Puasa Ramadan (Saatnya Upgrade Kesehatan Jiwa dan Raga)

Siwi Pramatama Mars Wijayanti,SSi.,MKes.,Ph.D. (Alumni Program Doktor/S3 dari Centre for Virus Research, University of Glasgow, Inggris Raya dan dosen FIKes Unsoed yang mempunyai 29 jurnal artikel yang sudah di Indeks Scopus).

Purwokerto, Kafapet-unsoed.com. Puasa Ramadan yang merupakan salah satu kewajiban yang dijalankan umat muslim, ternyata memberikan banyak manfaat kesehatan. Puasa merupakan praktik spiritual dan kesehatan yang penting dalam banyak tradisi agama dan budaya di seluruh dunia. Di berbagai tradisi agama dan budaya, puasa sering kali dianggap sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, memperkuat disiplin diri, serta menumbuhkan empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung, ungkap dosen FIKes (Fakultas ilmu-ilmu Kesehatan) Unsoed Siwi Pramatama Mars Wijayanti,SSi.,MKes.,Ph.D. saat berbincang-bincang dengan Ir.Alief Einstein,M.Hum. dari kafapet-unsoed.com

Puasa Ramadhan menurut Siwi,PhD. (sapaan akrab Siwi Pramatama Mars Wijayanti,SSi.,MKes.,Ph.D.) yang juga alumni Program Doktor (S3) dari Centre for Virus Research, University of Glasgow, Inggris Raya, dari sisi kesehatan, dengan puasa Ramadan kita memberikan waktu istirahat terutama pada sistem pencernaan. Hal tersebut dapat mengurangi beban kerja pada organ-organ seperti lambung, usus, dan pankreas, sehingga meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

Selanjutnya, puasa dapat membantu tubuh dalam proses detoksifikasi dengan memberikan waktu bagi sistem pencernaan untuk beristirahat dan memperbaiki diri. Proses ini dapat membantu dalam penghilangan racun-racun yang terakumulasi dalam tubuh, kata Chief Editor Insights in Public Health Journal di FIKes Unsoed , Siwi,PhD.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Puasa juga dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, yang berpotensi mengurangi risiko penyakit jantung. Puasa juga sering kali dihubungkan dengan penurunan berat badan. Puasa telah terbukti membantu mengatur hormon ghrelin (yang memicu rasa lapar) dan hormon leptin (yang menekan nafsu makan). Dengan demikian, puasa dapat membantu dalam pengendalian berat badan dan manajemen nafsu makan, ujar dosen ahli Epidemiologi Penyakit Tropis dari FIKes Unsoed, Siwi,PhD.

Dengan mengatur pola makan selama periode puasa, seseorang dapat mengonsumsi lebih sedikit kalori dan mengurangi kelebihan berat badan. Namun, penting untuk menjaga pola makan yang seimbang dan tidak mengalami kekurangan nutrisi selama proses puasa, jelas Ketua Tim Komisi Etik FIKes Unsoed, Siwi,PhD.

Siwi,PhD. (Pengurus IAKMI / Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia) mengatakan bahwa beberapa jurnal penelitian menyebutkan berbagai manfaat kesehatan dari puasa misalnya dapat memberikan efek positif pada kesehatan serta meningkatkan kesehatan mental, meningkatkan suasana hati, membantu menghilangkan stres, kecemasan, dan depresi. Jadi puasa tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik/raga namun juga kesehatan jiwa. Puasa juga dapat memiliki manfaat psikologis, seperti meningkatkan kesadaran diri dan kecerdasan emosional. 

Siwi,PhD. yang ke tiga (3) judul bukunya sudah diterbitkan menjelaskan bahwa dengan membatasi asupan makanan dan fokus pada aktivitas spiritual, banyak orang merasa lebih terhubung dengan diri mereka sendiri dan orang lain. Puasa melibatkan menahan diri dari nafsu dan keinginan duniawi, yang memerlukan kontrol emosi dan kesabaran. Dengan latihan ini, seseorang dapat mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan emosi dan menjaga ketenangan dalam situasi sulit.

Kita juga harus tetap menjaga kesehatan selama berpuasa. Berikut beberapa tips untuk tetap sehat menurut Siwi,PhD. yang mempunyai 29 jurnal artikel yang sudah di Indeks Scopus :

1. Tetap Terhidrasi

Minum cairan beberapa kali sepanjang malam untuk mencegah dehidrasi. Pilihlah cairan yang tidak mengandung kafein, karena minuman berkafein dapat menyebabkan dehidrasi.

2. Pola Makan Sahur

Pola makan.sahur yang baik. Sahur memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga stamina tubuh selama menjalankan ibadah puasa dan aktivitas ketika di siang hari. Untuk itu, perbanyak konsumsi makanan yang tinggi serat seperti buah dan sayur, serta hindari makanan yang tinggi minyak karena akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan kantuk di siang hari.

3. Pola Makan Saat Berbuka

Langsung mengkonsumsi makanan yang banyak ketika berbuka puasa, akan menyebabkan perut menjadi sesak. Untuk itu, makanlah makanan secukupnya secara bertahap, dimulai dengan mengkonsumsi air putih dan sedikit makanan manis. Tubuh membutuhkan nutrisi yang baik seperti sayuran, buah-buahan, protein tanpa lemak, dan lemak sehat (lemak dari tumbuhan, seperti minyak zaitun dan kacang-kacangan). Semua ini penting untuk memberikan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

4. Menjaga Pola Makan Malam

Makan malam terlalu banyak saat malam hari akan menyebabkan penambahan berat badan. Selain itu juga hindari konsumsi kopi dan soda karena akan menyebabkan sulit tidur.

5. Aktivitas Fisik

Aktifitas fisik minimal 30 menit. Meskipun sedang berpuasa, aktivitas fisik masih sangat penting untuk menjaga kebugaran tubuh.

6. Menjaga Pola Tidur

Jika harus melakukan persiapan untuk sahur dan bangun di pagi hari, maka hindari tidur terlalu malam untuk keperluan yang tidak terlalu penting.

Siwi,PhD. menambahkan mari kita semua memanfaatkan momen puasa Ramadan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan juga kesehatan jiwa kita.


Penulis      : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Foto           : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Posting Komentar

0 Komentar