Mengasah Soft Skills dan Hard Skills Mahasiswa Unsoed di Jepang


Purwokerto, Kafapet-unsoed.com. Dalam rangka implementasi dari salah satu Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) yang terdapat pada kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Program Studi S1 Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) pada hari Rabu 05 Juli 2023 telah melepas sebanyak 11 orang mahasiswa/i yang telah dinyatakan lulus proses seleksi untuk melakukan program magang atau internship selama satu tahun di Negeri Sakura, melalui Overseas Students Internship Program (OSIP), ujar Dosen Prodi S1 Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya, Unsoed Dian Bayu Firmansyah,S.Pd.,M.Pd. saat pemaparan yang didampingi Ir.Alief Einstein,M.Hum. dari kafapet-unsoed.com pada hari ini Selasa 08 Agustus 2023.


Menurut Bayu (sapaan akrab Dian Bayu Firmansyah,S.Pd.,M.Pd. bahwa Overseas Students Internship Program (OSIP) merupakan salah satu dari beberapa program internship yang dikelola oleh Program Studi S1 Sastra Jepang FIB Unsoed dan program ini baru saja di-launching pada tahun 2023 ini, yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara pihak Convi Asia Japan, Co., Ltd. & Unsoed pada awal tahun 2023. Inisiasi kerjasama antara kedua belah pihak tersebut dimulai ketika salah satu dosen prodi Sastra Jepang yaitu Bayu yang melakukan kunjungan ke beberapa kota di Jepang dalam rangka pelaksanaan penelitian menggunakan hibah dari Sumitomo Foundation, pada akhir tahun 2022. Saat itu, Bayu berkesempatan untuk berkunjung ke kantor pusat Convi Asia Japan di kota Osaka, Jepang. Dalam pertemuan tersebut, pihak Convi yang diwakili oleh Chief Executive Officer Mr.Yoshiro Nabeshima melakukan pertemuan empat mata dengan Bayu dan sepakat untuk merancang kerjasama dalam program internship. Pihak Convi sendiri selama ini telah menjalin kerjasama program internship dengan beberapa universitas terkemuka di Indonesia, seperti Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Semarang, Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) LIA, dan lain sebagainya. Hasil kunjungan dan pertemuan dengan pihak Convi tersebut selanjutnya ditindaklanjuti melalui International Relation Office (IRO) Unsoed, sehingga berbuah pada terjalinnya kesepakatan kerjasama antara Convi Asia Japan dan Unsoed, untuk program internship selama 5 (lima) tahun ke depan, dan berpeluang untuk ditinjau ulang serta diperpanjang kerjasamanya untuk periode selanjutnya.

Untuk program OSIP sendiri, Bayu yang menjadi inisiator dalam proses penjajakan kerjasama ini, selanjutnya menjadi dosen pendamping mahasiswa, yang bertugas melakukan bimbingan dan pendampingan dalam proses internship, mulai dari proses seleksi dokumen, persiapan keberangkatan, selama proses internship sampai proses kepulangan ke Indonesia. Dari beberapa program internship, yang ditawarkan oleh pihak Convi dan anak perusahaannya di Indonesia yaitu PT.Orion Harmoni Mandala (OHM), sebanyak 11 orang mahasiswa dinyatakan lulus dan diterima sebagai peserta internship di beberapa tempat kerja di Jepang. Berikut daftar nama mahasiswa FIB Unsoed dan tempat kerja di Jepang :

1. Salsabila Fauza Putri, J1C021008, Shizuoka-ken, Komeda Cafe,

2. Annisa Tri Rahmawati, J1C021010, Shizuoka-ken, Komeda Cafe,

3. Teresa Selvinia Gunardi Tarra, J1C021007, Saitama-ken, Komeda Cafe,

4. Sinta Raya Nurita, J1C021019, Saitama-ken, Komeda Cafe,

5. Daniel Wicaksono, J1C021039, Aichi-ken, Komeda Cafe,

6. Anggie Adewidia, J1C021029, Tokyo, Komeda Cafe,

7. Bunga Istni Mutiara Wardhani Ainur Rofiq Hidayat, J1C021042, Tokyo, Komeda Cafe,

8. Rafi Adyatma, J1C021058, Aichi-ken, Don-Quijote Johoku,

9. Ivani Aprilianti, J1C020041, Mie-ken, Ise Country Club,

10. Muhammad Ilham Abdurrahman, J1C021021, Aichi-ken, Don-Quijote Johoku,

11. Nabilah Alya Zahiyyah, J1C020022, Chiba-ken, Keiyo Country Club.


Tujuan utama dari kegiatan internship ini yaitu selain untuk peningkatan kompetensi Bahasa Jepang mahasiswa/i, diharapkan juga dapat menjadi sarana internalisasi dari nilai-nilai Corporate Culture, yang menjadi ciri khas dari program studi S1 Sastra Jepang, Unsoed, ungkap Bayu yang juga punya pengalaman mendapatkan beasiswa/hibah di Jepang

