Waspada Penipuan Mengatasnamakan KAFAPET UNSOED

Redaksi Kafapet-Unsoed.com baru saja mendapatkan kabar adanya penipuan kepada alumni yang  mengatasnamakan Kafapet Unsoed.

Kekompakan dan persaudaraan Kafapet Unsoed rupanya dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab untuk menipu alumni. Modusnya adalah mengaku sebagai alumni atau pejabat dari Purwokerto dan meminta sumbangan atau mengajak kerjasama bisnis yang cukup menggiurkan.

Ashar Saputra, Ketua Kafapet Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka Kuningan) melaporkan, dirinya mendapat wa dan telepon  tanggal 5 April 2018, dari oknum yang mengatasnamakan Alumni Fapet Unsoed, yaitu Andrian Wibisono angkatan 96. Oknum tersebut dengan membawa-bawa  nama Kafapet Unsoed mengajak bisnis di Kalimantan, dengan sistem bagi hasil.  Ashar Saputra tidak pikir panjang, langsung mentransfer sejumlah uang ke rekening bersangkutan. Setelah di transfer, no Hp tidak aktif lagi.


Contoh WA penipuan

Kejadian kedua, tanggal 18 April 2018, Alumni Fapet domisili di Cirebon. Ditelp juga sama orang yang mengaku bernama Aprianto SH MM, Kabag Keuangan "Kabupaten Purwokerto"  dengan modus "Pengembangan UKM yang di bawah Kafapet Unsoed". Untungnya Alumni ini konfirmasi dulu ke Kafapet Wilayah Jabodetabeksesuci Roni Fadilah. Akhirnya modus penipuan tersebut bisa digagalkan

Dari pengamatan redaksi, modus penipuan ini sebenarnya sudah sering. Hanya kali ini menggunakan Kafapet Unsoed yang dikenal kompak dan saling membantu.

Roni Fadilah mengimbau agar alumni hati-hati dan cermat menanggapi permintaan sumbangan atau sejenisnya dari pihak yang tidak dikenal dan mengatasnamakan keluarga atau sebuah organisasi seperti Kafapet. Jika mengatasnamakan Kafapet Unsoed, Roni menyarankan agar segera hubungi pengurus Kafapet wilayah setempat atau ke Kafapet Pusat.

Roni menganalisa, untuk kasus yang menimpa alumni Fapet Unsoed, jika dicermati whatapps penipu itu sebenarnya sudah mencurigakan. Penipu menggunakan kata "Kabupaten Purwokerto" yang jelas-jelas keliru, karena Purwokerto bukan Kabupaten. "Pejabat gadungan" ini juga minta ditelepon, sesuatu yang tidak lazim. Dan juga tidak logis seorang pejabat Kabupaten minta dana ke alumni perguruan tinggi.

Modus Penipu Beragam dan Bisa Pake Hipnotis

Semakin hari modus yang dilakukan juga semakin beragam. Mungkin kita sudah hapal dengan modus penipuan SMS yang akrab dengan sebutan "sms mama" yang bunyinya kurang lebih seperti ini "... tolong isikan pulsa 20 ribu ke nomor baru ini, penting ... mama". Penipuan model tersebut bertujuan untuk mendapatkan pulsa sebanyak mungkin dari calon korban, namun mungkin saat ini sudah banyak orang yang hafal dengan trik ini.

Kemudian muncul modus SMS lain yang berbunyi seperti " ... jangan transfer ke rekening ini, transfer saja ke rekening bank yang itu ... ", bila kita cermati bunyi sms penipuan ini jelas-jelas mengharapkan balasan dan biasanya pulsa handphone mereka tersedot oleh si penipu.
Untuk menghindari modus atau trik tipuan seperti diatas, hindarilah membalas sms dari orang yang tidak jelas, karena hingga saat ini pencurian pulsa dengan modus penipuan diatas masih tetap marak.
Penipuan melalui telepon rumah juga banyak terjadi, biasanya para penipu menelepon dengan mengatakan salah satu penghuni rumah mengalami kecelakaan atau masuk rumah sakit sampai dengan mengalami penahanan oleh pihak yang berwajib karena tersangkut narkoba dan kesemuanya memerlukan biaya untuk segera di transfer ke rekening yang mereka berikan, bahkan ada juga yang mengaku telah di hipnotis melalui telepon.

Menangkal Hipnotis Lewat Telepon
Berikut adalah cara menangkal hipnotis lewat telpon,atau cara mencegah serta mengatasi modus penipuan lewat telpon yang bersumber dari www.crimecyber.net

Sebelum melakukan sesuatu yang para penipu inginkan hendaknya cek terlebih dahulu kebenaran berita yang disampaikan. Sedangkan untuk kasus hipnotis, usahakan jangan sampai terlalu serius mendengarkan omongan orang yang tidak dikenal . Putuskan saja jika dirasa mengganggu , tidak usah merasa tidak enak atau tidak sopan.
Untuk modus penipuan yang mengaku dari bank harus kita ingat, bahwa pihak bank atau card center tidak akan menanyakan data pribadi kita jika posisi telepon adalah dari arah mereka (pihak bank yang menghubungi kita). Berbeda sekali bila kita yang menghubungi mereka, tentunya pihak bank wajib menanyakan hal-hal pribadi tersebut untuk keamanan.***

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Waspadalah....
    Waspadalah....
    Waspadalah....

    Semoga kita terhindar dr orang2 yg berniat jahat pada kita. Aamiin YRA

    BalasHapus
  2. Hati hati...
    Penipu sudah masuk ke "Tubuh" Kafapet.
    Abaikan kalau mencurigai atau konfirmasi terlebih dahulu ke pengurus Kafapet

    BalasHapus

Jika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer