Dukung Ketahanan Pangan, Benih Bersertifikat Unsoed Protani dan P20Tangguh Diproduksi


Kafapet-unsoed.com. Hari Pangan Sedunia tahun 2022 yang jatuh pada tanggal 16 Oktober ini masih dibayang-bayangi oleh berbagai krisis kemanusiaan global. Untuk itu menjelang peringatan Hari Pangan Sedunia, 16 Oktober 2022, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengingatkan dunia tentang ancaman krisis pangan global. Krisis pangan dan kelaparan gizi menjadi persoalan global yang perlu diwaspadai, dan memerlukan solusi berkelanjutan. Kemudian diperkuat oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dengan mengangkat tema Hari Pangan Sedunia tahun 2022 "Jangan Ada yang Ditinggalkan", ungkap Koordinator Sistim Informasi Unsoed Ir.Alief Einstein,M.Hum. saat mendampingi pemaparan Dosen Fakultas Pertanian Unsoed Dyah Susanti,SP.,MP. pada hari ini Rabu 19 Oktober 2022.

Salah satu Tim Pemulia dari Fakultas Pertanian Unsoed Dyah Susanti,SP.,MP. memaparkan bahwa Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober, menjadi momentum refleksi bagi setiap negara untuk menakar kemampuannya  menyediakan pangan untuk memenuhi kebutuhan peradaban, dan menjawab berbagai tantangan, termasuk kondisi alam. Kondisi alam yang ekstrem, di antaranya terjadinya kekeringan dan genangan akibat perubahan iklim global di beberapa belahan dunia, juga adanya potensi hujan angin di sepanjang tahun ini serta beberapa waktu mendatang, menyebabkan risiko rebah pada tanaman padi. Menjawab tantangan-tantangan alam terhadap resiliensi dan ketersediaan pangan dunia, Indonesia yang mencanangkan diri menjadi lumbung pangan dunia tahun 2045, terus bergerak mengupayakan peningkatan produksi pangan, tidak hanya untuk kebutuhan nasional, tetapi juga bagi masyarakat internasional. 

1. Unsoed Hasilkan Dua Varietas Unggul Padi Protein Tinggi

Dyah Susanti,SP.,MP. menjelaskan bahwa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) sebagai bagian dari bangsa Indonesia dengan slogannya merdeka, maju, mendunia, tak henti menghasilkan inovasi teknologi di berbagai bidang, termasuk di bidang pertanian, sektor utama penghasil pangan. Inovasi teknologi yang mampu menjawab tantangan alam, peradaban, dan mendukung ketersediaan pangan yang terbaru adalah dihasilkannya varietas unggul baru padi protein tinggi, yaitu Inpago Unsoed Protani yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia pada tahun 2020, dan Inpari Unsoed P20Tangguh yang dilepas pada tahun 2021. Tim pemulia kedua varietas unggul padi protein tinggi Unsoed ini, yaitu Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P., Ph.D., Dr. Agus Riyanto, S.P., M.Si., dan Dyah Susanti, S.P., M.P. merakit kedua varietas dengan memperbaiki performa tanaman menjadi lebih adaptif terhadap perubahan iklim global, selain daya hasilnya yang tinggi dan keunggulan spesifiknya, yaitu berasnya memiliki kandungan protein lebih tinggi dibanding varietas padi pada umumnya. Ketahanan rebahnya menjadi salah satu karakter agronomik yang diharapkan oleh petani yang menanam padi pada musim hujan, dicirikan oleh tinggi tanaman yang tidak sampai satu meter dan memiliki batang yang kokoh, tidak mudah patah meski malainya panjang dan jumlah gabahnya banyak dalam setiap malai. Padi ini juga memiliki daun bendera tegak dan lebih tinggi dari malai, sehingga tidak mudah mengalami kehilangan hasil akibat serangan burung.

2. Produksi Benih Bersertifikat

Agar dapat dimanfaatkan masyarakat, sepasang varietas unggul baru padi protein tinggi ini perlu diproduksi benih bersertifikatnya. Produksi benih bersertifikat varietas unggul baru mensyaratkan tersedianya breeder seed/benih oenjenis sebagai benih sumber,  produsen benih serta petani penangkar. Inpago Unsoed Protani, padi protein tinggi yang toleran kekeringan dan sesuai untuk lahan kering telah mulai diproduksi benih bersertifikatnya pada tahun 2021 oleh Kelompok Tani Ngudi Tuwuh bekerja sama dengan PB. Great Quality Seed, dengan pendampingan teknologi dari tim pelaksana program Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Riset LPPM Universitas Jenderal Soedirman yang diketuai oleh Dyah Susanti, S.P., M.P. Tindak lanjut tahun kedua program tersebut, pada tahun ini, menyusul varietas baru Inpari Unsoed P20Tangguh yang merupakan padi sawah juga telah diproduksi benih bersertifikatnya, agar tersedia bagi petani dalam menghadapi musim tanam dengan curah hujan yang tinggi.

3. Distribusi Benih Bersertifikat

Hingga saat ini, distribusi benih bersertifikat kedua varietas padi protein tinggi Unsoed tersebut telah menjangkau dan ditanam petani/perusahaan di beberapa daerah di Indonesia, di antaranya Kabupaten Tulangbawang dan Lampung Selatan Provinsi Lampung, Kabupaten Raja Ampat Papua, Palu Sulawesi Tengah, Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan, Kupang Nusa Tenggara Timur,  Maluku, beberapa kabupaten di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Tahun ini, persebaran benih bersertifikat meluas ke Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Konawe Sulawesi Tenggara, Pidie Daerah Istimewa Aceh, Pematangsiantar Sumatera Utara dan Batam Kepulauan Riau. Meluasnya distribusi benih bersertifikat Inpago Unsoed Protani dan Inpari Unsoed P20Tangguh ini, menjadi bentuk kontribusi nyata Unsoed dalam mendukung peningkatan dan produksi pangan di berbagai daerah dalam rangka membangun ketahanan pangan nasional dan internasional.



Penulis    :Ir.Alief Einstein,M.Hum

Posting Komentar

0 Komentar