Kuliah Umum di Fakultas Peternakan IPB Bersama Praktisi , Kandang CH Upaya Untuk Mengoptimalkan Potensi Genetik Ayam


Bogor, Kafapet-unsoed.com. Perkembangan tekhnologi dunia peternakan terutama komoditas unggas sangat cepat. Melalui program seleksi yang ketat perkembangan unggas semakin spesifik pada tujuan budidaya yang akan dihasilkannya. Ayam Niaga Petelur dikembangkan dari segi produksi telur dan Ayam Niaga Pedaging atau lebih tren disebut ayam Broiler diarahkan pada produksi daging, ujar alumni Fakultas Peternakan Unsoed angkatan 1986 Ir.Roni Fadilah,S.E.,IPU.,ASEAN Eng. kepada Humas Pengurus Pusat Keluarga Alumni Unsoed/KAUnsoed Ir.Alief Einstein,M.Hum.

Produktifitas yang tinggi pada ayam broiler harus didukung faktor lingkungan (Milieu) yang disesuaikan dengan kebutuhan ayam. Oleh karena itu perlu sarana pendukung untuk melakukan tata cara budidaya atau manajemen pemeliharaan ayam yang sangat sesuai untuk kebutuhannya. Terlebih di Indonesia beriklim tropis, kondisi lingkungan sangat cepat perubahannya.

Peserta Kuliah Umum

Berangkat dari permasalahan yang ada, IPB University mengadakan kuliah umum Bersama Ir. Roni Fadilah, S.E., IPU, ASEAN Eng. pada pukul 08.00 - 10.00 WIB. hari ini Rabu 05 April 2023 dengan materi Manajemen Kandang Closed House dengan dihadiri peserta sekitar 142 orang, selain mahasiswa kuliah ini juga dihadiri oleh dosen IPB yakni Ir. Dwi Margi Suci, MS , Dr. Ir. Widya Hermana,M.Si dan praktisi perunggasan. Kuliah tersebut dilaksanakan via zoom meeting, dipandu Prof. Sumiati (guru besar Fapet IPB).

Roni mengawali paparannya dengan menjelaskan terkait perkembangan industri perunggasan. Melalui proses seleksi yang ketat, perkembangan ayam modern saat ini memiliki proses hiperplasia (pembelahan sel) serta hipertropi (pembesaran sel) yang sangat vepat. Tantangan yang muncul adalah untuk mendukung performa optimal 70% berasal dari Milieu (lingkunga) yang harus sesuai dengan kebutuhan ayam.

Simulasi prinsip dasar Closed House

Salah satu teknologi yang dapat diaplikasikan untuk menstabilkan kondisi lingkungan adalah close house. Prinsip dasar close house adalah membuang gas beracun dan udara panas yang diproduksi dari tubuh dan kotoran ayam diganti dengan udara segar (O²).

Roni menjelaskan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja mengoprasikan kandang close house harus benar-benar paham karena jika salah setting dalam pengoprasiannya bisa menjadi sangat berbahaya terhadap ayam, bisa saja ayam menjadi slow growth (pertumbuhan lambat) atau berakibat kematian tinggi.

Dalam penyampaian materi, Roni menjelaskan secara detail tentang cara pengoperasian kandang tertutup (Closed Houses), mulai dari cara menghitung luas penampang dan volume kandang, kemudian kapasitas kipas dan kebutuhan udara minimum untuk ayam, sampai kebutuhan luas Inlet.

Dengan mengetahui kebutuhan ayam, maka kita bisa menentukan jumlah kipas yang akan dipakai dalam membangun kandang closed house.

Penting diperhatikan dalam pengoperasian closed house ada wind chill effect (WCE) terhadap ayam. Hal ini akan menurunkan suhu efektif yang dirasakan pada ayam, jika settingan tidak tepat ayam bisa merasakan kedinginan dan akibatnya sangat fatal yakti mengalami slow growth.

Prinsip dalam setting kipas yaitu : kecepatan angin yang dihasilkan harus sesuai dengan ; 1) suhu dan kelembaban yang dibutuhkan ayam, 2) Kebutuhan udara yang diperlukab oleh ayam sesuai dengan umur dan bobot ayam, dan 3) mempertimbangkan wind chill efek yang dihasilkan dari kecepatan angin terhadap suhu efektif untuk ayam.

Dalam akhir sesi paparannya Roni menjelaskan ayam yang nyaman dengan suply udara terpenuhi dan Milieu sesuai kebutuhan akan menghasilkan ayam sehat dengan potensi genetik yang optimal menghasilkan IP maksimal sehingga peternak menjadi bahagia.


Akhir sesi kuliah umum Dosen-dosen IPB yakni Prof. Sumiati dan Ir Dwi Margi Suci,MS dan Dr. Ir. Widya Hermana, MSi memberikan apresiasi kepada narasumber dan ucapan terimakasih atas kesediannya untuk saling berbagi pengetahuan.



Penulis     : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Editor       : Fajar Hidayat

Foto          : Fajar Hidayat

Posting Komentar

0 Komentar