Purwokerto, Kafapet-unsoed.com. Seminar Nasional Teknologi dan Agribisnis Peternakan (STAP) seri ke-X yang dilaksanakan secara hybrid oleh Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Fapet Unsoed). Dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti, M. P. IPU., dan dilanjut oleh 3 Keynotes Speakers antara lain Rektor Universitas Jenderal Soedirman, Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M. Sc. Agr. IPU, Head of Human Resource PT. Charoen Pokphand, Ir. Syafri Afriansyah, MBA. dan Direktur Jenderal Peternakan & Keswan, Dr. Ir. Nasrullah M. Sc. melalui Zoom Meeting pada 20 Juni 2023.
Acara pemaparan oleh Keynotes Speakers dimoderatori oleh Novie Andri Setianto, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU yang hadir secara luring di Kampus Fapet Unsoed ruang Seminar 1. STAP X dihadiri juga oleh dosen-dosen dan mahasiswa Fapet Unsoed yang hadir langsung di ruang Seminar 1.
STAP X dimulai oleh Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M. Sc. Agr. IPU, sebagai Keynotes Speakers pertama. Sodiq dalam pemaparannya yang berlabel "Penguatan Sistem Produksi Peternakan dalam Menghadapi Era Society 5.0" menjelaskan konsep penguatan sistem produksi diidentifikasikan dengan karakteristik sistem produksi di berbagai daerah. Sodiq juga menunjukan contoh pengalaman penerapan ternak ruminansia baik besar maupun kecil. Terakhir beliau menutup pemaparan tersebut dengan cara mengembangkan peternakan di Era Society 5.0 dan saran untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa di Era Society 5.0 dengan Magang Sukarela dan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Adapun Keynotes Speakers selanjutnya dipaparkan oleh Ir. Syafri Afriansyah, MBA, dengan judul "Penerapan Internet of Things (IoT) Pada Industri Peternakan". Syafri memberikan contoh IoT dalam kehidupan industri peternakan seperti aplikasi yanh dapat memudahkan keberlangsungan sistem industri bekerja. Terdapat beberapa poin antara lain Increase Productivity, Uncover New Business Opportunities, Improve Assets Utilization, Boost Effeciency, Enhance Workplace Safety, Save Costs, dan terakhir Improve Customers Experiences. Syafri juga menjelaskan bahwa kebutuhan daging terus meningkat dan persaingan global semakin besar. Disamping itu, IoT dapat memberikan jawaban atas semua kekurangan dalam sistem industri peternakan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut dapat menggeser tugas manusia dalam sistem pemeliharaan, dan lainnya. Namun jauh sebelum itu, masih banyak tantangan yang dihadapi seperti kemampuan SDM dalam penguasaan teknologi (IoT), daerah terpencil (adanya kesenjangan digital antara urban dan rural), terakhir yaitu biaya akuisisi, yang merepresentasikan bahwa biaya SDM dianggap lebih murah dibanding dengan pengadaan IoT di kandang.
Keynotes Speakers selanjutnya dipaparkan oleh Ir. Nasrullah, M. Sc. dengan judul "Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Peternakan dan Kearifan Lokal Untuk Menghadapi Era Society 5.0". Nasrullah menjelaskan kondisi terkini sumberdaya peternakan di Indonesia, sebanyak 56,48% peternak berumur 50 tahun keatas, dengan rata-rata tingkat pendidikannya Sekolah Dasar (SD) sebanyak 78,33%. Peternak yang memiliki ternak berjumlah 1-2 sapi sejumlah 63,74%. Akhirnya dibutuhkan kebijakan dan strategi mendukung peningkatan kapasitas sumberdaya peternakan di era society 5.0 di setiap komoditas ternak.
STAP seri X ditutup dengan diskusi yang dipimpin oleh moderator, adanya timbal balik atau respon oleh audiens menambah seminar nasional semakin baik guna pemahaman bersama demi terciptanya peternakan yang beradaptasi dengan Era Society 5.0.
Nantinya STAP seri X akan dilanjutkan hari Rabu, 21 Juni 2023 secara hybrid.
Penulis : Abhipraya
Editor : Roni Fadilah
Foto : Abhipraya dan Roni
0 Komentar
Jika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer