Jamrud Aminuddin,S.Si.,M.Si.,Ph.D. Dosen ahli Pemodelan Sistem Fisis dan ahli Atmospheric Remote Sensing


Awal Ramadhan kemungkinan bersamaan, karena pada Tanggal 22 Maret 2023, konjungsi (ijtima’) terjadi pada pukul 00.23 dini hari untuk koordinat gedung Integrated Academic Building (IAB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang sudah diplot pada International Astronomical Center by Mohammad Odeh. Jadi pada pukul 17.53 WIB, termasuk Purwokerto dengan koordinat Longitude 109:15:15 dan Lattitude -07:24:37.6 umur bulan sudah 17 Jam lebih. Perkiraan tinggi hilal +4 derajat dengan sudut elongasi +10 derajat. Semua organisasi sepakat hilal akan terlihat, ujar Dosen Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Jamrud Aminuddin, S.Si., M.Si., Ph.D. kepada Ir.Alief Einstein,M.Hum. dari kafapet-unsoed.com

Tapi Idul Fitri menurut Jamrud (sapaan akrab Jamrud Aminuddin,S.Si., M.Si.,Ph.D. berpotensi berbeda antara pengamal Hisab dan Rukyah, karena konjungsi kemungkinan akan terjadi pada Tanggal 20 April 2023, pukul 11.12 siang. Saat itu sudah hari ke-29 Ramadhan 1.444 H. Artinya pada saat matahari terbenam umur bulan baru 6 jam, ketinggian hilal +1 derajat dengan sudut elongasi +3 derajat. 

Jamrud (Alumni S3 dari Advances Integration Science and Technology, Chiba University, Jepang) mengatakan bahwa kesepakatan MABIMS (Menteri Agama Brunei Indonesia Malaysia Singapura) terbaru, menyatakan bahwa kriteria terlihatnya hilal adalah altitude bulan baru minimal 3 derajat, sudut elongasi 6,3 derajat, sedangkan kriteria umur bulan sudah ditiadakan pada kriteria baru MABIMS berdasarkan RJ2017. 

Jadi pada awal syawal kemungkinan akan terjadi perbedaan, karena hilal kemungkinan tidak terlihat pada Hari Kamis, 20 Maret 2023, ungkap anggota MAPIN (Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia) Jamrud.

Jamrud (Anggota PSI / Physics Society of Indonesia Cabang DIY- Jateng menjelaskan untuk awal Bulan Ramadhan, Jurusan Fisika FMIPA UNSOED akan melakukan pemantauan hilal Ramadhan pada hari ini Rabu 22 Maret 2023. Posisi pemantauan gedung IAB Unsoed. Adapun jenis teleskop yang akan digunakan adalah SKYWATCHER BK-909 NEQ2 milik Jurusan Fisika FMIPA Unsoed.


Selanjutnya Jamrud anggota HIMPENINDO / Himpunan Peneliti Indonesia Cabang Jawa Tengah mengatakan bahwa acara pemantauan akan disiarkan langsung melalui Channel Youtube Fisika UNSOED dinamis tanpa friksi. Jamrud berharap semoga tidak hujan dan berawan tebal.

Jamrud menambahkan bahwa Tim Jurusan Fisika FMIPA Unsoed hanya melakukan perhitungan dan pengamatan dengan kaidah yang disepakati International Astronomical Center. Keputusan berada pada pihak yang punya wewenang. Sekaligus merupakan materi pembelajaran dan praktikum pada mata kuliah Penginderaan Jauh Sistem Fisis di Jurusan Fisika FMIPA Unsoed.



Penulis    : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Foto         : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Posting Komentar

0 Komentar