Kajian Kafapet Unsoed ke-71 diadakan BIB Lembang


Lembang, Kafapet-unsoed.com. Keluarga Alumni Fakultas Peternakan (Kafapet) Unsoed D.I.Jabodetabeksesuci berkolaborasi dengan Kafapet Bandung Raya (KBR) pada hari Minggu 12 November 2023 mengadakan Kajian Rutin Bulanan ke-71 di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, ujar Ir.Alief Einstein,M.Hum. dari kafapet-unsoed.com usai bincang-bincang dengan Roni Fadilah. alumni Fapet Unsoed angkatan 1986 dan Puji Hartono,SPt. alumni angkatan 1992.

Sekitar 40 alumni hadir, dan datang dari beberapa kota di antaranya Tasik, Bandung, Bogor, Bekasi, Jakarta, dan Tangerang, kata Puji Hartono.

Kajian menurut Roni Fadilah, dilaksanakan secara outdoor gaya lesehan. Udara sejuk Lembang sangat terasa, menambah khusu' mrendengarkan tausiah dari Ustadz. Seperti biasa, kajian dimoderatori oleh  Nadam Subekti.


Tri Harsi, sebagai tuan rumah, sekaligus Kepala Balai BLU BIB Lembang membuka kajian. "Kajian di BIB Lembang telah dilaksanakan sekitar 3 kali, ada tenggang waktu karena Covid-19 dan wabah PMK pada sapi", ujar Tri Harsi.

Yudhie Akhmadi Ketua Kafapet D.I.Jabodetabeksesuci merasa bersyukur bisa ikut kajian sambil berwisata. Pertama kali kami ke BIB lembang saat itu baru nikah, kemudian yang ke-2 di BIB kami belum bisa ikut karena anak masih kecil, sekarang 2023 kami bisa bawa 2 putri kami", tutur Yudhie penuh dengan kebahagiaan.

Perwakilan dari Kafapet Bandung Raya, Satrio Sampurno mantan ketua KBR merasa ikut bangga dapat bersilaturahmi dan ikut kajian. Ke depan KBR harus mengadakan kajian rutin.


Alumni istimewa kajian kali ini yakni hadirnya Nuroso (dari Tasik Malaya yang juga Sekjen PP. Kafapet Unsoed) langsung didaulat untuk membaca Al-Quran sebagai pertanda dimulainya Kajian.

Ustad Dudi Lutfi pengasuh Rumah Al-Quran, Lembang, membawa topik "Perjalanan Manusia Melewati Berapa Alam".

Perjalanan kehidupan manusia sudah diceritakan di dalam Al-Quran secara rinci. Ada beberapa Alam yang dilalui oleh manuasia, yaitu ;

1. Alam Arwah (Ruh),

2. Alam Rahim,

3. Alam Dunia,

4. Alam Barzah,

5. Alam Akhirat.

Setiap Alam mempunyai peranannya masing-masing, seperti  di Alam Ruh, semua Ruh itu hanya beriman kepada Allah Ta'ala, dan ini merupakan  kebahagian yang hakiki yaitu beriman kepada Allah Ta'ala.

Manusia akan hidup di alam akhirat dengan 2 pilihan yaitu Surga atau Neraka. Di Surga hanya orang yang beriman dan bertaqwa, dan sebaliknya neraka untuk golongan yang tidak beriman.

Di surga hanya dihuni oleh manusia yang hatinya bersih. Bagaimana caranya supaya jiwa tetap bersih? Kata ustadz Dudin sebagai berikut :

1. Hati harus selalu diberikan "pupuk" jiwa. Serta harus hilangkan kebencian, iri, dengki, dan hasad,

2. Harus saling mengingatkan sesama orang yang beriman,

3. Harus selalu bertaqwa.

Pada hakekatnya, manusia itu dalam kerugian,  kecuali orang yang beriman,  orang yang beramal sholeh, orang yang bertaqwa.

Islam itu memberikan hak pada tubuh, Sholat ada waktunya, berpuasa ada waktunya untuk berbuka, manusia harus menikah. Sehingga di hati akan muncul Khouf (ketakutan) dan Roja (harapan) bersatu. Selalu Istiqfar, sebagai indikator untuk menjaga hati selalu bersih.

Diakhir khajian diadakan tanya jawab. Pertanyaan dari Saefullah dan Ibu Suko. Saefullah bertanya, setiap melaksanakan kebaikan atau perbuatan harus karena Allah. Bagaimana kaitan dengan harapan untuk masuk Surga?

"Allah Ta'ala dalam Al-Quran dan Rosullullah, SAW. mengajarkan agar umatnya untuk selalu berdo'a supaya meminta surga. Meminta surga merupakan sugesti sehingga kita bergerak,  berucap, dan bertindak karena Allah semata, berharap mendapatkan surga. Surga digambarkan secara rinci,  begitupun gambaran neraka.

Ibu Suko : Apakah orang yang mati langsung masuk surga?, dan apakah orang yang mati karena kecelakaan Ruhnya "gentayangan?"

Manusia masuk surga melalui 3 jalan yaitu tanpa hisab, dihisab, langsung neraka.


Setiap mati dengan cara apapun, Ruh akan dibawa langsung, tidak ada yang gentayangan. Hanya tipu daya setan menyerupai ruh orang mati, hanya bertujuan untuk menyesatkan manusia.

Kajian ditutup dengan makan bersama, berfoto ria, dan berdiskusi santai. Keluarga Alumni Fapet Unsoed selalu ceria dan tetap menjaga tali persaudaraan, jelas Roni Fadilah.



Penulis     : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Foto           : Dokumen Kafapet

Posting Komentar

0 Komentar