KAJIAN KAFAPET UNSOED KE 62, SUKSES DUNIA DAN AKHIRAT


Depok, Kafapet-Unsoed.com. Yudhi Akhmadi, Ketua Keluarga Alumni Fakultas Peternakan Unsoed Daerah Istimewa Jabodetabeksuci (Kafapet Unsoed D.I.J) mengingatkan kembali pesan Rektor Unsoed Prof. Akhmad Sodiq tentang peran strategis Alumni untuk Kampus. Yudhi menyampaikan pesan ini di acara Kajian Rutin Kafapet Unsoed DIJ ke 62 (29/5) di kediaman keluarga Moes-Atmapurwanta PTUP angkatan 90 di Komplek Bumi Sawangan Indah  2 Depok.

Tidak hanya luring, panitia memberikan kesempatan bagi yang tidak sempat hadir secara luring untuk tetap  dapat mengikuti kajian secara daring melalui aplikasi zoom meeting.


Purwanta sebagai tuan rumah merasa bahagia menjadi tuan rumah kajian, mengingatkan kajian ini mulai secara tatap muka kembali setelah pandemi Covid-19.

Kajian dipandu oleh Nadam Dwi Subekti (Fapet 88) selaku ketua bidang kerohanian kafapet DIJ. Kajian diikuti lebih dari 32 alumni Fapet Unsoed yang datang dari wilayah sekitar Jabodetabeksuci. Teguh Sudaryatno dari Wilayah Cianjur sekaligus perwakilan dari PP Kafapet Unsoed mengapresiasi atas kegiatan kajian Kafapet Unsoed merupakan kegiatan yang paling Istiqomah dan salut untuk para Alumni yang masih bisa menyempatkan datang dalam kajian. "Atas nama PP Kafapet Unsoed mohon ma'af lahir dan bathin. Dan semoga silaturahmi tetap berjalan lancar", tegas Teguh. 

Ketua Kafapet DIJ (Yudi Akhmadi)

Kajian diisi oleh Ustad Endang Mulyadi, dengan tema "Semua kejadian di dunia atas kehendak Allah Ta'ala"

Endang mengawali kajian dengan mengilustrasikan daun tua yang kering jatuh dari atas pohon, daun kering tersebut tidak langsung jatuh ke tanah, tetapi jatuh dulu melalui tangkai ke tangkai lalu ke tanah. Jatuhnya daun kering tersebut tidak semata mata kehendak sendiri tetapi semua atas seizin Allah. 

"Begitu pun dalam semua segi kehidupan manusia, semua atas kehendak Allah Ta'ala", ujar Ustad Endang. 

"Begitu pun kita berkumpul dalam kebaikan seperti kajian, ini semua atas kehendak-Nya", tegas Ustad Endang. 

Ustad Endang lebih lanjut membahas ada 2 golangan manusia, yaitu :

1. Golongan yang hanya meminta ketinggian di dunia saja. Allah itu memiliki 100 Rahmat, di dunia cuma diturunkan 1 rahmat saja untuk semua mahluk, sisanya 99 rahmat akan diberikan di akhirat. Banyak manusia yang terjebak hanya memperebutkan 1 Rahmat di dunia.

Perwakilan PP Kafapet Unsoed (Teguh Sudaryatno)

2. Golongan manusia yang meminta kepada Allah Ta'ala kebaikan di dunia dan Akhirat, dan dijauhkan dari api neraka. 

Kesuksesan seorang Mukmin adalah terbebas dari api neraka. 

Seperti tradisi kajian sebelumnya, selalu diadakan diskusi dan ramah tamah. Diskusi yang diajukan oleh Sukoriyanto tentang perbedaan Qodar Allah dengan Takdir. Intinya, semua yang menimpa manusia semua dalam bingkai atas kehendak Allah Ta'ala. Saifulrahman bertanya tentang cara bersyukur yang paling baik. Bersyukur bisa dilakukan beberapa tingkatan, tingkatan pertama secara lisan, yaitu mengucapkan Alhamdulillah ucapan yang paling disukai Allah Ta'ala. 

Kedua, berbagi rezeki kepada sesama. Tidak semata harta, tetapi berbagi ilmu yang bermanfaat. 

Ketiga, meningkatkan ketaatan dan menjauhi semua larangan-Nya.

Moes Atmapurwanta bertanya bagaimana caranya menghadapi orang yg usil pada kita? 

Ustad Endang menerangkan bahwa seharusnya pertama kita bersyukur, menunjukan orang perhatian kepada kita. Terus kita harus introspeksi diri bahwa kita jangan melakukan hal yang sama kepada orang lain. Kedua, melatih perasaan, karena selama kita masih nafas selama itu ujian akan ada terus. Dan ketiga, jika ada masalah, adukanlah kepada Allah Ta'ala dan do'akan kebaikan kepada orang yang usil kepada kita.

Keguyuban Kafapet Unsoed D.I.J diteruskan dengan ramah tamah dari generasi Melenial dan angkatan 80an, guyub, rukun dan penuh kecerian  sambil menikmati sajian soto Sokaraja dan pecel Madiun.


Penulis   : Roni

Editor     : Fajar

Foto        : Dokumentasi Kafapet DIJ

Posting Komentar

0 Komentar