Kafapet Jabodetabeksuci Membuat Gebrakan Kembali : Tabungan Kurban

 


Kurban adalah salah satu  ibadah yang mulia untuk umat Islam dan dilakukan rutin setiap tahun. Ternak yang dipakai untuk Kurban yaitu Sapi, Unta, Kerbau dan Domba/Kambing.  Sejatinya, kurban bukan hanya seremonial belaka untuk menjaga tradisi, melainkan tersimpan makna mendekatkan diri kepada Allah. Arti kurban sendiri berasal dari kata qariba yaqrobu qurbanan wa wirbanan yang artinya mendekat. Kurban mengandung makna sebagai ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah, sebagaimana Nabi Ibrahim mengorbankan anaknya untuk patuh pada perintah Allah. Prosesi penyembelihan hewan Kurban dilakukan setelah shalat Idul Adha selama tiga hari ke depannya.

Orang yang mau berkurban perlu dana untuk membeli ternak yang akan dipakai untuk kurban. Atas dasar pemikiran ini Puji Astuti sebagai Ketua bidang Kewirausaan terinspirasi untuk membuat langkah terobosan untuk diri sendiri dan juga bisa bermanfa'at untuk orang lain.

"Saya sering lupa menyiapkan dana kurban. Baru inget pas liat sapi dan domba dijual di pinggir jalan. Nah ini jadi PR buat saya untuk mengalokasikan dana kurban yang lumayan besar jumlahnya. Pengalaman pribadi inilah yg mengilhami saya utk menggerakan tabungan kurban Kafapet D.I.J. Mungkin ada alumni yg senasib dg saya. Tabungan kurban ini menjadi solusinya", ujar Tuti.

Gayung bersambut, ide tersebut disambut oleh Ketua Kafapet Daerah Istimewa Jabodetabeksuci (Kafapet D.I.J) Yudhie Akhmadi, Sekretaris Bayu Aditya Nugraha, Ketua Bidang Kerohanian Nadam Dwi Subekti dan Moes Atmapurwanta, Bendahara Sri Anna Suryaningsih  dan Dewan Pembina Organisasi Roni Fadilah, langsung mengadakan  Zoom meeting (20/11) untuk berembuk merumuskan konsep dan penerpannya untuk alumni.


Puji Astuti memaparkan latar belakang ide Tabungan Kurban Kafapet D.I.J, maksud dan tujuan, skema program dan kalkulasi harga ternak kurban, dan konsep kerjasama dengan Peternak yang bertindak sebagai penyedia ternak kurban. "Konsep utama dari Tabungan Kurban ini adalah Menabung, Ibadah, Berbagi, Bermanfaat dan Saling Menguntungkan", kesimpulan terakhir dari Tuti.

Nadam Dwi Subekti sebagai Ketua Bidang Kerohanian mengatakan, "Tabungan Kurban memudahkan pengqurban untuk merencanakan jurbannya,  dengan cara menabung...  Kurban terasa lebih ringan", ujar Nadam. Moes menambahkan "Kami siap mendata dan mencatat alumni yang ikut Tabungan Kurban". Kemudian Nadam berbagi pengalaman dalam proses pengadaan ternak kurban, "Harga ternak Kurban sebelum 2 bulan hari raya Idul Adha, masih relatif murah, tetapi jika mendekati Idul Adha harganya sudah mulai tinggi. Perkiraan harga domba ukuran 23-26 kg dikisaran Rp 2,5 juta", imbuh Nadam. 

Roni sebagai salah satu anggota Dewan Pembina Organisasi memberikan masukan, "Program Tabungan Kurban merupakan ide yang bagus dan perlu direalisasikan", ujar Roni. "Konsep tabungan harus benar benar diperhatikan dan Pengadaan Ternak Dombanya harus diperhitungkan dengan matang. Ambil resiko terkecil", tambah Roni.

Yudhie sebagai Ketua Kafapet D.I.J langsung mengambil keputusan, Program Tabungan Kurban Kafapet D.I.J harus direalisasikan, "Ketua Danus merumuskan konsep yang matang dan kemudian kita infokan ke alumni", ujar Yudhie. "kita buat dulu dalam skala kecil sebagai uji coba, jika nanti berjalan lancar, baru kita kembangkan ke skala lebih besar lagi", papar Yudhie. "Insya Allah di penghujung tahun ini, Tabungan Kurban sudah bisa terealisasikan", kata Yudhie sekaligus menutup acara zoom meeting.



Penulis : Roni Fadilah

Foto       : Puji Astuti

Editor    : Fajar Hidayat

Posting Komentar

1 Komentar

Jika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer