Purnama Flower Moon

Jamrud Aminuddin,SSi.,MSi.,Ph.D. (Ketua Jurusan Fisika FMIPA Unsoed dan alumni S3 Remote Sensing, Chiba University, Jepang).

Purwokerto, Kafapet-Unsoed.com. Kurang dari 1 bulan sebelum puncak pelaksanaan ibadah haji pada tahun ini di Bulan Zulhijjah, akan didahului sebuah fenomena menarik di langit, yaitu kejadian flower moon pada hari ini Senin malam, tanggal 12 Mei 2025, ungkap Ketua Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unsoed Jamrud Aminuddin, S.Si., M.Si., Ph.D. saat pemaparan yang di pandu Ir.H.Alief Einstein,M.Hum. dari kafapet-unsoed.com.

Pada bulan Mei 2025, menurut Jamrud Aminuddin,SSi.,MSi.,Ph.D. (alumni S3 Remote Sensing, Chiba University, Jepang) langit malam akan dihiasi oleh Flower Moon, julukan tradisional untuk purnama yang muncul di bulan Mei. Nama ini berasal dari suku-suku asli Amerika dan budaya-budaya kuno yang menamai tiap purnama berdasarkan fenomena alam yang umum terjadi saat itu. "Flower Moon" merujuk pada mekar melimpahnya bunga-bunga musim semi di belahan bumi utara, menandakan masa pertumbuhan dan pembaruan alam.  

Selain keindahan visual dari purnama, Flower Moon Mei 2025 juga akan terjadi bersamaan dengan perigee, yaitu saat bulan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi dalam orbit bulanannya. Ini menjadikan Flower Moon tahun ini sebagai supermoon, yang berarti bulan akan tampak lebih besar dan terang dari biasanya. Sebuah momen yang ideal bagi para pengamat langit dan fotografer, jelas Jamrud Aminuddin, S.Si., M.Si.,Ph.D. (dosen ahli kajian Fisika Komputasi dan Remote Sensing dari FMIPA Unsoed).

Jamrud Aminuddin,SSi.,MSi.,Ph.D. (Ketua Jurusan Fisika FMIPA Unsoed dan alumni S3 Remote Sensing, Chiba University, Jepang).

Jamrud Aminuddin,SSi.,MSi.,Ph.D. (anggota Assosiasi Pilot Drone Indonesia/APDI) mengatakan bahwa Flower Moon 12 Mei 2025 adalah momen langit yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menyentuh sisi emosional dan spiritual banyak orang. Baik anda penggemar astronomi atau hanya ingin meluangkan waktu untuk terhubung dengan alam, Flower Moon adalah waktu yang sempurna untuk melakukannya.

Berikut ini Jamrud Aminuddin,SSi.,MSi.,Ph.D. (dosen yang mempunyai 20 artikel terindeks scopus) menguraikan secara singkat tips untuk mengamati flower moon. Dimulai dari pemilihan lokasi yang memiliki cakrawala terbuka dan minim polusi cahaya, seperti daerah perbukitan, pantai, atau pinggir kota. Selain itu, pastikan tidak ada bangunan tinggi atau pepohonan besar yang menghalangi pandangan ke arah timur, tempat bulan akan terbit. Selanjutnya, flower moon akan mencapai puncaknya pada pukul 17:55 WIB, namun karena masih sore, waktu terbaik untuk mengamatinya adalah mulai dari pukul 18.00 hingga tengah malam. Pada waktu bulan baru terbit (dekat cakrawala), cahayanya akan memberikan efek optik yang membuatnya tampak lebih besar dan kemerahan. Untuk mengabadikan momen ini, tidak memerlukan teleskop untuk menikmati purnama, namun binokular atau kamera dengan lensa zoom bisa membantu menangkap detail seperti kawah dan permukaan bulan. Saat pemotretan flower moon disarankan menggunkan tripod agar kamera tetap stabil saat pengambilan gambar dengan shutter lambat. Sebelum pengamatan dilakukan, pastikan langit cerah dan bebas awan. Boleh menggunakan aplikasi prakiraan cuaca untuk memastikan malam pengamatan tidak terhalang mendung atau hujan.

Flower Moon adalah momen yang sangat fotogenik. Untuk itu, pengamat bisa mencoba berbagai teknik fotografi malam seperti long exposure, atau memotret dengan latar depan (gunung, pohon, bangunan) untuk hasil dramatis. Hal yang penting diperhatikan saat pemotretan adalah mengatur kamera dengan mode dan mengatur fokus secara manual agar bulan tidak tampak terlalu terang, ujar Jamrud Aminuddin,SSi.,MSi.,Ph.D. (dosen yang mempunyai Hak Cipta dalam bidang Pompa Air Hemat Energi dengan Aliran Sungai sebagai Tenaga Penggerak).

Mengamati flower moon pada 12 Mei 2025 bukan hanya soal menikmati pemandangan langit, tetapi juga kesempatan untuk terhubung dengan alam, diri sendiri, dan orang-orang terdekat. Mari luangkan waktu malam itu untuk menyaksikan salah satu purnama tercantik tahun ini, kata Jamrud Aminuddin,SSi.,MSi.,Ph.D. (dosen yang sudah mendapatkan 30 judul Hibah Penelitian, 48 Seminar Nasional dan Internasional, serta 12 Hibah Pengabdian).

Jamrud Aminuddin,SSi.,MSi.,Ph.D. (Ketua Jurusan Fisika FMIPA Unsoed dan alumni S3 Remote Sensing, Chiba University, Jepang).

Jamrud Aminuddin,SSi., MSi.,Ph.D (anggota Physics Society of Indonesia/PSI) menambahkan bahwa flower moon pada prinsipnya bukan fenomena unik dilangit, tetapi menjadi momen istimewa karena dihubungkan dengan fenomena yang terjadi di permukaan bumi oleh pencinta astronomi.



Penulis     : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Foto          : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Posting Komentar

0 Komentar