Kembali, Kafapet Unsoed Jabodetabek Goes to Papua

 

Gallusia Marhaeny Nur Isty alumnus Fapet Unsoed Goes to Papua


PAPUA BARAT -- Kementerian Pertanian (Kementan) kembali membuka kesempatan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada penghujung Tahun 2021 untuk formasi Tahun 2022.  Peluang ini pun diambil oleh Gallusia Marhaeny Nur Isty alumnus Fapet Unsoed.  Galus berkesempatan mejadi Calon Dosen di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari.

 

Berbagai persiapan telah persiapkan dengan matang.  “Sebelum pilih Manokwari, ada pilihan mau ambil yang di Sumatera.  Cuma ternyata lebih sreg ke Manokwari,” sebut putri dari Aries Teguh Wibowo yang juga alumnus Fapet Unsoed.

 

Terjadwal pada Minggu, 27 Februari 2022, Galus “terbang” dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten menuju Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat.  Perjalanan yang cukup panjang.  Galus memilih terbang dengan menggunakan maskapai dengan kode “SJ” start pukul 22.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) tiba di Papua pukul 08.05 Waktu Indonesia Timur (WIT).

 

Respon pun bermunculan seperti yang dilontarkan Bambang Suharno, Pimpinan Redaksi kafapet-unsoed.com “Lebih cepat pesawat ke hongkong daripada ke Papua ya.” Ya.. begitulah adanya.  Sebelum pandemi Covid-19 melanda, maskapai lain memiliki rute penerbangan langsung dari Soekarno Hatta menuju Rendani hanya membutuhkan waktu 4 jam 30 menit.  Biasanya maskapai berkode “ID” ini berangkat pukul 23.40 WIB tiba di Manokwari pukul 06.10 WIT.  Meski harus menempuh perjalanan panjang, Galus tiba dengan selamat di Bumi Kaswari.

 

Berbagai kota disinggahi oleh Galus mulai dari Bandara Hasanuddin, Maros, Sulaweswi Selatan.  Hampir 2 jam waktu tunggu untuk melanjutkan perjalanan.  Dalam broarding pas tertulis, setelah transit di Bandara Hasnuddin penerbangan dilanjutkan ke Manokwari, tapi jangan senang dulu. Maskapai “SJ” “biasanya” “mampir” ke Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat kurang lebih 1 jam sebelum benar-benar sampai di Manokwari.


Berbeda dengan persinggahan di Bandara Hasanuddin, saat “mampir” di Sorong, Galus tetap berada di dalam pesawat hingga jadwal keberangkatan yang telah terjadwal.  Dengan menempuh waktu 55 menit akhirnya Galus tiba di Manokwari setelah berjam-jam di udara.

 

Kedatangan Galus di Papua, menambah jumlah anggota Kafapet Unsoed Papua.  Sejauh ini ada sekitar tujuh alumnus Fapet Unsoed yang tersebar di berbagai Kabupaten/Kota Papua dan Papua Barat.  Doa dan harapanpun muncul dari Maghfuri alias Ipung, “Semoga bisa memajukan peternakan di Papua Barat.” Aamiin. Dari Kafapet Unsoed untuk Papua.

 

Penulis  : Nurtania Sudarmi

Foto : Nurtania Sudarmi

Editor : Sutriyono Robert & Roni Fadilah

Posting Komentar

0 Komentar