Selanjutnya Tim Unsoed terdiri dari Prof.Ir. Totok Agung, DH.,MP.,PhD., Prof. Sri Lestari (dosen Fak.Ekonomi dan Bisnis Unsoed), dan Dr. Arif Sudarmaji (dosen Teknik Pertanian Fak.Pertanian Unsoed) sebagai pendamping. Sedangkan sebagai pelaksana dari Universitas yang didirikan oleh Prof Yahya Muhaimin (mantan Menteri Pendidikan) yakni Universitas Peradaban di Bumiayu, Brebes. Adapun Tim pelaksana dari Universitas Peradaban yaitu Siti Mudmainah (Ketua) dengan anggota Randi Adzin, Wahyu Febriyono. Ketiganya dari Fak Saintek Univ Peradaban, ujar Prof. Totok Agung (alumni S3 dari Kyushu University, Fukuoka, Jepang).
Menurut Prof.Totok Agung baik Tim Pendamping maupun Tim Pelaksana bersama-sama menyusun program pemberdayaan melalui skema Kosabangsa :
1. Memperkenalkan varietas padi Protani. Temuan Fakultas Pertanian Unsoed dilepas tahun oleh Menteri Pertanian. Protani ini daya hasilnya tinggi, kadar protein tinggi, dan toleran kering,
2. Membuat pompa air yang bisa mengangkat air dari kali Cipali ke lahan sawah petani. Pompa air ini digerakkan oleh listrik berbasis solar sel sehingga hemat biaya dan berkelanjutan. Ada warga desa yang mewakafkan lahan pekarangan untuk pembangunan panel Surya. Juga banyak warga yang mengijinkan lahan untuk dilewati paralon air. Air bisa dinaikkan dan mengalir ke sawah saat ada sinar matahari,
3. Menyediakan mesin pembuat pupuk organik berbasis kotoran ternak, pupuk dijual kepada petani padi,
4. Menanam rumput pakan ternak di lahan desa, yang dirawat dan dimanfaatkan oleh peternak.
Kondisi saat ini :
1. Pompa air berbasis panel Surya sudah berjalan. Petani bisa tanam 2 kali dalam setahun atau bahkan lebih. Petani gunakan varietas Protani,
2. Mesin produksi pupuk sudah berjalan. Pupuk sudah bisa dikemas dan dijual,
3. Pihak - pihak yang terlibat yakni Kepala Desa dan Perangkat, kemudian petani dan peternak, beserta TNI (Koramil dan Kodim), Penyuluh Pertanian, Tim Unsoed dan Universitas Peradaban. Juga ada Mahasiswa dari Unsoed dan Universitas Peradaban.
Masyarakat tani Desa Pruwatan kini sedang berbahagia. Pasalnya, sekarang mereka bisa panen padi dua kali dalam satu tahun atau lebih. Padi yang ditanam juga daya hasilnya lebih tinggi dari biasanya. Ternyata Program Kosabangsa telah berhasil membantu memecahkan masalah masyarakat petani dan peternak di Desa Pruwatan dengan menggunakan teknologi yang dihasilkan dari penelitian dosen Unsoed dan pelaksanaan di lapangan dibantu tim dari Universitas Peradaban, kata Prof.Totok Agung.
Prof. Totok Agung menambahkan suatu ikhtiar agar ilmu pengetahuan itu semestinya bermanfaat dan berdampak bagi masyarakat.
Ini kegiatan kami di Pruwatan Bantarkawung Brebes yang meliputi aspek kebencanaan, ketahanan pangan, energi terbarukan, dan pengentasan kemiskinan. Sebagai upaya untuk membumikan hasil riset, ungkap Prof. Totok Agung.
Prof. Totok Agung; pada program pemberdayaan melalui skema Kosabangsa tersebut berhasil raih penghargaan Terbaik pada ajang Anugerah Diktisaintek 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia. Penghargaan tersebut diumumkan dalam acara penganugerahan yang digelar pada Jumat, 19 Desember 2025, bertempat di Gedung D Kementerian Pendidikan Tinggi RI, Jakarta.
Penulis : Ir. Alief Einstein, M.Hum
Foto : Ir. Alief Einstein, M.Hum



0 Komentar
Jika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer