Pendampingan Petani Kopi Dongkrak Geliat Kopi


Komoditas kopi saat ini masih salah satu komoditas perkebunan yang menjadi primadona dalam kancah pasar dunia. Sebagai komoditas ekspor dengan kontribusi yang cukup signifikan devisa bagi negara, komoditas kopi Indonesia dengan jenis specialty yang sangat beragam mempunyai peluang yang tinggi di pasar dunia, utamanya negara-negara dengan konsumsi kopi yang tinggi, ungkap.Koordinator Sistem Informasi Unsoed Ir.Alief Einstein,M.Hum. usai bincang-bincang dengan

Alumni Fakultas Pertanian Unsoed angkatan 1991 Dr.Tedy Dirhamsyah,SP.,M.A.B.


Dr.Tedy Dirhamsyah,SP.,M.A.B. (Kepala BALITTRI/Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Kementerian Pertanian RI) mengatakan bahwa luasnya pengelolaan perkebunan kopi rakyat menjadi indikasi bahwa komoditas ini memiliki peran penting sebagai sumber pendapatan dan lapangan pekerjaan. 

Dr.Tedy Dirhamsyah,SP.,M.A.B. menjelaskan bahwa sejalan dengan geliat kopi yang semakin manis rasanya di perdagangan dunia, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun) melakukan inisisasi bersama dengan Anggota Komisi X DPR RI Hj.Desy Ratnasari,MSi.,MP.Si., menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Tanaman Kopi Terstandar untuk Peningkatan Kapasitas Petani, Rabu (12/10). Penyelenggaraan Bimtek dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) bagi petani kopi.

Menurut Dr.Tedy Dirhamsyah,SP.,M.A.B. acara Bimtek berlangsung di Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), di Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Pada kesempatan ini, puluhan petani yang berasal dari Kecamatan Parakan Salak, Kabupaten Sukabumi diberikan pengetahuan mengenai pentingnya pengelolaan perkebunan kopi dengan tepat, sehingga dapat meningkatkan produksi dan juga memberikan nilai tambah bagi petani itu sendiri. 


Iing Sobari, S.P., M.Agr., selaku narasumber dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan pentingnya penerapan Good Agriculture Production (GAP) untuk peningkatan produktivitas kopi. Kepala Balittri, Dr. Tedy Dirhamsyah, S.P., M.A.B., menyampaikan bahwa Bimtek kali ini menjadi momentum positif untuk mendongkrak capaian mutu SDM bagi petani untuk mengembangkan kawasan kopi berkelanjutan dengan pengelolaan dan manajemen pertanian yang sesuai dengan standar. Selain itu, menurutnya pendampingan hilir juga sangat diperlukan untuk meningkatkan nilai tambah dari produk kopi itu sendiri. "Saat ini Balittri tengah mengembangkan Kopi Binturong, sebagai hasil inovasi dari Balittri. Kopi yang didapat melalui proses biokimia dengan cita rasa yang identik dengan proses fermentasi Binturong alami. Kopi Binturong ini memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi selain cita rasa yang dimiliki juga sangat tinggi," sambungnya. Ditegaskannya pula tentang pentingnya petani diberikan pendampingan mulai dari hulu hingga hilir, sehingga menggiatkan kembali pengembangan komoditas kopi agar produksinya meningkat dan berdampak positif terhadap pendapatan petani, kata Dr.Tedy Dirhamsyah,SP.,M.A.B.



Penulis  : Ir.Alief Einstein,M.Hum.

Foto        : Ir.Alief Einstein,M.Hum.

Posting Komentar

0 Komentar