Kementerian Pertanian Pastikan Bantuan Segera Disalurkan


Jakarta, Kafapet, Unsoed.com. Senin 08 Desember 2025 Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) bergerak cepat merespons bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Provinsi Sumatera Barat. Bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar dalam proses pendistribusian dan tiba melalui KRI Banda Aceh di Pelabuhan Teluk Bayur.

Bantuan ini merupakan hasil konsolidasi langsung Menteri Pertanian yang berhasil menghimpun dukungan dari berbagai pihak, termasuk BUMN sektor pangan dan mitra strategis, dengan nilai penghimpunan mencapai Rp75 miliar dalam waktu singkat. Bantuan yang dibawa KRI Banda Aceh terdiri dari lebih dari 19 jenis kebutuhan pokok, antara lain beras, minyak goreng, gula, susu, air mineral, mie instan, pakaian, kebutuhan bayi, hingga keperluan higienis lainnya. Pelaksanaan distribusi dilakukan secara terkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, pemerintah kabupaten/kota terdampak, TNI AL, Pelindo, dan jajaran Forkopimda. Sebanyak ±55 truk dari kabupaten/kota terdampak disiapkan untuk menjemput langsung bantuan dari kapal sehingga proses bongkar muat dapat dilakukan dalam waktu cepat, maksimal 1×24 jam, sebelum KRI melanjutkan misi kemanusiaan ke Sumatera Utara dan Aceh, ungkap Alumni Fakultas Pertanian Unsoed angkatan 1991 Dr. Tedy Dirhamsyah, SP., M.A.B. saat bincang-bincang  dengan Ir.H.Alief Einstein,M.Hum. dari kafapet-unsoed.com


Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dr. Idha Widi Arsanti, SP, MP menyampaikan bahwa Kementan berkomitmen penuh mengawal proses bantuan hingga diterima masyarakat.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Asharullah, SP menyampaikan apresiasi atas gerak cepat Kementan dalam mendukung masyarakat di tengah bencana besar ini. Selain bantuan pangan, Pemprov juga meminta dukungan Kementan untuk pemulihan lahan pertanian dan perbaikan Daerah Irigasi (DI) yang banyak mengalami kerusakan akibat banjir dan longsor, ujar Dr. Tedy.


Menanggapi hal tersebut, Dr.Tedy yang juga Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) menjelaskan bahwa Kementan telah menugaskan jajarannya untuk melakukan pendataan lahan terdampak yang akan dikategorikan sebagai rusak ringan, sedang, dan berat. Hasil pendataan ini akan menjadi dasar percepatan bantuan alsintan, saprodi, serta dukungan teknis lain agar produksi pertanian dapat dipulihkan dan aktivitas tanam dapat kembali dimulai pada Januari mendatang, sesuai arahan Menteri Pertanian.

Kementerian Pertanian memastikan bahwa penyaluran bantuan ini akan terus dipantau hingga tiba di tingkat kabupaten/kota, serta berlanjut pada upaya pemulihan sektor pertanian Sumatera Barat yang terdampak serius akibat bencana, kata Dr. Tedy.



Penulis     : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Foto           : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Posting Komentar

0 Komentar