Sambut Mahasiswa Baru, Sekolah Pascasarjana IPB Gelar Kuliah Umum Insinyur Profesional


Bogor, Kafapet-unsoed.com. Sabtu (21/01/23) Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor gelar kuliah umum dalam rangka penerimaan mahasiswa baru Program Profesi Insinyur. Kuliah umum diisi oleh Prof. Dr. Ir. Muhammad Romli, MSc.St., IPU (Ketua Program Studi Profesi Insinyur IPB) dan salah satu alumni Fakultas Peternakan Unsoed SKS 86 yakni Ir. Roni Fadilah, SE., IPU., ASEAN Eng. sekaligus merupakan alumni program Profesi Insinyur IPB yang berprofesi di bidang industri perunggasan.

Prof. Dr. Ir. Muhammad Romli, MSc.St., IPU

Kuliah umum digelar dalam rangka memberikan pemahaman kepada mahasiswa baru terkait kurikulum program profesi insinyur yang berlaku di IPB. Kemudian memberikan gambaran tentang peranan insinyur dalam industri terutama saat ini industri-industri di Indonesia sudah menerapkan teknologi tinggi. Jalannya kuliah umum dipandu oleh Prof. Dr. Ir. Sumiati, M.Sc., IPM. Kegiatan perkuliahan berjalan lancar dan diwarnai dengan keaktifan para audiens.

Prof. Dr. Ir. Sumiati, M.Sc., IPM

Prof. Romli dalam kesempatannya menyampaikan pelaksanaan kurikulum yang diberlakukan selama berjalannya program profesi insinyur. Ia menjelaskan syarat peserta program profesi insinyur baik yang melalui jalur reguler maupun jalur rekognisi pembelajaran lampau (RPL). Prof Romli juga menjelaskan perbedaan scientific method dengan engineering method.

Bagan perbedaan metode pelaksanaan ilmuan dengan insinyur

Paparan kedua disampaikan oleh Ir. Roni Fadilah, SE., IPU., ASEN Eng. yang menjelaskan terkait peranan insinyur dalam sebuah industri. Ia menyampaikan dalam sebuah industri sangat diperlukan kolaborasi antar insinyur di berbagai bidang kejuruan. Contohnya dalam intustri perunggasan diperlukan insinyur pertanian untuk pengadaan bahan baku pakan, insinyur lingkungan terkait dengan penanganan hasil samping peternakan, dokter hewan yang menangani kasus penyakit serta insinyur peternakan yang bertanggungjawab keseluruhan management di farm. Ini merupakan sebuah contoh bahwa sangat penting kehadiran insinyur-insinyur dalam sebuah industri.
Ir. Roni Fadilah, SE., IPU, ASEAN Eng.

Ir. Roni menjelaskan di era revolusi industri 4.0 ini dunia perunggasan sudah semakin maju dengan menerapkan digitalisasi berbasis Internet of Things (IoT), big datamachine learningartificial intelligence (AI), advanced robotic dan sharing economy. Contoh yang dapat diamati adalah penggunaan kandang closed house system, aplikasi digital dan fitur realtime pada feedmill, serta konektivitas industri hulu dan hilir. Perkembangan industri tersebut tentu saja harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, salah satunya insinyur-insinyur di bidang peternakan.

Materi yang menarik mengundang banyak pertanyaan dari mahasiswa Program Profesi Insinyur. 

Kevin menanyakan terkait penerapan teknologi penanganan limbah dan upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Chi Arofah bertanya hal yang serupa yaitu terkait baku mutu pengecekan limbah air. Ir. Roni menjelaskan produksi limbah di farm adalah gas amonia asal ekskreta. Insinyur peternakan melakukan upaya-upaya tertentu untuk menekan konsentrasi gas amonia di bawah 10 ppm. Limbah ekskreta diolah menjadi pupuk organik dan dapat dimanfaatkan di bidang pertanian. Adapun untuk mutu limbah air selalu menerapkan konsep zero waste.

Pertanyaan lain datang dari Agus Kadarsiman, bertanya terkait cara mengefisienkan produksi pakan. Masih terkait dengan pakan, Dwi Setyaningsih menanyakan pemanfaatan limbah sawit di dunia perunggasan. Ir. Roni menjelaskan perlu adanya pemangkasan rantai pasok supaya produksi pakan menjadi lebih efisien. Adapun untuk limbah sawit untuk unggas sudah digunakan, namun masih terbatas karena serat kasar yang tinggi dan kecernaan yang rendah untuk unggas.


Penulis : Fajar
Foto : Fajar

Posting Komentar

0 Komentar