Dokter Bagas di Castle De Haar, Utrecht, Belanda. |
Kafapet-unsoed.com. Sebagai mahasiswa PhD yang tinggal di Amsterdam sejak Maret 2022, pada tahun 2024 ini adalah tahun ketiga Pak dokter menjalani ibadah puasa di Belanda. Kesan pertama yang membuat pengalaman puasa Pak dokter di Belanda begitu berbeda adalah durasi puasa yang berbeda dengan di Indonesia, apalagi kalau puasanya bertepatan di musim panas. Tahun ini, puasa berdurasi sekitar 14 - 15.5 jam, jadi relatif mirip dengan durasi di Indonesia, ujar Pak dokter Dosen Fakultas Kedokteran Unsoed yang sedang Kuliah Program Doktor / PhD in Medical Ethics, Amsterdam UMC, University of Amsterdam, Belanda dr.Raditya Bagas Wicaksono selesai bincang-bincang jarak jauh dengan Ir.H.Alief Einstein,M.Hum. dari kafapet-unsoed.com
Lokasi kampus University of Amsterdam yaitu di ibu kota Belanda di Amsterdam. Adapun pusat pemerintahan dan parlemen Belanda di Den Haag. Jarak dari Amsterdan ke Den Haag di tempuh sekitar 90 menit bila naik public transport (kereta, tram, bus). Khusus untuk moda transportasi dr. Raditya Bagas Wicaksono pergi ke kampus yakni hampir selalu naik sepeda. Sebab Kampusnya ada di beberapa gedung pada lokasi yang berbeda. Kampus terdekat (Amsterdam UMC locatie VUmc) berjarak sekitar 4.3 km, gedung lain (Universiteit van Amsterdam - REC Building) berjarak sekitar 6.7 km.
Selama di Belanda dr.Raditya Bagas Wicaksono (anggota IDI Banyumas) tinggal bersama keluarga yang terdiri dari istri dan satu anaknya yang masih berusia 4 tahun. Karena tinggal dengan keluarga, mereka masak sendiri untuk berbuka puasa dan makan sahur. Kadang-kadang mereka delivery order dari restoran halal terdekat. Dengan adanya istri Pak dokter di rumah yang dapat mendampingi putranya dan mempersiapkan kebutuhan Pak dokter sekeluarga. Putra Pak dokter saat ini sudah masuk Basisschool (semacam Sekolah Dasar) dan mulai belajar bahasa Belanda di sekolah. Selain itu, istri Pak dokter juga membantu putranya dalam adaptasi belajar di lingkungan sosial yang baru.
Kegiatan buka puasa (iftar) bersama menurut dokter Bagas (sapaan akrab dr.Raditya Bagas Wicaksono) tetap menjadi salah satu bagian yang tidak terlewatkan walaupun jauh dari tanah air. Buka puasa bersama keluarga, bersama rekan-rekan PhD dari Indonesia, komunitas Muslim Indonesia, dan negara lain, serta masih banyak lagi kegiatan serupa. Hal ini sangat indah, momen berkumpul seperti inilah yang justru menjadi ciri khas bulan Ramadan. Berkumpul bersama teman, keluarga, dan kolega saat momen buka puasa bersama mempererat persaudaraan sekaligus memperluas sudut pandang dalam melihat dunia, kata Dosen dari Departemen Bioetika dan Humaniora, Fakultas Kedokteran Unsoed dokter Bagas.
dr.Bagas sedang di Oxford Inggris. |
Pada beberapa kesempatan, dokter Bagas yang juga dosen ahli Bioethics dan Palliative Care dari Fakultas Kedokteran Unsoed mengikuti buka puasa bersama dengan teman-teman dari negara lainnya di antaranya dari Turki. Menunjukkan betapa teman-teman dari Turki tersebut sangat memuliakan tamu dan all-out dalam menjamu tamunya, ujar dokter Bagas yang pada tahun 2022-2026 mendapatkan Awardee Beasiswa LPDP dan pada tahun 2011-2017 pernah memperoleh Beasiswa Unggulan Kemendikbud RI.
Rekan-rekan dokter Bagas di kampus pun menunjukkan toleransi yang tinggi. Meskipun ada yang "atheis", mereka sangat tertarik untuk mempelajari apa saja yang dilakukan oleh umat Muslim selama Ramadan, mulai dari makna ibadah puasa, hingga acap kali menanyakan "Bagaimana puasamu? Lancar dan sehat kan?" Hal seperti ini membuat hati terasa hangat dan sangat menyentuh, jelas dokter Bagas yang pernah meraih Nilai UKMPPD (Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter) tertinggi pada bulan Februari 2017.
Lokasi Sholat Tarawih di seputar rumah dokter Bagas di Belanda, di antaranya ada Masjid Indonesia, Masjid Turki, Masjid Maroko. Masjid terdekat dari rumah adalah masjid Maroko (De Blauwe Moskee), jarak sekitar 500 meter-an. Beberapa masjid yang takmir pengelolanya warga Indonesia, seperti PPME Al Ikhlash Amsterdam, Euromoslim Amsterdam, Masjid Al Hikmah Den Haag, dan Stichting Generasi Baru Utrecht.
Umat Muslim Indonesia di Belanda akan merayakan Idul Fitri pada hari Rabu, 10 April 2024, sesuai dengan musyawarah Alim Ulama dan Tokoh Umat Islam di Belanda serta berdasarkan hasil hisab, ungkap dokter Bagas dari Divisi Akademik dan Kajian Strategis Persatuan Pelajar Indonesia di Amsterdam, Belanda.
Penulis : Ir. Alief Einstein, M.Hum
Foto : Ir. Alief Einstein, M.Hum
0 Komentar
Jika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer