Saung Kafapet, Dari Kafapet Untuk Tunas Mulia


Nadam Subekti dan Fajar Hidayat 
Mendengar berbagai cerita menarik tentang Sekolah Alam Tunas Mulia di Bantar Gebang Bekasi, wartawan Kafapet-Unsoed.com Fajar Hidayat menyempatkan diri  mengunjungi sekolah tersebut pada Kamis , 20 Feb 2020. Fajar berkesempatan mewawancarai dan berdiskusi dengan Nadam Dwi Subekti, pendiri Sekolah Alam Tunas Mulia. Berikut liputan singkatnya. 


Nadam adalah alumni Fapet Unsoed angkatan 1988. Aktivis kampus yang pernah menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Fapet ini menjadi tokoh kunci dibalik suksesnya sebuah lembaga pendidikan gratis untuk anak-anak para pemulung di lokasi TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Bantar Gebang Bekasi. 

Pendirian sekolah ini berangkat dari keprihatinan Nadam terhadap anak-anak pemulung yang tidak mendapat pendidikan yang layak, sekaligus kakhawatiran terhadap pergaulan anak-anak tersebut. Nadam menyadari perlu adanya penanaman nilai-nilai agama dan moral sejak dini, sehingga berdirilah sekolah alam Tunas Mulia. Jumlah siswa generasi pertama hanya 10 orang saja, namun kini dengan kegigihan para guru jumlah siswa sekolah alam tunas mulia sudah mencapai 70 orang.

Kegiatan Hafalan Santri Sekolah Alam Tunas Mulia
Nadam menyampaikan terima kasih kepada warga Kafapet Unsoed yang turut berkontribusi dengan mendirikan sebuah Saung. Sebagai wujud terima kasihnya, sekarang disematkan nama Saung Kafapet Unsoed. Pengelola sekolah alam Tunas Mulia benar-benar memanfaatkan keberadaan saung Kafapet Unsoed, tidak hanya sebagai tempat untuk menerima tamu, saung ini juga digunakan sebagai tempat untuk bermuraja’ah para siswa. 
"Tentu manfaat dari saung Kafapet Unsoed juga dirasakan para donaturnya, kita ingat bahwa salah satu amalan yang tidak terputus pahalanya adalah Shadaqoh Jariyah. Saung ini dirasa sangat efektif untuk kegiatan ber-muraja’ah para siswa karena suasana nyaman dan ukurannya sangat pas." tutur Nadam.

Sekolah alam Tunas Mulia memiliki beberapa program pendidikan selain sebagai rumah tahfidz. Program yang dijalankan adalah membuka program paket B dan program paket C dan terntunya semua program tersebut gratis. 

Impian Nadam agar anak-anak para pemulung bisa menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi kini setahap demi setahap mulai terwujud. Nadam menyampaikan bahwa sekolah alam Tunas Mulia sudah memiliki kerjasama dengan Universitas Jayabaya. Berkat kerjasama ini, sekarang sudah  ada 3 orang mahasiswa alumni Sekolah Alam Tunas Mulia yang berkuliah di Fakultas Psikologi Universitas Jayabaya. Mahasiswa yang telah menyelesaikan studi 2 orang sedangkan 1 orang lagi masih menjalankan studi. Kemudian ada alumni sekolah alam Tunas Mulia yang lulus dari D3 Akutansi Bina Insani, 1 alumni studi lanjut di STIE Kusumanegara dan 1 alumni studi di Universitas Pancasakti jurusan pendidikan PAUD.

Karya dan pengabdian Nadam tentu merupakan teladan yang sangat baik bagi rekan alumni Fapet Unsoed. Ia berhasil mengubah ide menjadi tindakan nyata. Maju terus Kafapet Unsoed terus berkontribusi untuk Bangsa dan memberikan manfaat kepada Masyaraskat.***


Penulis  : Fajar Hidayat
Foto      : Fajar dan Nadam

Posting Komentar

2 Komentar

Jika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer