Kajian Edisi Emas Kafapet Unsoed Jabodetabeksesuci Bahas Silaturahmi



Kafapet-Unsoed.com. Tanpa terasa acara kajian bulanan Kafapet Unsoed Jabodetabeksuci bulan Februari ini sudah memasuki angkatan ke 50. Ketua Kafapet Jabodetabeksuci Roni Fadilah mengatakan, Kajian  kali ini bisa disebut sebagai Kajian Edisi Emas. Acara berlangsung di kediaman Shita Anisa Doman (Alumni Fapet Unsoed angkatan 88) Perumahan Pondok Lestari Blok C4 No.  7 Tangerang, Ahad, 3 Februari 2019.

Kajian diisi oleh Ustad yang sangat spesial, didatangkan dari Mabes Polri yaitu AKBP H. M. Ali Saifudin, S. Ag.  Kasubbagrohis Bagbinreligi Rowatpers SSDM Polri. Kajian membahan tentang Makna arti Silaturohim dan Silaturahmi, serta Perkembangan Janin menurut Islam.  Sengaja membahas Perkembangan Janin,  karena Tuan Rumah yaitu Shita Anisa Doman akan mendapatkan calon cucu pertama yang masih dalam kandungan sudah  menginjak usia 7 bulan, dari putrinya Nadia Amira Y Doman  dan menantunya  Bhredipta Cresti Socarana .
Bhredipta Cresti Socarana dan Nadia Amira Y Doman  .
 Alhamdulillah, rumah tuan rumah penuh sesak oleh Alumni yang ikut dalam kajian,  plus dalam kajian kali ini, dihadiri juga dari pihak keluarga besan yaitu Keluarga Komjen Pol. Drs. Arief Sulistyanto, M. Si.

Ringkasan ceramah dari Ustad H. M.  Ali Saigudin

Ustad H. M.  Ali Saigudin mengatakan, silaturahim berasal dari bahasa Arab, ‘sillah ar-rahim’ (Shillah), artinya hubungan rahim; tali kasih sayang. Jadi kata "silaturahim" ini merujuk pada hubungan kekeluargaan. Ikatan janin, ikatan darah daging.

Ada yang berbeda dari kata rahim dan rahmi. Rahim merujuk pada ‘tempat janin’. Sementara ‘rahmi’ terserap dari ‘ar-rahm’, kasih sayang. Silaturahim dan Silaturahmi, hakikatnya mengandung makna yang sama tapi penggunaannya dalam kalimat berbeda. Dan secara harfiah berbeda. Intinya keterikatan hubungan yaitu hubungan yang ada keterikatan darah (nasab) dan hubungan yang tidak ada keterikatan darah.

Inti dari dua kata silaturahim dan silaturahmi, ada pada fungsi kata tersebut. Kata silaturahim lebih merujuk pada hubungan kekeluargaan, sementara silaturahmi bersandar pada sikap kasih sayang secara universal.

Tentang Perkembangan janin.

Dalam Al-Qur’an, Allah menjelaskan dengan sangat rinci tentang proses penciptaan manusia termasuk proses perkembangan janin di dalam tubuh manusia.

Firman Allah Swt dalam Al-Quran Surat. Al Mukminun,  ayat 12-14. “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati   (berasal ) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani ( yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha suci Allah, Pencipta yang paling baik.”

Secara garis besar Perkembangan janin dibagi 3 Fase, yaitu :

Fase pertama adalah fase perencanaan dan persiapan. Fase ini disebut dengan "Nuthfah", masanya adalah 40 hari sejak hari pertama setelah masa menstruasi.

Fase kedua adalah fase pelaksanaan dan pembangunan dengan cepat. Nama fase ini adalah " ‘alaqah", karena isi kandungan dalam kondisi tergantung di dinding rahim. Di sana pula ia menjalani pembentukan organ-organ. Saat janin sudah memiliki bentuk yang utuh, maka ia sudah mirip dengan manusia dalam bentuk hal, kecuali tulang otot-ototnya yang belum terbentuk. Fase ini juga berlangsung selama 40 hari. Dan saat berakhir, maka isi kandungan telah mengisi rongga rahim secara penuh. Ia tidak algi tergantung pada dinding rahim.

Fase ketiga adalah fase "Mudhghah", disebut demikian karena isi kandungan menjadi seperti segumpal daging. Mudghah terdiri dari dua macam, salah satunya disebut dengan mudhghah sempurna yaitu janin, dan yang kedua tidak sempurna yaitu plasenta.
Kedua mudghah ini membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan dan satu sama lain saling membutuhkan. Fase mudghah ini juga berlangsung selama 40 hari. Fase ini akan berakhir dengan ditiupkannya ruh.

Ustad menyarankan, tak kala seorang Istri hamil,  harus diperbanyak berdo'a supaya anak turunan kita menjadi anak yang sholeh,  seperti yang dikisahkan dalam Al Qur'an istri Imron berdo'a (QS Ali Imron ayat 35-36), dan di dalam masa kehamilan akan ditemukan masa masa yang berat. Dalam masa berat ini pun tetap harus berdo'a, seperti yang dicontohkan pasangan Nabi Adam dan istrinya (QS.  Ar-A'raf,  ayat 189)

Setelah kajian usai,  seperti biasa diteruskan dengan diskusi "Serius dan Santai", sambil mencicipi rujak,  soto kudus,  nasi tumpeng khas Sulawesi dan Jawa,  Nasi Krawu khas Gresik plus racikan kopi rempah bikinan tuan rumah.


Penyerahan KTA E-money

Diskusi yang dibahas kali ini tentang Bakal Balon yang akan diusung dr Kafapet Unsoed untuk dibawa ke Pramunas KAUNSOED tanggal 9 Februari 2019  mendatang.  Dari masukan perwakilan Alumni Milenial,  angkatan 90an,  angkatan 80an dan para senior disepakati untuk mengusulkan sdr Minto Besar Raharjo Bakal Calon yang akan diusung dari Kafapet Unsoed. Acara  kajian juga diisi dengan serah terima KTA Kafapet Unsoed E-Money Mandiri.



reporter : Roni Fadilah
Editor : Bambang suharno
Foto : Roni Fadilah

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Alhamdulillah masih diberi kesempatan ikutserta dalam kajian kali ini ...

    BalasHapus
  2. Sekali lagi tdk bisa gabung, mohon maaf....

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah... Silaturahmi berjalan terus... Semoga Kafapet tetap kompak

    BalasHapus

Jika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer