU dari PT New Hope yang telah bersedia berbagi ilmu dan informasi mengenai managemen Closed House untuk ayam broiler", ujar Sumiati.


Di akhir perkuliahan,  Pihak Fapet IPB menyerahkan piagam penghargaan kepada Ir. Roni Fadilah, S.E., IPU karena sudah berkenan untuk menjadi dosen tamu di Fakultas Peternakan IPB.


Penulis    : Fajar 

Editor      : Roni

Posting Komentar

0 Komentar