Kembali, Departemen INTP Fapet IPB Mengadakan Kuliah Umum


Bogor, Kafapet-unsoed.com. Rabu (3/4/24) Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP) Fakultas Peternakan IPB gelar kuliah umum pada mata kuliah Nutrisi Unggas Komersial Presisi (NUKP) dengan tema "Usaha Ayam Broiler Menggunakan Kandang Tertutup". Diisi oleh pembicara yang kompeten dibidangnya yaitu Ir. Roni Fadilah, SE, IPU, ASEAN Eng, CHt, CI.

Latar belakang Roni sapaan akrabnya, selain memiliki pengalaman di bidang oerunggasan lebih dari 30 tahun, Marketing Service Manager PT New Hope Indonesia, juga merupakan praktisi mengajar dari berbagai PTN, narasumber sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dari beberapa Lembaga Sertifikasi Profesi, Penulis Buku, jurnalis dan Master Instructor berlisensi BNSP.

Acara kuliah umum dibuka oleh Prof Sumiati guru besar Departemen INTP Fapet IPB. Dan dimoderatori oleh Arif Darmawan salah satu dosen INTP Fapet IPB.

Roni mengawali perkuliahan dengan menjabarkan perkembangan performa ayam broiler dari tahun 90an sampai 2021. "Pertumbuhan ayam broiler sangat cepat, sekarang umur 5 minggu sudah tercapai 2,3kg "ujar Roni".

Hal menarik dalam perkuliahan ini, baru saja dimulai audiens sudah diberikan pertanyaan oleh Pemateri. Mengapa ayam broiler modern sekarang pertumbuhannya sangat cepat? Luar biasanya, audiens sangat antusias dalam perkuliahan dan memberikan pendapatnya, tercatat ada dua audiens yang memberikan pendapatnya yakni Ahmad Fauzi yang mengatakan bahwa "Gemetik ayam broiler sekarang sudah sangat bagus" dan ditambahkan oleh Allendra Bayu yang mengatakan "sekarang ketersediaan dan kualitas pakan sangat baik ditambah dengan manajemen juga semakin bagus".


Roni menjelaskan, perkembangan genetik sekarang sudah melalui seleksi yang sangat ketat, beberapa indikator yang diambil adalah :

1. Cardiovascular function

2. Skeletal integrity

3. Leg conformation

4. Physical examination

5. Genetic merit

Roni menambahkan "Potensi genetik ayam akan muncul jika 70% faktor lingkungan atau milieu bisa terpenuhi", ujarnya.


Realita di lapangan, Tantangan faktor lingkungan yang sangat tinggi, baik dari tingginya suhu dan kelembaban di dalam kandang. Oleh itu, sangat diperlukan kejelian untuk terus memantau kondisi lingkanan di dalam kandang, lakukan tindakan yang cepat jika terjadi penyimpangan.

Kondisi faktor lingkungan yang berubah rubah secara dratis, ciri khas iklim tropis , maka diperlukan tekhnologi kandang tertutup (closed house) yang lebih mampu untuk mengatur dan menjaga kestabilan milieu sesuai dengan kebutuhan ayam ", ujar Roni".


Dalam pemeliharaan ayam broiler dengan sistem closed house, sangat diperlukan 2 kompetensi yaitu :

1. Manajemen pemeliharaan ayam broiler

2. Manajemen Pengoperasian Kandang Tertutup (Closed House)

Dalam perkuliahan Roni menjelaskan tentang prinsip closed house serta beberapa langkah persiapan kandang closed house yang layak. Beberapa yang harus dilakukan adalah :

1. Menghitung dimensi kandang

2. Menghitung kebutuhan jumlah kipas

3. Menghitung Kapasitas Kipas

4. Menghitung air excange rate

5. Menghitung luas inlet/PAD


Untuk mengetahui, audiens menyimak atau tidak, Roni mendadak memberikan test. Apa saja tahapan persiapan untuk closed house? Pertanyaan ini dijawab dengan benar oleh Khairun Nisa dan Rifka Sari Cantika. Roni sangat mengapresiasi antusias dan fokus audiens dalam mengikuti perkuliahan.

Sesi tanya jawab diisi oleh beberapa pertanyaan yang muncul, mulai dari biosekuriti, pengolahan sekam bahkan cara memulai usaha untuk menggunakan closed house.


Kuliah umum diikuti lebih dari 110 peserta, terdiri dari 6 Dosen  yaitu : 1. Arif Darmawan, SPt, MSi ; 2. ⁠Dr Ir Widya Hermana, MD; 3. ⁠Ir Dwi Margi Suci, MS; 4. ⁠Dr Ir Rita Mutia, M.Agr; 5. ⁠Lanjarsih, SPt, MM dan  6. Prof. Dr. Ir. Sumiati, M.Sc., IPM serta para mahasiswa. Sesi penutup diberikan tanda terima kasih berupa sertifikat untuk Roni oleh Prof. Sumiati selaku penanggungjawab. "Semoga kedepannya bisa terus bekerjasama dan berkolaborasi untuk semakin membuka wawasan mahasiswa dalam dunia industri perunggasan ", ujar Sumiati.


Penulis     : Fajar Hidayat

Foto           : Fajar dan Roni

Editor       : Roni Fadilah

Posting Komentar

0 Komentar