Pendapat Ahli Mengenai Aktivitas Gunung Slamet

Yogi Adi Prasetya,ST.,M.Sc. (Dosen Ahli Geologi Gunung Api/Volkanologi dan penelitian saat S2 di Jepang tentang Petrogenesis dan Geokimia batuan Gunung Slamet Muda)

Purwokerto, kafapet-unsoed.com. Gunung Slamet adalah gunung api berbentuk stratovolkano yang merupakan Gunung api aktif terbesar di Pulau Jawa dan tertinggi ke 2 di Pulau Jawa. Dengan tinggi puncak 3.432 mdpl (meter di atas permukaan laut). Secara administratif Gunung Slamet masuk ke dalam 5 wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis terletak pada posisi 70 14' 30' Lintang Selatan dan 1090 12' 30" Bujur Timur, ujar Dosen Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Unsoed Yogi Adi Prasetya,ST.,M.Sc. saat pemaparan pada hari ini Senin 23 Oktober 2023 yang didampingi Ir.Alief Einstein,M.Hum. dari kafapet-unsoed.com

Menurut Yogi sapaan akrab Yogi Adi Prasetya,ST.,M.Sc. bahwa peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Slamet terakhir terjadi pada Maret hingga Agustus 2014, diikuti erupsi yang menghasilkan material abu dan lontaran material pijar di sekitar kawah/tipe letusan strombolian. Oleh karena itu tipe erupsi Gunung Slamet termasuk tipe Strombolian sebab didominasi oleh aliran lava pijar dan lontaran bom vulkanik di sekitar kawah, dan jatuhan abu vulkanik yang kemungkinan hingga lereng Gunung Slamet.

Alumni Program S2 Kyushu University, Fukuoka, Jepang Yogi mengatakan bahwa berdasarkan surat dari Kementerian ESDM bernomor 458.Lap/GL.03/BGVI2023, status Gunung Slamet meningkat dari Level 1 (normal) ke level 2 (waspada). Peningkatan ini didasarkan dari kenaikan aktivitas kegempaan di sekitar kawah Gunung Slamet.

Kenaikan aktivitas Gunung api adalah hal yang sangat normal terjadi dan tidak perlu khawatir. Untuk peningkatan aktivitas Gunung Slamet menjadi level 2 belum terlalu berbahaya bagi masyarakat di bawah Kaki Gunung Slamet, karena radius bahaya masih 2 km dari kawah, sehingga untuk saat ini hanya pendakian saja yang sebaiknya ditutup agar tidak ada warga yang pergi menuju kawah Gunung Slamet, kata Yogi yang penelitian saat S2 di Jepang yaitu tentang Petrogenesis dan Geokimia batuan Gunung Slamet Muda.


Yogi yang juga dosen ahli Geologi Gunung Api (Volkanologi) dari Fakultas Teknik Unsoed menjelaskan bagi masyarakat di sekitar kaki Gunung Slamet sebaiknya tetap waspada dan tidak panik karena situasi saat ini masih terbilang aman. Himbauan kepada masyarakat adalah jangan mudah termakan berita yang ada di sosial media.

Yogi (anggota IAGI/Ikatan Ahli Geologi Indonesia) menambahkan untuk Masyarakat juga dihimbau agar memantau situasi dari pihak-pihak terkait seperti kementerian ESDM, Pemerintah Kabupaten setempat atau BPBD.



Penulis     : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Foto           : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Posting Komentar

0 Komentar