Beasiswa dan Kerja di Korea Selatan

Gambar 1. Karakteristik Musim Gugur di Daegu, Korea

Kafapet-unsoed.com. Beragam beasiswa kuliah yang ditawarkan Pemerintah Korea Selatan, Pemerintah Indonesia, dan juga beberapa lembaga beasiswa yang membuka peluang beasiswa untuk menimba ilmu di Korea Selatan. Secara khusus Pemerintah Korea Selatan memberikan kesempatan kepada mahasiswa internasional, termasuk Indonesia, untuk melanjutkan pendidikan melalui program beasiswa Global Korea Scholarship (GKS). Beasiswa GKS dikelola oleh NIED (National Institute for International Education), lembaga eksekutif di bawah Kementerian Pendidikan Korea Selatan.

Menariknya juga, GKS sudah menyediakan beasiswa yang dimulai dari jenjang D3, S1, S2, dan S3. Beasiswa ini meliputi tanggungan penuh biaya perkuliahan, tiket pesawat PP Indobesia - Korea pada awal dan akhir masa penerimaan beasiswa, tunjangan bulanan, tunjangan penelitian, biaya belajar bahasa Korea, dan juga asuransi kesehatan. Pemberian beasiswa tersebut bertujuan untuk meningkatkan pertukaran pendidikan internasional dan mempererat hubungan persahabatan antar negara. Salah satu sebab mengapa persaingan untuk masuk ke perguruan tinggi di Korea Selatan cukup ketat, yakni di samping Korea Selatan memiliki kualitas pendidikan yang tinggi juga orang yang ingin melanjutkan kuliah ke Korea Selatan sangat banyak, demikian pemaparan Koordinator Sistem Informasi Unsoed Ir.Alief Einstein,M.Hum. pada hari ini Selasa 22 November 2022. Pemaparan tersebut hasil bincang-bincang dengan alumni Fakultas Biologi Unsoed angkatan tahun 1983 Dr.rer.nat., AB., Susanto,MSc.

Dr.rer.nat., AB.,Susanto,MSc. selama satu minggu di Korea Selatan yakni dari tanggal 22 -28 Oktober 2022. Bagi anda yang berminat kuliah dengan beasiswa di Korea Selatan sambil bekerja, berikut hasil bincang-bincang jarak jauh dengan Dr.rer.nat.,AB Susanto,MSc.:

1. Musim Gugur

Alumni S2 Ryukyus of University in Japan Dr.rer.nat., AB., Susanto, MSc. mengatakan musim gugur adalah salah satu fase dari musim yang ada di negara empat musim. Fase musim gugur ini ditandai dengan perubahan suhu tentunya dan perubahan warna daun yang tumbuh di daerah yang mengalami hal itu. Suhu pada saat musim gugur berkisar 5 - 15C dan suhu di siang hari cenderung lebih hangat namun pada malam hingga pagi hari cenderung lebih dingin. Namun karakter musim gugur yang sangat menarik adalah pada saat terjadi perubahan warna daun pepohonan yang ada. Daun berubah menguning sebagian besar atau ada tumbuhan khusus yang berwarna merah marum. Namun ada juga daun malah berwarna hijau pupus atau hijau cerah. Suasana inilah yang sangat menarik bagi orang yang hidup di daerah tropis. Oleh karena itu Dr.rer.nat.AB Susanto,MSc. berasal dari kota Semarang yang merupakan bagian dari negara tropis, sangat menikmati suasananya musim gugur di kota Daegu Korea Selatan (Gambar 1).

2. DCU

Kota Daegu menurut alumni S3 Bremen Universitaet Germany Dr.rer.nat., AB.,Susanto, MSc. adalah kota terbesar ketiga di negara Korea Selatan. Kota Daegu cenderung berada di selatan kota Seoul. Ketika Dr.rer.nat., AB l.,Susanto, MSc. berkunjung dan menikmati kota Daegu, suasananya benar-benar sangat menarik dan dingin suhunya. Beruntung sekali pada saat Dr.rer.nat., AB.,Susanto, MSc. berkunjung ke kota Daegu yaitu tanggal 25 Oktober 2022, tidak ada angin, sehingga atmosfernya tidak dingin sekali. Pada saat ke kota Daegu Dr.rer.nat., AB.,Susanto, MSc. selain menikmati kota Daegu Dr.rer.nat., AB.,Susanto, MSc. juga berkunjung ke salah satu universitas swasta terbaik di Korea, yaitu Daegu Catholic

University (DCU). Universitas ini mempunyai jumlah mahasiswa sebanyak 14.101 orang, merupakan jumlah mahasiswa dalam jumlah yang besar juga. Kemudian jumlah mahasiswa internasional sebanyak 383 orang. Hal ini berarti jumlah mahasiswa asing setara dengan 2,8 % dari jumlah mahasiswa keseluruhannya. DCU adalah univeritas swasta di Daegu yang didirikan pada tahun 1914 dan dalam perkembangannya mempunyai lebih dari 5 bidang kajian/fakultas yang terdiri Humanities/Sociology, Natural Science, Engineering, Fine Arts/Physical Arts, dan Medice. Sedangkan program studi yang dimiliki ada hampir 80 baik untuk jenjang pendidikan S1 sampai S3. Dalam kapasitasnya sekarang, DCU merupakan universitas yang berrangking nasional Korea Selatan pada 48 dari 200-an perguruan tinggi yang ada. Sebuah program yang menarik yang di selenggarakan oleh DCU terkait pengelolaan kehadiran mahasiswa internasional di DCU adalah program berpola 3 + 2. Program 3 + 2 artinya mahasiswa selesai kuliah Diploma D3 dan melanjutkan kuliah 2 tahun (4 semester) di DCU Korea sehabis itu wisuda. Setelah wisuda maka peserta program ini berhak mendapatkan visa jenis F2. Visa F2 bisa digunakan untuk bekerja di Korea dengan bergaji berkisar 3.000.000 sampai dengan 5.000.000 Won (1 Won x Rp 12,56). Kesempatan ini belum banyak diketahui anak-anak muda dari Indonesia. Dr.rer.nat., AB.,Susanto, MSc. sudah melakukan pengiriman 3 orang sebagai mahasiswa di program ini dan sekarang sedang belajar di DCU Korea. Namun ketiga mahasiswa tersebut merupakan alumni D3 dan S1 perguruan tinggi di China.

3. Kerja di Korea

Dr.rer.nat.AB Susanto,MSc. menjelaskan untuk mendapatkan jenis Visa F2 dan tempat bekerja atau lowongan

bekerja pihak DCU akan membantu. Hal ini dengan kata lain asal syarat dasar kemampuan bahasa Korea minimal Topic 4 atau Topic 5 bisa dipenuhi, maka kesempatan untuk bekerja di Korea akan sangat besar. Bila dibandingkan dengan kembali ke Indonesia untuk bekerja di

Indonesia. Maka kesempatan  bekerja visa jenis F2 di Korea ini lebih menantang dan sangat menarik bagi peserta dari Indonesia. Standart biaya hidup yang paling rendah di Korea berkisar 1.000.000 sampai dengan 1.500.000 won/bulan asal pola sederhana.

4. Kuliah Gratis

Selama menjalankan kuliah pola 3+2 di DCU Korea, sebenarnya mahasiswa bila mampu dengan cepat menguasai bahasa Korea. Pada bulan ke 2 - 3 setelah kedatangan di Korea, maka mahasiswa boleh bekerja paruh waktu dengan gaji sebesar 10.000 won/jam atau setara 800.000 sampai dengan 1.300.000 won/bulan. Uang saku ini cukup untuk membayar biaya SPP, bulanan biaya hidup, dan pengeluaran lainnya. Bahkan bila sangat berhemat, masih bisa menabung untuk membayar SPP di semester berikutnya. Kuncinya dari program ini, asal mahasiswa mau bekerja keras dan cerdas mengatur waktu belajar dan bekerja, maka kuliah di Korea bisa dikatakan “gratis”. Untuk itu bila mau mencoba dan paham situasi di korea silakan intip LINK ini yaitu s.id/SanHakKorea, jelas Dr.rer.nat.AB Susanto,MSc.

5. Lanjut S3

Setelah wisuda dari S2 bila peserta ingin melanjutkan sudi ke jenjang degree Doktoral (S3) akan besar sekali kesempatannya. Kalau peserta mampu berbahasa Inggris yang bagus sekali (misal IELTS sebesar 6.5) memudahkan mengikuti program beasiswa BK 21 atau Brain Korea 21. Program BK 21 itu adalah model beasiswa dari professor di Korea yang mempunyai projek-projek penelitian berkualitas yang membutuhkan mahasiswa S2/S3. Besaran beasiswa termasuk biaya hidup dan SPP seperti itu sudah lumayan menarik sekali. Untuk lebih jelasnya seperti pada Gambar 2, kata Dr.rer.nat.AB Susanto,MSc.

Gambar 2. Pola kuliah dan bekerja dengan 3+2 tahun

6. ATDIKBUD di Seoul

Dr.rer.nat.AB Susanto,MSc. mengatakan bila akan menentukan mau kuliah dan bekerja di Korea adalah sebuah keputusan tepat untuk mendesain masa depan ceria. Langkah ini merupakan strategis sekali untuk mensikapi tantangan global di masa mendatang. Menurut informasi dari ATDIKBUD Seoul saat Dr.rer.nat., AB.,Susanto, MSc. berkunjung ke KBRI Seoul, dijelaskan bahwa jumlah mahasiswa Indonesia di Korea sekarang berjumlah 2.000-an orang. DIbandingkan dengan mahasiswa dari Vietnam kalah jauh. Mahasiswa Vietnam sekarang ada 25.000 orang. Hal ini berarti industri atau pelaku bisnis Korea sudah memutuskan untuk masuk ke Industri dan segera menguasai produk-produk Korea di setiap rumah tangga di Indonesia. Target mereka setiap rumah tangga di Indonesia wajib mempunyai minimal satu produk buatan Korea. Hal ini berarti akan berbanding lurus dengan kebutuhan SDM Indonesia yang menguasai bahasa Korea dan berbanding lurus dengan kenaikan jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Korea. Lebih detail Gambar 3 foto Dr.rer.nat.AB Susanto,MSc. dengan Dr.Gogot selaku ATDIKBUD di KBRI Seoul.

Gambar 3. Pertemuan Dr.rer.nat.AB Susanto,MSc. dengan Dr.Gogot Atdikbud KBRI Seoul Korea

7. Perpustakaan dan Praktikum di DCU

Dr.rer.nat.AB Susanto,MSc. menjelaskan DCU merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang bagus di Daegu. Dalam menyikapi kemajuan teknologi sekarang ini, maka DCU mengembangkan Perpustakaan digital. Pada saat penulis berkunjung ke DCU Korea pada tanggal 25 Oktober 2022, sistem perpustakaan DCU sudah menerapkan perpustakaan digital berbasiswa IoT (Internet of Think). Sehingga mahasiswa dalam berselancar mencari pustaka yang terbaru cukup dengan menekan tombol-tombol bersinar di atas sebuah meja. Untuk lebih jelasnya pada Gambar 4. 

Gambar 4. Perpustakaan Digital di DCU Korea

Di samping itu dalam praktikum teknik otomatif juga DCU tidak tanggung tanggung. Hal ini di tunjukkan dan komitmennya untuk sarana praktikum mahasiswa di bidang tersebut disediakan mobil BMW dari Jerman dibelah dua (Gambar 5). Oleh karena itu dengan sarana dan fasilitas tersebut, maka belajar di DCU Korea sangat layak sekali dan hampir dapat dikatakan murah.
Gambar 5. Materi
Praktikum Mahasiswa di DCU Korea

8. abe09092019@gmail.com

Dr.rer.nat.AB Susanto,MSc. yang juga Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP Semarang menambahkan yang harus disiapkan bagi calon mahasiswa dari Indonesia yang akan kuliah dengan beasiswa dan kerja di Korea Selatan di antaranya yakni passport, mental belajar di luar negeri, kemampuan berbahasa Korea, dan biaya diawal untuk belajar bahasa Korea. Selanjutnya bagi yang tertarik studi ke Korea silahkan hubungi email Dr.rer.nat.AB Susanto,MSc. yaitu ke abe09092019@gmail.com




Penulis     : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Foto           : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Posting Komentar

0 Komentar