Dosen HI Perluas Kemampuan Identifikasi Disinformasi dalam Training di Nairobi

Dias Pabyantara Swandita Mahayasa,M.Hub.Int. di Wisma Indonesia Nairobi.

Purwokerto, Kafapet-unsoed.com. Mulai tanggal 24 - 26 Januari 2024 Dosen Hubungan Internasional FISIP Unsoed, Dias Pabyantara Swandita Mahayasa,M.Hub.Int. memenuhi undangan untuk mengikuti training expert yang diselenggarakan oleh Resilience Network di bawah koordinasi Center for Information Resilience, ungkap Dias (sapaan akrab Dias Pabyantara Swandita Mahayasa,M.Hub.Int) saat pemaparan yang dipandu oleh Ir.Alief Einstein,M.Hum. dari kafapet-unsoed.com pada hari ini Kamis 15 Februari 2024.

Menurut Dias, training yang diselenggarakan di Nairobi Kenya ini, membekali peserta dengan pengetahuan mengenai disinformasi dan bagaimana mengidentifikasi bentuk disinformasi yang menggunakan teknik Open-Source Intelligence (OSINT).

Pada forum tersebut, Dias sebagai dosen ahli Kajian Gender dan Gerakan Sosial dari FISIP Unsoed mempresentasikan penelitian mengenai bagaimana malign actors menggunakan narasi gender dan maskulinitas untuk memengaruhi opini publik dari masyarakat yang ditargetkan sebagai bagian tidak terpisahkan dari konflik internasional.

Dias yang juga Direktur Center for Identity and Urban Studies (Centrius), Surabaya mengatakan bahwa penelitian ini telah lebih dahulu diterbitkan di jurnal internasional bereputasi pada akhir tahun lalu.

Setelah menyelesaikan workshop, Dias berkesempatan mengunjungi Wisma Indonesia dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Nairobi. Di KBRI Nairobi, Dias diterima oleh Yusuf Suryanegara, Konselor Politik KBRI Nairobi, diplomat senior sekaligus Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Unsoed.í Keduanya berdiskusi singkat mengenai dinamika kondisi politik yang ada di wilayah kerja KBRI Nairobi, dan pengaruhnya terhadap hubungan antara Indonesia dengan wilayah Afrika Timur.

Kesimpulannya, peluang-peluang kerja sama dengan berbagai pihak di negara Afrika Timur di berbagai bidang terbuka lebar, namun belum banyak dijajaki oleh stakeholders di Indonesia, ujar Dias yang sudah menghasilkan 2 (dua) Hak Kekayaan Intelektual.



Penulis     : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Foto          : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Posting Komentar

0 Komentar