![]() |
| Yogi Adi Prasetya,ST.,MSc. (Dosen Teknik Geologi Fakultas Teknik Unsoed dan alumni S2 dari Kyushu University, Fukuoka, Jepang) |
Purwokerto, Kafapet-Unsoed.com. Gempa bumi tektonik mengguncang Tarakan, Kalimantan Utara pada hari Rabu (5/11/2025) petang. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3.33° LU dan 117.82° BT, atau tepatnya berlokasi di laut, pada jarak 24 km Tenggara Tarakan, Kaltara, pada kedalaman 10 km, ungkap Dosen Teknik Geologi Fakultas Teknik Unsoed saat pemaparan yang di pandu Ir.H.Alief Einstein,M.Hum. dari kafapet-unsoed.com pada hari ini Kamis 06 November 2025.
Gempa tersebut menurut Yogi (alumni S2 dari Kyushu University, Fukuoka, Jepang) menimbulkan beberapa kerusakan di Kota Tarakan dan menimbulkan kepanikan warga. Meskipun kekuatannya tergolong sedang, kedalamannya yang dangkal membuat guncangan terasa kuat di permukaan. BMKG memastikan gempa tersebut dipicu oleh aktivitas tektonik pada sesar aktif di wilayah Kalimantan Utara.
Sesar adalah sebuah rekahan atau patahan pada batuan kerak bumi yang disertai pergeseran relatif satu blok batuan terhadap blok lainnya akibat gaya endogen dari dalam bumi, ketika blok batuan ini bergerak maka sering menimbulkan gempa bumi, jelas Yogi yang juga ahli Gunung Api.
Selanjutnya Yogi (Anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia/IAGI) mengatakan bahwa gempa bumi di Tarakan disebabkan oleh Sesar Tarakan yang merupakan sesar mendatar yang terletak di bagian utara Pulau Kalimantan dan membentang dari daratan hingga lepas pantai yang memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip fault).
Walaupun Pulau Kalimantan dikenal sebagai pulau yang tidak dilalui jalur subduksi tetapi masih banyak sesar-sesar lokal yang aktif dan dapat menimbulkan gempa bumi seperti Sesar Meratus, Sesar Mangkalihat, Sesar Tarakan, Sesar Maratua, Sesar Sampurna, dan Sesar Paternoster, ujar Yogi.
Yogi berharap kepada warga untuk tetap waspada dan tidak mudah percaya dengan informasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, dan warga terus memantau
Dampak gempa bumi Tarakan yang dirasakan oleh alumni Fakultas Peternakan Unsoed angkatan 1985 yang juga Asisten 3 Administrasi Umum Kota Tarakan Ir. Elang Buana M.Si. di antaranya beberapa ubin terangkat dan gerabah beberapa pecah.
Selanjutnya Ir. Elang yang pernah menjabat Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Tarakan selama sekitar 13 tahun mengatakan bahwa istri dan anak-anaknya sehat dan aman.
Penulis : Ir. Alief Einstein, M.Hum
Foto : Ir. Alief Einstein, M.Hum
informasi dari instansi terkait seperti pemerintah daerah, BPBD, atau BMKG.


0 Komentar
Jika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer