Ada Apa Dengan Kebaya?


Kafapet-unsoed.com. WAG bisa digunakan untuk menpererat silaturahmi seperti Ir.Alief Einstein,M.Hum. dan Ir.Indiah Marsaban,MBA. yang lulus tahun 1977 dari SMA N XI (sekarang SMA N 70) Jalan Bulungan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Einstein dan Indiah sama-sama anggota WAG alumni SMA N XI lulus 1977. 

Kebaya salah satu busana tradisional yang sudah sejak zaman dahulu dikenakan oleh perempuan Indonesia tengah digaungkan untuk didaftarkan ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) agar tetap lestari dan mendunia. Kampanye "Kebaya Goes to UNESCO" tersebut dikumandangkan baik di dalam maupun luar negeri oleh perempuan Indonesia dari berbagai kalangan untuk mendorong kebaya ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Walaupun inkripsi Kebaya sebagai Warisan Budaya tak Benda UNESCO sendiri dapat dilakukan melalui single nomination dan multi-national (joint) nomination, seperti yang dilakukan oleh Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunei.

Selanjutnya pemerintah sendiri sudah memutuskan agar kebaya diusulkan sebagai UNESCO Intangible Heritage atau Warisan Budaya tak Benda melalui mekanisme joint nomination, bergabung dengan negara-negara ASEAN dalam proses pengajuan ke UNESCO," kata Einstein.

Terkait Kebaya ikut dibicarakan di jagat maya termasuk WAG SMA N XI dan Gerakan Kebaya Goes to UNESCO belakangan ini ramai digaungkan oleh banyak pihak. Untuk menambah wacana mengusung kampanye Kebaya Goes To UNESCO, berikut hasil bincang-bincang Einstein dengan Indiah (Penggiat Budaya dan Pengajar di Lembaga Bahasa Internasional, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia).


Beberapa kalangan pegiat gerakan berkebaya seperti Indiah memiliki pandangan tersendiri. Indiah menjelaskan sebagai salah satu pembicara pada acara Ada apa dengan Kebaya ?

Siapa yang punya? 

Apakah bisa diklaim sebagai hak milik kita?

Simak seluk beluk pendaftarannya ke Unesco langsung dari para pakarnya:

1. Prof. Ismunandar, Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO di Paris,

2..Penny Dewi Herasati, Direktur Sosial Budaya & Organisasi Internasional Negara Berkembang, Kemenlu,

3. Nita Trismaya, Akademisi, Antropolog Kebaya,

4. Indiah Marsaban, Pengajar LBI, FIB- UI, Penggiat Budaya

Senin, 19 Desember 2022,

Jakarta: pukul 19.00 WIB 

Paris: 13.00 CET 

Washington DC 7.00 am EST 

https://tinyurl.com/YoutubeBintang4

https://tinyurl.com/VidRASNP-Bintang4

Link pedaftaran: shorturl.at/hyQ47  


#aadk

#adaapadengankebaya

 #kebayagoestoUNESCO


Penulis     : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Foto           : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Posting Komentar

0 Komentar