Sebelas orang mahasiswa/i yang dinyatakan lulus tersebut, sudah dilepas secara resmi oleh pihak Dekanat FIB Unsoed, Jurusan Bahasa dan Sastra Asia Timur, serta Prodi Sastra Jepang, melalui rangkaian acara pelepasan yang dilaksanakan secara daring. Sebanyak lima orang dari peserta OSIP, saat ini bahkan sudah berada di Jepang dan sudah melakukan kegiatan internship, di tempat kerja masing-masing. Sebelum proses keberangkatan pada bulan Juli lalu, Bayu selaku dosen pembimbing program OSIP yang juga merangkap sebagai Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Asia Timur, memberikan pembekalan singkat pra keberangkatan melalui kegiatan webinar bertajuk “Overseas Students Japan Internship Sharing Session”, dengan mengundang dua orang narasumber yaitu Riyanda Daniati Putri, S.S., salah satu alumni sukses dari Prodi Sastra Jepang, dan Fadel Hasan, yang merupakan peserta internship di daerah Kumamoto, Jepang. Pada kegiatan tersebut, para peserta OSIP yang akan berangkat mendapatkan gambaran mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan ketika proses keberangkatan, proses adaptasi dengan lingkungan kerja, dan juga berbagai hal mengenai proses menjalani kehidupan di Negeri Matahari Terbit.


Setelah tiba di Jepang, proses pendampingan dan bimbingan oleh Bayu selaku dosen pembimbing program dimulai dengan konsultasi mulai dari hal-hal kecil, seperti penggunaan barang-barang elektronik yang ada di tempat tinggal peserta OSIP, ungkapan-ungkapan dalam keseharian, dan lain sebagainya. Setelah menjalani program internship selama beberapa minggu, para peserta OSIP mulai memahami budaya kultur kerja di Jepang yang sangat berbeda dengan di tanah air. Kesulitan adaptasi dan lain-lain tentunya dirasakan oleh para peserta OSIP, tetapi dengan bantuan staf orang Jepang yang ramah, membuat proses adaptasi para peserta OSIP menjadi sedikit lebih ringan. Sebagai dosen pembimbing program, Bayu yang juga sudah sangat berpengalaman dalam hal bekerja di Jepang, selalu menekankan bahwa mental merupakan salah satu kunci untuk dapat cepat beradaptasi dan “menaklukan” dunia kerja di Jepang. Hal ini pun disetujui oleh para peserta OSIP, karena tanpa mental yang kuat akan sulit untuk menjalani berbagai pekerjaan yang harus dilakukan selama program internship.

Dalam pengamatan Bayu selama awal program internship, tingkat kepercayaan diri mahasiswa untuk berkomunikasi menggunakan Bahasa Jepang sudah mulai meningkat, ditambah dengan peningkatan skill-skill lain seperti kerjasama, kerja keras, komunikasi, dan lainnya, yang dilakukan di tempat kerja sudah mulai terlihat dampaknya pada penguatan karakter mahasiswa. Sebagai dosen pembimbing program, Bayu juga akan melaksanakan monitoring secara berkala melalui meeting online serta melalui aplikasi pesan singkat, untuk melihat perkembangan peserta OSIP serta untuk mengetahui kondisi kegiatan internship yang dilaksanakan, untuk selanjutnya menjadi bahan evaluasi pada kegiatan-kegiatan internship berikutnya.

Harapan utama dari program internship ini yaitu mahasiswa nantinya akan dapat memperoleh bekal yang cukup, untuk dapat langsung diterima bekerja segera setelah dinyatakan lulus dari FIB Unsoed, baik di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia maupun perusahaan Jepang tempat kegiatan OSIP saat ini berlangsung, kata Bayu.

Selanjutnya Bayu yang juga Pengurus Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang Indonesia (ASPBJI), menjelaskan bahwa setelah lima orang peserta OSIP berangkat ke Jepang, sebanyak enam orang mahasiswa yang sedang menunggu dokumen Certificate of Eligibility (CoE) untuk pengajuan visa internship, saat ini masih akan mengikuti perkuliahan regular di FIB Unsoed, dan diperkirakan seluruh peserta OSIP sudah berada di Jepang paling lambat pada bulan November 2023.

Bayu sebagai anggota Asosiasi Studi Jepang Indonesia (ASJI) menambahkan seperti pepatah Jepang yang berbunyi “Wakai toki no kuroo wa, katte demo se yo” yang memiliki arti: kerja keras ketika muda amat sangat diperlukan, bahkan jika harus membayar mahal sekalipun. Intinya adalah tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras, dan melalui program OSIP ini, semoga akan lahir generasi muda Soedirman (GenSoed) yang siap bekerja keras untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan dengan penuh optimisme. Maju terus pantang mundur, zenryoku de ganbatte kudasai.



Penulis     : Ir. Alief Eisntein, M.Hum

Foto           : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Posting Komentar

0 Komentar